Sabtu, 25 Januari 2020

STANDAR KOMPETENSI DOKTER INDONESIA

page1image110124144
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
page1image61513232
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
STANDAR KOMPETENSI DOKTER INDONESIA
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA Indonesian Medical Council Jakarta 2012
page1image58526144
page2image61419088 page2image58503744
Edisi Kedua, 2012
Cetakan Pertama, Desember 2012
Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Standar Kompetensi Dokter Indonesia.-- Jakarta : Konsil Kedokteran Indonesia, 2012 xx hlm.: 17,5 x 24 cm.
ISBN 979-15546-4-1
1. Kedokteran – Studi dan pengajaran 610.71

Penerbit :
Konsil Kedokteran Indonesia
Jalan Teuku Cik Di Tiro No. 6, Menteng, Jakarta Pusat Telpon : 62-21-31923181, 31923197-99
Fax : 62-21-31923212
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
page2image58492608 page2image112401408
Standar Kompetensi Dokter Indonesia ii
page2image58407936page2image58398720
page3image61465120 page3image57683008
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Kata Pengantar
Setelah 5 (lima) tahun Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) diterapkan, maka perlu dilakukan evaluasi dan revisi, untuk disesuaikan dengan tuntutan pelayanan dan kebutuhan masyarakat saat ini yang dikaitkan dengan Sistem Kesehatan dan Sistem Jaminan Sosial Nasional.
Untuk melaksanakan hal tersebut, telah dilakukan perencanaan dan persiapan yang matang, dengan membentuk Kelompok Kerja Standar Pendidikan Dokter Indonesia oleh Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia, yang dalam langkah awal evaluasi dan revisi SKDI ini, melakukan pengumpulan data dari berbagai para pemangku kepentingan melalui beberapa kali survai dan proses validasi bersama para pakar dalam bidang terkait serta para pemangku kepentingan lainnya termasuk para pimpinan institusi pendidikan kedokteran dan Konsil Kedokteran Indonesia.
Setelah melalui proses yang panjang, revisi buku Standar Kompetensi Dokter Indonesia yang disusun oleh kelompok kerja Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (Prof. Rahmatina Bustami Herman, dr, Ph.D dkk), yang berkoordinasi dan berdiskusi secara intensif dengan kelompok kerja Konsil Kedokteran, kelompok kerja Ikatan Dokter Indonesia, kelompok kerja Perhimpunan Dokter Umum Indonesia, para pengguna dan pemangku kepentingan lain, yaitu Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Ikatan Dokter Indonesia, Kolegium Dokter Indonesia, Kolegium-Kolegium Dokter Spesialis, Ikatan Rumah Sakit Pendidikan Indonesia, Perhimpunan Dokter Umum Indonesia., maka setelah juga melalui proses panjang pengkajian mendalam dan editing oleh kelompok kerja Konsil Kedokteran (sebelum disahkan Konsil Kedokteran Indonesia), akhirnya revisi buku ini dapat diselesaikan.
Walaupun begitu, sangat disadari bahwa tidak akan ada gading yang tidak retak, karena disana-sini mungkin masih terdapat kekurangan,sehingga kritik dan saran yang membangun akan kami terima dan sangat kami hargai.
Jakarta, Desember 2012
Wawang Setiawan Sukarya, dr, Sp.OG, MARS, MH.Kes Ketua Divisi Standar Pendidikan Profesi Konsil Kedokteran - KKI
page3image57739136 page3image112277616
iii Standar Kompetensi Dokter Indonesia
page3image57744896page3image57750848
page4image61442080 page4image58580672
A. Konsil Kedokteran
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Kontributor
  • Prof. Menaldi Rasmin, dr, Sp.P - Ketua Konsil Kedokteran Indonesia
  • Prof. Dr. Hardyanto Soebono, dr, Sp.KK - Ketua Konsil Kedokteran
  • Wawang S Sukarya, dr, Sp.OG, MARS, MH.Kes - Ketua Divisi Standar Pendidikan
    Profesi, Konsil Kedokteran
  • Dr.Yoga Yuniadi,dr,Sp.JP- Divisi Standar Pendidikan Profesi, Konsil Kedokteran
  • Daryo Soemitro, dr, Sp.BS - Ketua Divisi Registrasi, Konsil Kedokteran
  • Dr. Fachmi Idris, dr, M.Kes - Divisi Registrasi, Konsil Kedokteran
  • Muhammad Toyibi, dr, Sp.JP - Ketua Divisi Pembinaan, Konsil Kedokteran
  • Sumaryono Rahardjo, SE, MBA – Divisi Pembinaan, Konsil Kedokteran
    B. Pokja Divisi Standar Pendidikan Profesi Konsil Kedokteran
  • Prof. Errol Hutagalung, dr, Sp.B, Sp.OT - Anggota Pokja Divisi Standar Pendidikan Profesi
  • Prof. I.O.Marsis, dr, Sp.OG - Anggota Pokja Divisi Standar Pendidikan Profesi
  • Dr. Siti Pariani, dr, M.Sc, PhD - Ketua Pokja Divisi Standar Pendidikan Profesi
  • Kusmarinah Bramono, dr, Sp.KK, PhD - Anggota Pokja Divisi Standar Pendidikan
    Profesi
  • Rini Sundari, dr, Sp.PK, M.Kes - Anggota Pokja Divisi Standar Pendidikan Profesi
  • Jan Prasetyo, dr, Sp.KJ - Anggota Pokja Divisi Standar Pendidikan Profesi
  • Muzakir Tanzil, dr, Sp.M - Anggota Pokja Divisi Standar Pendidikan Profesi
  • Setyo Widi Nugroho,dr,Sp.BS - Anggota Pokja Divisi Standar Pendidikan Profesi
    C. Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia
    • Prof. Ali Ghufron Mukti, dr, MSc, Ph.D - Ketua Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia
    • Prof. Rahmatina Bustami Herman, dr, Ph.D - Ketua Pokja Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia
    • Wiwik Kusumawati, dr, M.Kes - Sekretaris Pokja Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia
    • Bethy S. Hernowo, dr, Sp.PA, Ph.D - Anggota Pokja Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia
    • Dhanasari V. Trisna, dr, M.Sc, CM-FM - Anggota Pokja Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia
    •  Irwin Aras, dr, M.Epid - Anggota Pokja Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia
    •  Nur Azid Mahardinata, dr - Anggota Pokja Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia
    •  Rahmad Sarwo Bekti, dr - Anggota Pokja Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia
    •  Dr. med, Setiawan, dr - Anggota Pokja Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia
      Standar Kompetensi Dokter Indonesia iv
page4image58588736 page4image112536176page4image58527104page4image58526720
page5image61779120 page5image58645248
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
  •  Rr. Titi Savitri Prihatiningsih, dr, M.A, M.Med.Ed., Ph.D - Anggota Pokja Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia
  •  Prof. Dr. Tri Nur Kristina, dr, DMM, M.Kes - Anggota Pokja Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia
  •  Syeida Handoyo, dr - Anggota Pokja Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia
  •  Hilda Dwijayanti, dr - Anggota Pokja Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia
    D. Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI)
    • Prijosidipratomo, dr, Sp.Rad – Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia
    • Slamet Budiarto, dr, SH, MH – Sekretaris Jenderal PB Ikatan Dokter Indonesia
      E. Kolegium Dokter Indonesia (KDI)
• Prof. Dr. Irawan Yusuf, dr, PhD – Ketua Kolegium Dokter Indonesia F. Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI)
  • Daeng M Faqih, dr, MH
  • Tony S Natakarman, dr
  • Fakhrurozy, dr
  • Abraham Andi Padlan Patarai, dr, M.Kes
  • Imelda Dataud. dr
  • Dr. Dollar, dr, SH, MH, MM
  • Dr. Darwis Hartono, dr, MHA
  • Albert J Santoso, dr
    G. Penunjang (Sekretariat KKI)
• •
Astrid Satwoko, drg, MH.Kes (Sekretaris KKI) Anggota :Zahrotiah Akib Lukman, S.Sos, M.KesCempaka Dewi, drg
Moch. Chairul, S.Sos, MAP Agus Wihartono, SH, MHMurtini, SEWahyu Winarto, S.Sos
Solihin, SKMWakhyu Winarni, Amd Ninik Puspitayuli, Amd
page5image58563328 page5image112515872
v
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
page5image58565824page5image58485632
page6image61613200 page6image57921472
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Ucapan Terima Kasih Kepada Mitra Bestari
Konsil Kedokteran Indonesia menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi tingginya kepada semua pihak yang telah membantu, dimulai dari usulan draf-1 (pertama) hingga diterbitkannya buku Standar Kompetensi Dokter Indonesia ini.
A. FakultasKedokteran/ProgramStudiKedokteran
  1. Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, Aceh
  2. Fakultas Kedokteran Universitas Abulyatama, Aceh
  3. Fakultas Kedokteran Universitas Malikusaleh, Aceh
  4. Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, Medan
  5. Fakultas Kedokteran Universitas Methodist Indonesia, Medan
  6. Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara, Medan
  7. Program Studi Kedokteran Universitas Muhammadiyah, Medan
  8. Program Studi Kedokteran Universitas HKBP Nonmensen, Medan
  9. Program Studi Kedokteran Universitas Prima Indonesia, Medan
  10. Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, Padang
  11. Fakultas Kedokteran Universitas Baiturahmah, Padang
  12. Fakultas Kedokteran Universitas Riau, Pekanbaru
  13. Program Studi Kedokteran Universitas Abdur Rab, Pekanbaru
  14. Program Studi Kedokteran Universitas Batam, Batam
  15. Fakultas Kedokteran Universitas Jambi, Jambi
  16. Program Studi Kedokteran Universitas Bengkulu, Bengkulu
  17. Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya, Palembang
  18. Program Studi Kedokteran Universitas Muhammadiyah, Palembang
  19. Fakultas Kedokteran Universitas Lampung, Lampung
  20. Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati, Lampung
  21. Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan, Banten
  22. Program Studi Kedokteran Universitas Islam Negeri, Banten
  23. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta
  24. Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti, Jakarta
  25. Fakultas Kedokteran Universitas YARSI, Jakarta
  26. Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional, Jakarta
  27. Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara, Jakarta
  28. Fakultas Kedokteran Universitas Krida Wacana, Jakarta
  29. Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia, Jakarta
  30. Fakultas Kedokteran Universitas Atmajaya, Jakarta
  31. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah, Jakarta
  32. Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Achmad Yani, Cimahi
  33. Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Bandung
  34. Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung, Bandung
  35. Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung
  36. Program Studi Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati, Cirebon
  37. Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto
Standar Kompetensi Dokter Indonesia vi
page6image57932992 page6image112553680page6image57685696page6image57681664
page7image61552240 page7image57815808
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
38. Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang
39. Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung, Semarang
40. Program Studi Kedokteran Universitas Muhammadiyah, Semarang
41. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta
42. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah, Surakarta
43. Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, Yogyakarta
44. Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta
45. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah, Yogyakarta
46. Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta
47. Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, Surabaya
48. Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma, Surabaya
49. Fakultas Kedokteran Universitas Hang Tuah, Surabaya
50. Program Studi Kedokteran Universitas Kristen Widiyamandala, Surabaya 51. Fakultas Kedokteran Universitas Jember, Jember
52. Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Malang
53. Fakultas Kedokteran Universitas Islam, Malang
54. Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah, Malang
55. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar Bali
56. Program Studi Kedokteran Universitas Warmadewa, Denpasar
57. Fakultas Kedokteran Universitas Tanjung Pura, Pontianak
58. Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman, Samarinda
59. Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin
60. Program Studi Kedokteran Universitas Palangkaraya, Kalteng
61. Fakultas Kedokteran Universitas Hasanudin, Ujungpandang
62. Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia, Ujungpandang
63. Program Studi Kedokteran Universitas Muhammadiyah Ujungpandang 64. Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi, Manado
65. Fakultas Kedokteran Universitas Mataram, Lombok
66. Fakultas Kedokteran Universitas Al-Azhar, Mataram
67. Program Studi Kedokteran Universitas Nusa Cendana, NTT
68. Program Studi Kedokteran Universitas Al-Khaerat, Palu
69. Program Studi Kedokteran Universitas Tadulako, Palu
70. Program Studi Kedokteran Universitas Haluoleo, Kendari
71. Program Studi Kedokteran Universitas Patimura, Ambon
72. Fakultas Kedokteran Universitas Cenderawasih, Jayapura

B. Kolegium Kedokteran
1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) 10)
Ketua Kolegium Dokter Indonesia
Ketua Kolegium Ilmu Bedah Indonesia
Ketua Kolegium Ilmu Kesehatan Anak
Ketua Kolegium Penyakit Dalam
Ketua Kolegium Obstetri dan Ginekologi
Ketua Kolegium Paru dan Respirasi Indonesia
Ketua Kolegium Psikiatri Indonesia
Ketua Kolegium Ofthalmologi Indonesia
Ketua Kolegium Anestesiologi dan Reanimasi Indonesia Ketua Kolegium Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin
page7image57815424 page7image112616416
vii
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
page7image57817152page7image57812544
page8image61414720 page8image57981760
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
11) Ketua Kolegium Patologi Anatomi
12) Ketua Kolegium Urologi Indonesia
13) Ketua Kolegium Telinga, Hidung, Tenggorokan & Kepala dan Leher 14) Ketua Kolegium Ilmu Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah
15) Ketua Kolegium Patologi Klinik Indonesia
16) Ketua Kolegium Kedokteran Forensik Indonesia
17) Ketua Kolegium Bedah Anak
18) Ketua Kolegium Ilmu Bedah Thoraks dan Kardiovaskular
19) Ketua Kolegium Radiologi Indonesia
20) Ketua Kolegium Neurologi Indonesia
21) Ketua Kolegium Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik
22) Ketua Kolegium Bedah Syaraf
23) Ketua Kolegium Bedah Orthopaedi dan Traumatologi Indonesia
24) Ketua Kolegium Farmakologi
25) Ketua Kolegium Mikrobiologi Klinik
26) Ketua Kolegium Bedah Plastik Indonesia
27) Ketua Kolegium Parasitologi Klinik
28) Ketua Kolegium Andrologi Indonesia
29) Ketua Kolegium Gizi Klinik
30) Ketua Kolegium Kedokteran Okupasi
31) Ketua Kolegium Kedokteran Penerbangan
32) Ketua Kolegium Kedokteran Olah Raga
33) Ketua Kolegium Ilmu Akupunktur Indonesia
34) Ketua Kolegium Kedokteran Nuklir Indonesia
35) Ketua Kolegium Kedokteran Kelautan Indonesia
36) Ketua Kolegium Onkologi Radiasi Indonesia

C. Asosiasi Rumah Sakit Pendidikan Indonesia
page8image57981952 page8image112665568
Standar Kompetensi Dokter Indonesia viii
page8image57889664page8image57889472
page9image61776416 page9image58042880
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Kata Sambutan
Ketua Konsil Kedokteran Indonesia

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini makin terasa begitu pesat. Bagi bidang kedokteran, hal ini berimplikasi pada dua hal yaitu sisi kepada penyedia jasa layanan kedokteran serta, pada sisi pengguna jasa layanan kedokteran.
Pada sisi penyedia jasa layanan kedokteran, harus diartikan sebagai penyedia sumber daya manusia dokter yang profesional : beretika serta moral tertinggi, kaya dengan pengetahuan dan keterampilan yang mutakhir serta, mampu melakukan komunikasi yang berwujud hubungan dokter-pasien yang baik.
Di sisi lain, masyarakat sudah semakin mudah memperoleh akses informasi termasuk pengetahuan hal-hal terkait kesehatan-kedokteran. Masyarakat semakin sadar terhadap hak-hak mereka sebagai pasien atau pribadi yang menggunakan jasa layanan kedokteran.
Kedua hal diatas menjadi tantangan tanpa henti dalam dunia kedokteran baik di sisi penyelenggaraan praktik kedokteran, dan juga disisi hulu, pendidikan kedokteran, karena dari sinilah semua disiapkan.
Konsil Kedokteran Indonesia sebagai regulator profesi kedokteran yang dilahirkan sesuai amanat Undang-Undang No. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran antara lain memiliki tugas dan kewenangan untuk mengesahkan Standar Pendidikan Profesi dan Standar Kompetensi Dokter Indonesia. Mengikuti perkembangan global dan lokal, standar ini secara teratur dikaji ulang dan dilakukan revisi pada bagian-bagian yang dibutuhkan. Buku Standar Pendidikan Profesi dan Standar Kompetensi Dokter ini merupakan penguatan dan pengembangan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran serta sebagai upaya menjawab kebutuhan masyarakat terhadap penjaminan mutu pendidikan kedokteran sebagai bagian terawal dari tercapainya patient safety dalam penyelenggaraan praktik kedokteran.
Saya sampaikan penghargaan serta ucapan selamat dan terima kasih atas dedikasi Tim Penyusun serta kontributor.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Jakarta, Desember 2012
Prof. Menaldi Rasmin, dr, Sp.P Ketua Konsil Kedokteran Indonesia
page9image58004352 page9image112674000
ix
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
page9image58005312page9image58005504
page10image61422624 page10image58028992
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Kata Sambutan Ketua Konsil Kedokteran
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, bimbingan, petunjuk dan kekuatan-Nya kepada kita, buku revisi Standar Kompetensi Dokter Indonesia yang kedua di Indonesia ini dapat diselesaikan. Buku ini merupakan hasil karya dan kerja keras semua pemangku kepentingan yang difasilitasi oleh Konsil Kedokteran; dan disahkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia sesuai dengan yang diamanahkan oleh Undang-Undang RI No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran. Proses penyusunannya memakan waktu yang cukup lama dan melibatkan seluruh pemangku kepentingan antara lain Organisasi Profesi (IDI), Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI), Kolegium, dan Kementerian Kesehatan RI.
Perkembangan dunia yang sedang memasuki era globalisasi dan era perdagangan bebas yang melibatkan hampir semua sektor kehidupan, tidak terkecuali dunia kedokteran, menuntut kita untuk meningkatkan profesionalisme para pelaku dunia kedokteran. Amanah Undang-Undang RI No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran untuk merevisi buku Standar Kompetensi Dokter Indonesia menjadi lebih sempurna lagi.
Kami sangat berharap agar revisi buku ini dapat dijadikan acuan bagi seluruh pemangku kepentingan dan para pengelola pendidikan kedokteran di Indonesia agar dapat menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas seperti yang kita harapkan bersama.
Sebagai Ketua Konsil Kedokteran, saya mengucapkan selamat dan penghargaan yang tinggi kepada Divisi Standar Pendidikan Profesi Konsil Kedokteran Indonesia, Kelompok Kerja (POKJA) Divisi Standar Pendidikan Profesi Konsil Kedokteran, Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI), Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, serta Kementerian Kesehatan RI.
Semoga revisi buku Standar Kompetensi Dokter Indonesia ini bermanfaat bagi kita semua dan segala upaya yang telah dilakukan ini akan bermanfaat dalam mencapai tujuan kita bersama.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Jakarta, Desember 2012
Prof. Dr. Hardyanto Soebono, dr, Sp.KK Ketua Konsil Kedokteran
Standar Kompetensi Dokter Indonesia x
page10image58109568 page10image177848544page10image58110528page10image58110720
page11image61539552 page11image58182080
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Kata Sambutan
Ketua Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Pendidikan kedokteran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pelayanan kesehatan nasional. Penguasaan keilmuan, keterampilan, dan perilaku lulusan dokter menjadi salah satu penentu utama kualitas pelayanan asuhan medis kepada masyarakat. Oleh karena itu, pentingnya penjaminan mutu pendidikan kedokteran harus disadari oleh segenap pemangku kepentingan terkait sebagai upaya untuk menjawab kebutuhan kesehatan masyarakat di Indonesia.
Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI) adalah satu-satunya organisasi yang mewadahi seluruh institusi kedokteran Indonesia. AIPKI berperan dalam mendorong dan membantu pengembangan pendidikan kedokteran serta mengarahkan pendidikan kedokteran berkualitas secara berkesinambungan agar memberikan daya ungkit nyata terhadap perbaikan pelayanan kesehatan di Indonesia. Sehubungan dengan hal tersebut, AIPKI telah menjalankan amanah Undang-Undang no.29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran melalui pembentukan Kelompok Kerja Standar Pendidikan untuk menyusun Standar Pendidikan Profesi Dokter dan Standar Kompetensi Dokter Indonesia. Selama proses penyusunan tersebut, AIPKI bekerja keras dan tekun untuk meminta masukan berbagai pihak, termasuk rekan profesi lain dan pemangku kepentingan. Hal ini ditujukan agar tercapai kesamaan persepsi dan kesatuan pendapat sehingga realisasi Standar Pendidikan Profesi Dokter dan Standar Kompetensi Dokter Indonesia dapat mewakili berbagai komponen terkait dan mencapai tujuannya untuk meningkatkan kualitas pendidikan dokter Indonesia.
Kami menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah berperan serta aktif selama proses penyusunan. Penghargaan tak terhingga juga kami sampaikan kepada Tim pokja Standar Pendidikan yang telah bekerja keras dan mengorbankan waktu, tenaga, serta pikiran. Kami menyadari bahwa naskah yang telah disusun ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu segala masukan yang membangun untuk penyempurnaan di masa mendatang amat kami harapkan. Atas nama AIPKI dan Tim Pokja Standar Pendidikan, kami memohon maaf apabila selama proses penyusunan terdapat hal yang kurang berkenan. Semoga kerjasama yang baik dan telah terjalin akan memberikan kemudahan dalam kerja sama di masa mendatang. Akhir kata, semoga Pedoman Standar Pendidikan Profesi Dokter dan Pedoman Standar Kompetensi Dokter Indonesia ini mampu menjawab tantangan dan bermanfaat sebagai acuan dalam mewujudkan pelayanan kesehatan nasional yang bermutu, efisien, efektif, adil, dan merata.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Jakarta, Desember 2012
Prof. Ali Ghufron Mukti, dr, MSc, PhD Ketua Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia
page11image58182272 page11image177736544
xi
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
page11image58193216page11image58193408
page12image61465536 page12image59269184
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Daftar Isi
Kata Pengantar ..................................................................................... iii Kontributor ......................................................................................... iv Ucapan Terima Kasih Kepada Mitra Bestari ........................................................ vi Kata Sambutan Ketua Konsil Kedokteran Indonesia ........................................... ix Kata Sambutan Ketua Konsil Kedokteran ........................................................... x Kata Sambutan Ketua Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia ....... xi Daftar isi ............................................................................................................. xii Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia .............................................................. xiii
Bab I
Bab II
Pendahuluan ......................................................................................... 1 Sistematika Standar Kompetensi Dokter Indonesia .............................. 3 Standar Kompetensi Dokter Indonesia .................................................. 5
Bab III
Daftar Kepustakaan ............................................................................................... 13 Daftar Pokok Bahasan ......................................................................................... 14 Daftar Masalah ..................................................................................................... 20 Daftar Penyakit .................................................................................................... 30 Daftar Keterampilan Klinis .................................................................................... 58
page12image59269376 page12image177900944
Standar Kompetensi Dokter Indonesia xii
page12image59270336page12image59270528
page13image61421376 page13image58585280
Menimbang :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2012
TENTANG
STANDAR KOMPETENSI DOKTER INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KETUA KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA,

bahwa pendidikan kedokteran pada dasarnya bertujuan untuk menghasilkan dokter yang profesional melalui proses yang terstandardisasi sesuai kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat;
bahwa standar kompetensi dokter yang diatur dalam Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 21A/KKI/KEP/IX/2006 tentang Pengesahan Standar Kompetensi Dokter perlu disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran;
bahwa untuk menyesuaikan kompetensi dokter dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran, perlu disusun kembali standar kompetensi dokter;
bahwa telah disusun revisi standar kompetensi profesi dokter yang merupakan acuan dalam penyelenggaraan pendidikan profesi dokter;

bahwa mempertimbangkan pelaksanaan ketentuan pasal 8 Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e, perlu menetapkan Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia tentang Standar Kompetensi Dokter Indonesia;

Mengingat ..........
page13image58284608 page13image111594224
xiii
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
page13image58324672page13image58317184
page14image61460336 page14image59268608
Mengingat :
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4431);
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
4. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072);
5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496);
7. Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia Nomor 1 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Konsil Kedokteran Indonesia (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 351);
page14image59268224 page14image177907216
Standar Kompetensi Dokter Indonesia xiv
page14image59271104page14image59271296
page15image60399744 page15image59280768
Menetapkan :
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
MEMUTUSKAN:
PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA TENTANG STANDAR KOMPETENSI DOKTER INDONESIA.
Pasal 1
  1. (1)  Standar Kompetensi Dokter Indonesia merupakan bagian dari Standar Pendidikan Profesi Dokter Indonesia yang disahkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia.
  2. (2)  Standar Kompetensi Dokter Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia ini.
    Pasal 2
Setiap perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan profesi dokter, dalam mengembangkan kurikulum harus menerapkan Standar Kompetensi
Dokter Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (2).
Pasal 3
Pada saat peraturan ini mulai berlaku, Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia

Nomor 21A/KKI/KEP/IX/2006 tentang Pengesahan Standar Kompetensi Dokter, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Pasal 4........
page15image59251648 page15image177932704
xv Standar Kompetensi Dokter Indonesia
page15image59259904page15image59260096
page16image61864992 page16image59613440
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
page16image61861040page16image59612864 page16image177261744
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
xvi
page16image59609600page16image59604992
page17image60443904 page17image59331456
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
BAB I PENDAHULUAN
Standar Kompetensi Dokter Indonesia (SKDI) merupakan standar minimal kompetensi lulusan dan bukan merupakan standar kewenangan dokter layanan primer. SKDI pertama kali disahkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) pada tahun 2006 dan telah digunakan sebagai acuan untuk pengembangan kurikulum berbasis kompetensi (KBK). SKDI juga menjadi acuan dalam pengembangan uji kompetensi dokter yang bersifat nasional.
SKDI memerlukan revisi secara berkala, mengingat perkembangan yang ada terkait sinergisme sistem pelayanan kesehatan dengan sistem pendidikan dokter, perkembangan yang terjadi di masyarakat serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran.
Berdasarkan pengalaman institusi pendidikan kedokteran dalam mengimplementasi- kan SKDI tersebut, ditemukan beberapa hal yang mendapatkan perhatian, sebagai berikut:
  1. SKDI harus mengantisipasi kondisi pembangunan kesehatan di Indonesia dalam kurun waktu 5 tahun ke depan. Sampai dengan tahun 2015, Millenium Development Goals (MDGs) masih menjadi tujuan yang harus dicapai dengan baik. Untuk itu, fokus pencapaian kompetensi terutama dalam hal yang terkait dengan kesehatan ibu dan anak serta permasalahan gizi dan penyakit infeksi, tanpa mengesampingkan permasalahan penyakit tidak menular.
  2. Tantangan profesi kedokteran masih memerlukan penguatan dalam aspek perilaku profesional, mawas diri, dan pengembangan diri serta komunikasi efektif sebagai dasar dari rumah bangun kompetensi dokter Indonesia. Hal tersebut sesuai dengan hasil pertemuan Konsil Kedokteran se-ASEAN yang memformulasikan bahwa karakteristik dokter yang ideal, yaitu profesional, kompeten, beretika, serta memiliki kemampuan manajerial dan kepemimpinan.
  3. Dalam mengimplementasikan program elektif, institusi pendidikan kedokteran perlu mengembangkan muatan lokal yang menjadi unggulan masing-masing institusi sehingga memberikan kesempatan mobilitas mahasiswa secara regional, nasional, maupun global.
  4. Secara teknis, sistematika SKDI yang baru mengalami perubahan, yaitu:

Penambahan Daftar Masalah Profesi pada Lampiran Daftar Masalah, sebagai tindak lanjut hasil kajian terhadap perilaku personal dokter.
Penambahan Lampiran Pokok Bahasan untuk Pencapaian 7 Area Kompetensi, sebagai tindak lanjut hasil kajian mengenai implementasi SKDI di institusi pendidikan kedokteran.
Konsistensi lampiran daftar masalah, penyakit dan keterampilan klinis disusun berdasarkan organ sistem. Hal ini untuk memberikan arahan yang lebih jelas bagi institusi pendidikan kedokteran dalam menyusun kurikulum, serta mencegah terjadinya duplikasi yang tidak perlu.Sistematika berdasarkan organ sistem ini juga mempermudah penyusun kurikulum dalam menentukan urutan tematik tujuan pembelajaran secara sistematis
page17image59331648 page17image178003840
1
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
page17image59332608page17image59332800
page18image61470320 page18image59370560
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Agar SKDI dapat diimplementasikan secara konsisten oleh institusi pendidikan kedokteran, maka berbagai sumber daya seperti dosen, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana serta pendanaan yang menunjang seluruh aktivitas perlu disiapkan secara efektif dan efisien serta disesuaikan dengan SPPD.
page18image59370752 page18image177975328
Standar Kompetensi Dokter Indonesia 2
page18image59371712page18image59371904
page19image59815744 page19image59335296
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
BAB II
SISTEMATIKA STANDAR KOMPETENSI DOKTER INDONESIA
Standar Kompetensi Dokter Indonesia terdiri atas 7 (tujuh) area kompetensi yang diturunkan dari gambaran tugas, peran, dan fungsi dokter layanan primer. Setiap area kompetensi ditetapkan definisinya, yang disebut kompetensi inti. Setiap area kompetensi dijabarkan menjadi beberapa komponen kompetensi, yang dirinci lebih lanjut menjadi kemampuan yang diharapkan di akhir pendidikan. Secara skematis, susunan Standar Kompetensi Dokter Indonesia dapat digambarkan pada Gambar 1.
Area Kompetensi Kompetensi Inti
Komponen Kompetensi
Kemampuan yang diharapkan pada akhir pembelajaran
Lampiran
  • Daftar Pokok bahasan
  • Daftar Masalah
  • Daftar Penyakit
  • Daftar Keterampilan Klinis
    Untuk pencapaian kompetensi
    Gambar 1. skematis, susunan Standar Kompetensi Dokter Indonesia.
    Standar Kompetensi Dokter Indonesia ini dilengkapi dengan Daftar Pokok Bahasan, Daftar Masalah, Daftar Penyakit, dan Daftar Keterampilan Klinis. Fungsi utama keempat daftar tersebut sebagai acuan bagi institusi pendidikan kedokteran dalam mengembangkan kurikulum institusional.
page19image59335680 page19image178011568 page19image178011680page19image178011792 page19image178011904 page19image178012016 page19image177955696page19image177960960 page19image177947856 page19image177948528page19image59339328 page19image177948864
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
page19image59340288page19image59340480
page20image61775584 page20image59321984
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Daftar Pokok Bahasan, memuat pokok bahasan dalam proses pembelajaran untuk mencapai 7 area kompetensi. Materi tersebut dapat diuraikan lebih lanjut sesuai bidang ilmu yang terkait, dan dipetakan sesuai dengan struktur kurikulum masing- masing institusi.
Daftar Masalah, berisikan berbagai masalah yang akan dihadapi dokter layanan primer. Oleh karena itu, institusi pendidikan kedokteran perlu memastikan bahwa selama pendidikan, mahasiswa kedokteran dipaparkan pada masalah-masalah tersebut dan diberi kesempatan berlatih menanganinya.
Daftar Penyakit, berisikan nama penyakit yang merupakan diagnosis banding dari masalah yang dijumpai pada Daftar Masalah. Daftar Penyakit ini memberikan arah bagi institusi pendidikan kedokteran untuk mengidentifikasikan isi kurikulum. Pada setiap penyakit telah ditentukan tingkat kemampuan yang diharapkan, sehingga memudahkan bagi institusi pendidikan kedokteran untuk menentukan kedalaman dan keluasan dari isi kurikulum.
Daftar Keterampilan Klinis, berisikan keterampilan klinis yang perlu dikuasai oleh dokter layanan primer di Indonesia. Pada setiap keterampilan telah ditentukan tingkat kemampuan yang diharapkan. Daftar ini memudahkan institusi pendidikan kedokteran untuk menentukan materi dan sarana pembelajaran keterampilan klinis.
page20image59321792 page20image178102032
Standar Kompetensi Dokter Indonesia 4
page20image59324672page20image59324864
page21image61782032 page21image59322368
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
BAB III
STANDAR KOMPETENSI DOKTER INDONESIA

A. AREA KOMPETENSI
Kompetensi dibangun dengan pondasi yang terdiri atas profesionalitas yang luhur, mawas diri dan pengembangan diri, serta komunikasi efektif, dan ditunjang oleh pilar berupa pengelolaan informasi, landasan ilmiah ilmu kedokteran, keterampilan klinis, dan pengelolaan masalah kesehatan (Gambar 2). Oleh karena itu area kompetensi disusun dengan urutan sebagai berikut:
1. Profesionalitas yang Luhur
2. Mawas Diri dan Pengembangan Diri 3. Komunikasi Efektif
4. Pengelolaan Informasi
5. Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran
6. Keterampilan Klinis
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan

Gambar 2. Pondasi dan Pilar Kompetensi.
page21image178099120 page21image59322752 page21image178099232
5
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
page21image59323712page21image59323904
page22image61476928 page22image59399296
B. KOMPONEN KOMPETENSI
Area Profesionalitas yang Luhur
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
  1. Berke-Tuhanan Yang Maha Esa/Yang Maha Kuasa
  2. Bermoral, beretika dan disiplin
  3. Sadar dan taat hukum
  4. Berwawasan sosial budaya
  5. Berperilaku profesional
Area Mawas Diri dan Pengembangan Diri
  1. Menerapkan mawas diri
  2. Mempraktikkan belajar sepanjang hayat
  3. Mengembangkan pengetahuan
Area Komunikasi Efektif
9. Berkomunikasi dengan pasien dan keluarga 10. Berkomunikasi dengan mitra kerja
11. Berkomunikasi dengan masyarakat

Area Pengelolaan Informasi
  1. Mengakses dan menilai informasi dan pengetahuan
  2. Mendiseminasikan informasi dan pengetahuan secara efektif kepada
    profesional kesehatan, pasien, masyarakat dan pihak terkait untuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan
Area Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran
14. Menerapkan ilmu Biomedik, ilmu Humaniora, ilmu Kedokteran Klinik, dan ilmu Kesehatan Masyarakat/ Kedokteran Pencegahan/Kedokteran Komunitas yang terkini untuk mengelola masalah kesehatan secara holistik dan komprehensif.
Area Keterampilan Klinis
15. Melakukan prosedur diagnosis
16. Melakukan prosedur penatalaksanaan yang holistik dan komprehensif

Area Pengelolaan Masalah Kesehatan
  1. Melaksanakan promosi kesehatan pada individu, keluarga dan masyarakat
  2. Melaksanakan pencegahan dan deteksi dini terjadinya masalah kesehatan
    pada individu, keluarga dan masyarakat
  3. Melakukan penatalaksanaan masalah kesehatan individu, keluarga dan
    masyarakat
  4. Memberdayakan dan berkolaborasi dengan masyarakat dalam upaya
    meningkatkan derajat kesehatan
  5. Mengelola sumber daya secara efektif, efisien dan berkesinambungan dalam
    penyelesaian masalah kesehatan
  6. Mengakses dan menganalisis serta menerapkan kebijakan kesehatan
    spesifik yang merupakan prioritas daerah masing-masing di Indonesia
Standar Kompetensi Dokter Indonesia 6
page22image59399488 page22image178076880page22image59400448page22image59400640
page23image61476720 page23image59497984
C. PENJABARAN KOMPETENSI
1. Profesionalitas yang Luhur
7
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
1.
2.
3.
4.
5.
Berke-Tuhan-an (Yang Maha Esa/Yang Maha Kuasa)
Bersikap dan berperilaku yang berke-Tuhan-an dalam praktik kedokteran Bersikap bahwa yang dilakukan dalam praktik kedokteran merupakan
upaya maksimal
Bermoral, beretika, dan berdisiplin
Bersikap dan berperilaku sesuai dengan standar nilai moral yang luhur dalam praktik kedokteran
Bersikap sesuai dengan prinsip dasar etika kedokteran dan kode etik kedokteran Indonesia
Mampu mengambil keputusan terhadap dilema etik yang terjadi pada pelayanan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat
Bersikap disiplin dalam menjalankan praktik kedokteran dan bermasyarakat
Sadar dan taat hukumMengidentifikasi masalah hukum dalam pelayanan kedokteran dan
memberikan saran cara pemecahannyaMenyadari tanggung jawab dokter dalam hukum dan ketertiban masyarakat Taat terhadap perundang-undangan dan aturan yang berlakuMembantu penegakkan hukum serta keadilan
Berwawasan sosial budaya
Mengenali sosial-budaya-ekonomi masyarakat yang dilayaniMenghargai perbedaan persepsi yang dipengaruhi oleh agama, usia, gender, etnis, difabilitas, dan sosial-budaya-ekonomi dalam menjalankan
praktik kedokteran dan bermasyarakatMenghargai dan melindungi kelompok rentanMenghargai upaya kesehatan komplementer dan alternatif yang berkembang
di masyarakat multikultur
Berperilaku profesionalMenunjukkan karakter sebagai dokter yang profesionalBersikap dan berbudaya menolongMengutamakan keselamatan pasienMampu bekerja sama intra- dan interprofesional dalam tim pelayanan
kesehatan demi keselamatan pasienMelaksanakan upaya pelayanan kesehatan dalam kerangka sistem
kesehatan nasional dan global
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
1.1. Kompetensi Inti
Mampu melaksanakan praktik kedokteran yang profesional sesuai dengan nilai dan prinsip ke-Tuhan-an, moral luhur, etika, disiplin, hukum, dan sosial budaya.

1.2. Lulusan Dokter Mampu
page23image59498560 page23image178077104page23image59499136page23image59499328
page24image61687632 page24image59333376
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
2. Mawas Diri dan Pengembangan Diri
  1. 2.1.  Kompetensi Inti
    Mampu melakukan praktik kedokteran dengan menyadari keterbatasan, mengatasi masalah personal, mengembangkan diri, mengikuti penyegaran dan peningkatan pengetahuan secara berkesinambungan serta mengembangkan pengetahuan demi keselamatan pasien.
  2. 2.2.  Lulusan Dokter Mampu
    1. Menerapkan mawas diri

    Mengenali dan mengatasi masalah keterbatasan fisik, psikis, sosial dan budaya diri sendiri
    Tanggap terhadap tantangan profesiMenyadari keterbatasan kemampuan diri dan merujuk kepada yang lebih
    mampuMenerima dan merespons positif umpan balik dari pihak lain untuk
    pengembangan diri
    2. Mempraktikkan belajar sepanjang hayatMenyadari kinerja profesionalitas diri dan mengidentifikasi kebutuhan
    belajar untuk mengatasi kelemahanBerperan aktif dalam upaya pengembangan profesi
    3. Mengembangkan pengetahuan baruMelakukan penelitian ilmiah yang berkaitan dengan masalah kesehatan
    pada individu, keluarga dan masyarakat serta mendiseminasikan hasilnya
3. Komunikasi Efektif
3.1. Kompetensi Inti
Mampu menggali dan bertukar informasi secara verbal dan nonverbal dengan pasien pada semua usia, anggota keluarga, masyarakat, kolega, dan profesi lain.
3.2. Lulusan Dokter Mampu
1. Berkomunikasi dengan pasien dan keluarganyaMembangun hubungan melalui komunikasi verbal dan nonverbal Berempati secara verbal dan nonverbalBerkomunikasi dengan menggunakan bahasa yang santun dan dapat
dimengertiMendengarkan dengan aktif untuk menggali permasalahan kesehatan
secara holistik dan komprehensifMenyampaikan informasi yang terkait kesehatan (termasuk berita buruk,
informed consent) dan melakukan konseling dengan cara yang santun,
baik dan benarMenunjukkan kepekaan terhadap aspek biopsikososiokultural dan spiritual
pasien dan keluarga
Standar Kompetensi Dokter Indonesia 8
page24image59326848 page24image178107072page24image59341632page24image59326656
page25image61591824 page25image59477184
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
2. Berkomunikasi dengan mitra kerja (sejawat dan profesi lain)Melakukan tatalaksana konsultasi dan rujukan yang baik dan benar Membangun komunikasi interprofesional dalam pelayanan kesehatan Memberikan informasi yang sebenarnya dan relevan kepada penegak
hukum, perusahaan asuransi kesehatan, media massa dan pihak lainnya
jika diperlukanMempresentasikan informasi ilmiah secara efektif
3. Berkomunikasi dengan masyarakatMelakukan komunikasi dengan masyarakat dalam rangka mengidentifikasi
masalah kesehatan dan memecahkannya bersama-samaMelakukan advokasi dengan pihak terkait dalam rangka pemecahan
masalah kesehatan individu, keluarga dan masyarakat.
4. Pengelolaan Informasi
  1. 4.1.  Kompetensi Inti
    Mampu memanfaatkan teknologi informasi komunikasi dan informasi kesehatan dalam praktik kedokteran.
  2. 4.2.  Lulusan Dokter Mampu
    1. Mengakses dan menilai informasi dan pengetahuan

    Memanfaatkan teknologi informasi komunikasi dan informasi kesehatan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
    Memanfaatkan keterampilan pengelolaan informasi kesehatan untuk dapat belajar sepanjang hayat
2. Mendiseminasikan informasi dan pengetahuan secara efektif kepada profesi kesehatan lain, pasien, masyarakat dan pihak terkait untuk peningkatan mutu pelayanan kesehatanMemanfaatkan keterampilan pengelolaan informasi untuk diseminasi
informasi dalam bidang kesehatan.
5. Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran
5.1.
5.2.
Kompetensi Inti
Mampu menyelesaikan masalah kesehatan berdasarkan landasan ilmiah ilmu kedokteran dan kesehatan yang mutakhir untuk mendapat hasil yang optimum.
Lulusan Dokter Mampu
Menerapkan ilmu Biomedik, ilmu Humaniora, ilmu Kedokteran Klinik, dan ilmu Kesehatan Masyarakat/Kedokteran Pencegahan/Kedokteran Komunitas yang terkini untuk mengelola masalah kesehatan secara holistik dan komprehensif.
Menerapkan prinsip-prinsip ilmu Biomedik, ilmu Humaniora, ilmu Kedokteran Klinik, dan ilmu Kesehatan Masyarakat/Kedokteran Pencegahan/Kedokteran Komunitas yang berhubungan dengan promosi kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat
page25image59477376 page25image178121328
9
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
page25image59478336page25image59478528
page26image61414304 page26image57750080
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Menerapkan prinsip-prinsip ilmu Biomedik, ilmu Humaniora, ilmu Kedokteran Klinik, dan ilmu Kesehatan Masyarakat/Kedokteran Pencegahan/Kedokteran Komunitas yang berhubungan dengan prevensi masalah kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat
Menerapkan prinsip-prinsip ilmu Biomedik, ilmu Humaniora, ilmu Kedokteran Klinik, dan ilmu Kesehatan Masyarakat/Kedokteran Pencegahan/Kedokteran Komunitas untuk menentukan prioritas masalah kesehatan pada individu, keluarga, dan masyarakat
Menerapkan prinsip-prinsip ilmu Biomedik, ilmu Humaniora, ilmu Kedokteran Klinik, dan ilmu Kesehatan Masyarakat/Kedokteran Pencegahan/Kedokteran Komunitas yang berhubungan dengan terjadinya masalah kesehatan individu, keluarga, dan masyarakat
Menggunakan data klinik dan pemeriksaan penunjang yang rasional untuk menegakkan diagnosis
Menggunakan alasan ilmiah dalam menentukan penatalaksanaan masalah kesehatan berdasarkan etiologi, patogenesis, dan patofisiologi
Menentukan prognosis penyakit melalui pemahaman prinsip-prinsip ilmu Biomedik, ilmu Humaniora, ilmu Kedokteran Klinik, dan ilmu Kesehatan Masyarakat/Kedokteran Pencegahan/Kedokteran Komunitas
Menerapkan prinsip-prinsip ilmu Biomedik, ilmu Humaniora, ilmu Kedokteran Klinik, dan ilmu Kesehatan Masyarakat/Kedokteran Pencegahan/Kedokteran Komunitas yang berhubungan dengan rehabilitasi medik dan sosial pada individu, keluarga dan masyarakat
Menerapkan prinsip-prinsip ilmu Biomedik, ilmu Humaniora, ilmu Kedokteran Klinik, dan ilmu Kesehatan Masyarakat/Kedokteran Pencegahan/Kedokteran Komunitas yang berhubungan dengan kepentingan hukum dan peradilan
Mempertimbangkan kemampuan dan kemauan pasien, bukti ilmiah kedokteran, dan keterbatasan sumber daya dalam pelayanan kesehatan untuk mengambil keputusan
6. Keterampilan Klinis
  1. 6.1.  Kompetensi Inti
    Mampu melakukan prosedur klinis yang berkaitan dengan masalah kesehatan dengan menerapkan prinsip keselamatan pasien, keselamatan diri sendiri, dan keselamatan orang lain.
  2. 6.2.  Lulusan Dokter Mampu
    1. Melakukan prosedur diagnosis

    Melakukan dan menginterpretasi hasil auto-, allo- dan hetero-anamnesis, pemeriksaan fisik umum dan khusus sesuai dengan masalah pasien
    Melakukan dan menginterpretasi pemeriksaan penunjang dasar dan mengusulkan pemeriksaan penunjang lainnya yang rasional
2. Melakukan prosedur penatalaksanaan masalah kesehatan secara holistik dan komprehensifMelakukan edukasi dan konselingMelaksanakan promosi kesehatan
Standar Kompetensi Dokter Indonesia 10
page26image57739904 page26image112516320page26image57751808page26image57748352
page27image61526496 page27image57803520
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Melakukan tindakan medis preventifMelakukan tindakan medis kuratifMelakukan tindakan medis rehabilitatifMelakukan prosedur proteksi terhadap hal yang dapat membahayakan
diri sendiri dan orang lainMelakukan tindakan medis pada kedaruratan klinis dengan menerapkan
prinsip keselamatan pasienMelakukan tindakan medis dengan pendekatan medikolegal terhadap
masalah kesehatan/kecederaan yang berhubungan dengan hukum
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan
7.1.
7.2.
Kompetensi Inti
Mampu mengelola masalah kesehatan individu, keluarga maupun masyarakat secara komprehensif, holistik, terpadu dan berkesinambungan dalam konteks pelayanan kesehatan primer.
Lulusan Dokter Mampu
1. Melaksanakan promosi kesehatan pada individu, keluarga dan masyarakat

Mengidentifikasi kebutuhan perubahan pola pikir, sikap dan perilaku, serta modifikasi gaya hidup untuk promosi kesehatan pada berbagai kelompok umur, agama, masyarakat, jenis kelamin, etnis, dan budaya
Merencanakan dan melaksanakan pendidikan kesehatan dalam rangka promosi kesehatan di tingkat individu, keluarga, dan masyarakat
2. Melaksanakan pencegahan dan deteksi dini terjadinya masalah kesehatan pada individu, keluarga dan masyarakatMelakukan pencegahan timbulnya masalah kesehatanMelakukan kegiatan penapisan faktor risiko penyakit laten untuk
mencegah dan memperlambat timbulnya penyakitMelakukan pencegahan untuk memperlambat progresi dan timbulnya
komplikasi penyakit dan atau kecacatan
3. Melakukan penatalaksanaan masalah kesehatan individu, keluarga dan masyarakatMenginterpretasi data klinis dan merumuskannya menjadi diagnosis Menginterpretasi data kesehatan keluarga dalam rangka mengidentifikasi
masalah kesehatan keluargaMenginterpretasi data kesehatan masyarakat dalam rangka mengidentifikasi
dan merumuskan diagnosis komunitasMemilih dan menerapkan strategi penatalaksanaan yang paling tepat
berdasarkan prinsip kendali mutu, biaya, dan berbasis buktiMengelola masalah kesehatan secara mandiri dan bertanggung jawab (lihat Daftar Pokok Bahasan dan Daftar Penyakit) dengan memperhatikan prinsip
keselamatan pasienMengkonsultasikan dan/atau merujuk sesuai dengan standar pelayanan
medis yang berlaku (lihat Daftar Penyakit)Membuat instruksi medis tertulis secara jelas, lengkap, tepat, dan dapat
dibaca
page27image58544064 page27image112579168
11
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
page27image58552512page27image58543296
page28image61504128 page28image59386176
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Membuat surat keterangan medis seperti surat keterangan sakit, sehat, kematian, laporan kejadian luar biasa, laporan medikolegal serta keterangan medis lain sesuai kewenangannya termasuk visum et repertum dan identifikasi jenasah
Menulis resep obat secara bijak dan rasional (tepat indikasi, tepat obat, tepat dosis, tepat frekwensi dan cara pemberian, serta sesuai kondisi pasien), jelas, lengkap, dan dapat dibaca.
Mengidentifikasi berbagai indikator keberhasilan pengobatan, memonitor perkembangan penatalaksanaan, memperbaiki, dan mengubah terapi dengan tepat
Menentukan prognosis masalah kesehatan pada individu, keluarga, dan masyarakat
Melakukan rehabilitasi medik dasar dan rehabilitasi sosial pada individu, keluarga, dan masyarakat
Menerapkan prinsip-prinsip epidemiologi dan pelayanan kedokteran secara komprehensif, holistik, dan berkesinambungan dalam mengelola masalah kesehatan
Melakukan tatalaksana pada keadaan wabah dan bencana mulai dari identifikasi masalah hingga rehabilitasi komunitas
  1. Memberdayakan dan berkolaborasi dengan masyarakat dalam upaya meningkatkan derajat kesehatanMemberdayakan dan berkolaborasi dengan masyarakat agar mampu
    mengidentifikasi masalah kesehatan actual yang terjadi serta mengatasinya
    bersama-samaBekerja sama dengan profesi dan sektor lain dalam rangka pemberdayaan
    masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan
  2. Mengelola sumber daya secara efektif, efisien dan berkesinambungan dalam penyelesaian masalah kesehatanMengelola sumber daya manusia, keuangan, sarana, dan prasarana
    secara efektif dan efisienMenerapkan manajemen mutu terpadu dalam pelayanan kesehatan
    primer dengan pendekatan kedokteran keluargaMenerapkan manajemen kesehatan dan institusi layanan kesehatan
  3. Mengakses dan menganalisis serta menerapkan kebijakan kesehatan spesifik yang merupakan prioritas daerah masing-masing di Indonesia Menggambarkan bagaimana pilihan kebijakan dapat memengaruhi program
    kesehatan masyarakat dari aspek fiskal, administrasi, hukum, etika, sosial, dan politik.
page28image59385408 page28image178246576
Standar Kompetensi Dokter Indonesia 12
page28image59389056page28image59389248
page29image61583968 page29image59398720
a. b. c. d. e. f. g. h.
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Daftar Kepustakaan
Anonim. Quality Improvement in Basic Medical Education: WFME International Guidelines. University of Copenhagen, Denmark, 2000.
Cerraccio C, Wolfsthal SD, Englander R, Ferentz K, Martin C. Shifting paradigms: From Flexner to competencies, Academic Medicine, 2002: 77(5).
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2000 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia; Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 045/U/2002.
page29image59401408 page29image177248496
13
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
page29image59455936page29image59455168
page30image61525872 page30image59476416
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
page30image61531696
STANDAR KOMPETENSI DOKTER INDONESIA
page30image61521344 page30image178080944
Lampiran-1
DAFTAR
POKOK BAHASAN
page30image59482176 page30image178224784
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
14
page30image59479296page30image59476224
page31image61731008 page31image59515520
Pendahuluan
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Daftar Pokok Bahasan
Salah satu tantangan terbesar bagi institusi pendidikan kedokteran dalam melaksanakan Kurikulum Berbasis Kompetensi adalah menerjemahkan standar kompetensi ke dalam bentuk bahan atau tema pendidikan dan pengajaran. Daftar Pokok Bahasan ini disusun berdasarkan masukan dari pemangku kepentingan yang kemudian dianalisis dan divalidasi menggunakan metode focus group discussion (FGD) dan nominal group technique (NGT) bersama dengan konsil kedokteran, institusi pendidikan kedokteran, organisasi profesi, dan perhimpunan.
Tujuan
Daftar Pokok Bahasan ini ditujukan untuk membantu institusi pendidikan kedokteran dalam penyusunan kurikulum, dan bukan untuk membatasi bahan atau tema pendidikan dan pengajaran.
Sistematika
Daftar Pokok Bahasan ini disusun berdasarkan masing-masing area kompetensi.
1. Area Kompetensi 1: Profesionalitas yang Luhur
  1. 1.1.  Agama sebagai nilai moral yang menentukan sikap dan perilaku manusia
  2. 1.2.  Aspek agama dalam praktik kedokteran
  3. 1.3.  Pluralisme keberagamaan sebagai nilai sosial di masyarakat dan toleransi
  4. 1.4.  Konsep masyarakat (termasuk pasien) mengenai sehat dan sakit
  5. 1.5.  Aspek-aspek sosial dan budaya masyarakat terkait dengan pelayanan kedokteran (logiko sosio budaya)
  6. 1.6.  Hak, kewajiban, dan tanggung jawab manusia terkait bidang kesehatan
  7. 1.7.  Pengertian bioetika dan etika kedokteran (misalnya pengenalan teori-teori
    bioetika, filsafat kedokteran, prinsip-prinsip etika terapan, etika klinik)
  8. 1.8.  Kaidah Dasar Moral dalam praktik kedokteran
  9. 1.9.  Pemahaman terhadap KODEKI, KODERSI, dan sistem nilai lain yang terkait
    dengan pelayanan kesehatan
1.10. Teori-teori pemecahan kasus-kasus etika dalam pelayanan kedokteran
  1. 1.11.  Penjelasan mengenai hubungan antara hukum dan etika (persamaan dan
    perbedaan)
  2. 1.12.  Prinsip-prinsip dan logika hukum dalam pelayanan kesehatan
  3. 1.13.  Peraturan perundang-undangan dan peraturan-peraturan lain di bawahnya
    yang terkait dengan praktik kedokteran
  4. 1.14.  Alternatif penyelesaian masalah sengketa hukum dalam pelayanan kesehatan
1.15.Permasalahan etikomedikolegal dalam pelayanan kesehatan dan cara
pemecahannya
1.16. Hak dan kewajiban dokter
page31image59514560 page31image178252512
15 Standar Kompetensi Dokter Indonesia
page31image59508800page31image59509184
page32image61719984 page32image59511296
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
  1. 1.17.  Profesionalisme dokter (sebagai bentuk kontrak sosial, pengenalan terhadap karakter profesional, kerja sama tim, hubungan interprofesional dokter dengan tenaga kesehatan yang lain)
  2. 1.18.  Penyelenggaraan praktik kedokteran yang baik di Indonesia (termasuk aspek kedisiplinan profesi)
  3. 1.19.  Dokter sebagai bagian dari masyarakat umum dan masyarakat profesi (IDI dan organisasi profesi lain yang berkaitan dengan profesi kedokteran)
1.20. Dokter sebagai bagian Sistem Kesehatan Nasional
1.21. Pancasila dan kewarganegaraan dalam konteks sistem pelayanan kesehatan

2. Area Kompetensi 2: Mawas Diri dan Pengembangan Diri
  1. 2.1.  Prinsip pembelajaran orang dewasa (adult learning) a. Belajar mandiri
    b. Berpikir kritis
    c. Umpan balik konstruktif d. Refleksi diri
  2. 2.2.  Dasar-dasar keterampilan belajar
    a. Pengenalan gaya belajar (
    learning style)
    b. Pencarian literatur (
    literature searching)
    c. Penelusuran sumber belajar secara kritis
    d. Mendengar aktif (
    active listening)
    e. Membaca efektif (
    effective reading)
    f. Konsentrasi dan memori (
    concentration and memory) g. Manajemen waktu (time management)
    h. Membuat catatan kuliah (
    note taking)
    i. Persiapan ujian (
    test preparation)
  3. 2.3.  Problem based learning
  4. 2.4.  Problem solving
  5. 2.5.  Metodologi penelitian dan statistika
    a. Konsep dasar penulisan proposal dan hasil penelitian b. Konsep dasar pengukuran
    c. Konsep dasar disain penelitian
    d. Konsep dasar uji hipotesis dan statistik inferensial

    e. Telaah kritis
f. Prinsip-prinsip presentasi ilmiah
3. Area Kompetensi 3: Komunikasi Efektif
  1. 3.1.  Penggunaan bahasa yang baik, benar, dan mudah dimengerti
  2. 3.2.  Prinsip komunikasi dalam pelayanan kesehatan
    1. Metode komunikasi oral dan tertulis yang efektif
    2. Metode untuk memberikan situasi yang nyaman dan kondusif dalam
      berkomunikasi efektif
    c. Metode untuk mendorong pasien agar memberikan informasi dengan
    sukarela
    d. Metode melakukan anamnesis secara sistematis
    e. Metode untuk mengidentifikasi tujuan pasien berkonsultasi
f. Melingkupi biopsikososiokultural spiritual
Standar Kompetensi Dokter Indonesia 16
page32image59512448 page32image178255312page32image59508992page32image59509760
page33image61418672 page33image57978112
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
3.3. Berbagai elemen komunikasi efektif
  1. Komunikasi intrapersonal, interpersonal dan komunikasi masa
  2. Gaya dalam berkomunikasi
  3. Bahasa tubuh, kontak mata, cara berbicara, tempo berbicara, tone suara,
    kata-kata yang digunakan atau dihindari
  4. Keterampilan untuk mendengarkan aktif
  5. Teknik fasilitasi pada situasi yang sulit, misalnya pasien marah, sedih,
    takut, atau kondisi khusus
  6. Teknik negosiasi, persuasi, dan motivasi
3.4. Komunikasi lintasbudaya dan keberagaman
a. Perilaku yang tidak merendahkan atau menyalahkan pasien, bersikap

sabar, dan sensitif terhadap budaya
3.5. Kaidah penulisan dan laporan ilmiah 3.6. Komunikasi dalam public speaking
4. Area Kompetensi 4: Pengelolaan Informasi
4.1. Teknik keterampilan dasar pengelolaan informasi
4.2. Metode riset dan aplikasi statistik untuk menilai kesahihan informasi ilmiah
4.3. Keterampilan pemanfaatan 
evidence-based medicine (EBM)
4.4. Teknik pengisian rekam medis untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan 4.5. Teknik diseminasi informasi dalam bidang kesehatan baik lisan maupun tulisan

dengan menggunakan media yang sesuai
5. Area Kompetensi 5: Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran
5.1. Struktur dan fungsi
a. Struktur dan fungsi pada tingkat molekular, selular, jaringan, dan organ b. Prinsip homeostasis
c. Koordinasi regulasi fungsi antarorgan atau sistem:

  • Integumen
  • Skeletal
  • Kardiovaskular
  • Respirasi
  • Gastrointestinal
  • Reproduksi
  • Tumbuh-kembang
  • Endokrin
  • Nefrogenitalia
  • Darah dan sistem imun
  • Saraf pusat-perifer dan indra
    5.2. Penyebab penyakit
    a. Lingkungan: biologis, fisik, dan kimia b. Genetik
    c. Psikologis dan perilaku
    d. Nutrisi
    e. Degeneratif
page33image57978304 page33image112696768
17
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
page33image57979264page33image57979456
page34image61780784 page34image57983936
5.3. Patomekanisme penyakit a. Trauma
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
  1. Inflamasi
  2. Infeksi
  3. Respons imun
  4. Gangguan hemodinamik (iskemik, infark, thrombosis, syok)
  5. Proses penyembuhan (tissue repair and healing)
  6. Neoplasia
  7. Pencegahan secara aspek biomedik
  8. Kelainan genetik
  9. Nutrisi, lingkungan, dan gaya hidup
  1. 5.4.  Etika kedokteran
  2. 5.5.  Prinsip hukum kedokteran
  3. 5.6.  Prinsip-prinsip pelayanan kesehatan (primer, sekunder, dan tersier)
  4. 5.7.  Prinsip-prinsip pencegahan penyakit
  5. 5.8.  Prinsip-prinsip pendekatan kedokteran keluarga
  6. 5.9.  Mutu pelayanan kesehatan
5.10 Prinsippendekatansosio-budaya
6. Area Kompetensi 6: Keterampilan Klinis
  1. 6.1.  Prinsip dan keterampilan anamnesis
  2. 6.2.  Prinsip dan keterampilan pemeriksaan fisik
  3. 6.3.  Prinsip pemeriksaan laboratorium dasar
  4. 6.4.  Prinsip pemeriksaan penunjang lain
  5. 6.5.  Prinsip keterampilan terapeutik (lihat daftar keterampilan klinik)
  6. 6.6.  Prinsip kewaspadaan standar (standard precaution)
  7. 6.7.  Kedaruratan klinik
7. Area Kompetensi 7: Pengelolaan Masalah Kesehatan
7.1. Prinsip dasar praktik kedokteran dan penatalaksanaan masalah kesehatan akut, kronik, emergensi, dan gangguan perilaku pada berbagai tingkatan usia dan jenis kelamin (Basic Medical Practice)
  1. Pendokumentasian informasi medik dan nonmedik
  2. Prinsip dasar berbagai pemeriksaan penunjang diagnostik (laboratorium sederhana, USG, EKG, radiodiagnostik, biopsi jaringan)
  3. Clinical reasoning
  4. Prinsip keselamatan pasien
  5. Dasar-dasar penatalaksanaan penyakit (farmakologis dan nonfarmakologis)
  6. Prognosis
  7. Pengertian dan prinsip evidence based medicine
  8. Critical appraisal dalam diagnosis dan terapi
  9. Rehabilitasi
  10. Lima tingkat pencegahan penyakit
7.2. Kebijakan dan manajemen kesehatan
7.3. Standar Pelayanan Minimal (SPM)
7.4. Sistem Kesehatan Nasional (SKN) termasuk sistem rujukan 7.5. Pembiayaan kesehatan

Standar Kompetensi Dokter Indonesia 18
page34image57984128 page34image112599696page34image57985088page34image57985280
page35image61863952 page35image59608640
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
  1. 7.6.  Penjaminan mutu pelayanan kesehatan
  2. 7.7.  Pendidikan kesehatan
  3. 7.8.  Promosi kesehatan
  4. 7.9.  Konsultasi dan konseling
  5. 7.10.  Faktor risiko masalah kesehatan
  6. 7.11.  Epidemiologi
  7. 7.12.  Faktor risiko penyakit
  8. 7.13.  Surveilans
  9. 7.14.  Statistik kesehatan
  10. 7.15.  Prinsip pelayanan kesehatan primer
  11. 7.16.  Prinsip keselamatan pasien (patient safety dan medication safety)
  12. 7.17.  Prinsip interprofesionalisme dalam pendidikan kesehatan
  13. 7.18.  Jaminan atau asuransi kesehatan masyarakat
page35image59608832 page35image177266784
19
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
page35image59611136page35image59611328
page36image61854800 page36image59614016
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
page36image61856672
STANDAR KOMPETENSI DOKTER INDONESIA
page36image61853344 page36image177253088
Lampiran-2
page36image59614976
DAFTAR
page36image59615168
MASALAH
page36image59615360 page36image177256784
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
20
page36image59616320page36image59616512
page37image61412848 page37image58017472
Pendahuluan
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Standar Kompetensi Dokter Indonesia Daftar Masalah
Dalam melaksanakan praktik kedokteran, dokter bekerja berdasarkan keluhan atau masalah pasien/klien, kemudian dilanjutkan dengan penelusuran riwayat penyakit, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Dalam melaksanakan semua kegiatan tersebut, dokter harus memperhatikan kondisi pasien secara holistik dan komprehensif, juga menjunjung tinggi profesionalisme serta etika profesi di atas kepentingan/keuntungan pribadi. Selama pendidikan, mahasiswa perlu dipaparkan pada berbagai masalah, keluhan/gejala tersebut, serta dilatih cara menanganinya Setiap institusi harus menyadari bahwa masalah dalam pelayanan kedokteran tidak hanya bersumber dari pasien atau masyarakat, tetapi juga dapat bersumber dari pribadi dokter. Perspektif ini penting sebagai bahan pembelajaran dalam rangka membentuk karakter dokter Indonesia yang baik. Daftar Masalah ini bersumber dari lampiran Daftar Masalah SKDI 2006 yang kemudian direvisi berdasarkan data hasil kajian dan masukan pemangku kepentingan. Draf revisi Daftar Masalah kemudian divalidasi dengan metode focus group discussion (FGD) dan nominal group technique (NGT) bersama para dokter dan pakar yang mewakili pemangku kepentingan.
Tujuan
Daftar Masalah ini disusun dengan tujuan untuk menjadi acuan bagi institusi pendidikan dokter dalam menyiapkan sumber daya yang berkaitan dengan kasus dan permasalahan kesehatan sebagai sumber pembelajaran mahasiswa.
Sistematika
Daftar Masalah ini terdiri atas 2 bagian sebagai berikut:
• Bagian I memuat daftar masalah kesehatan individu dan masyarakat. Daftar Masalah individu berisi daftar masalah/gejala/keluhan yang banyak dijumpai dan merupakan alasan utama yang sering menyebabkan pasien/klien datang menemui dokter di tingkat pelayanan kesehatan primer. Sedangkan Daftar Masalah kesehatan masyarakat berisi masalah kesehatan di masyarakat dan permasalahan pelayanan kesehatan.
• Bagian II berisikan daftar masalah yang seringkali dihadapi dokter terkait dengan profesinya, misalnya masalah etika, disiplin, hukum, dan aspek medikolegal yang sering dihadapi oleh dokter layanan primer.
Susunan masalah kesehatan pada Daftar Masalah ini tidak menunjukkan urutan prioritas masalah.
page37image58016896 page37image177768192
21 Standar Kompetensi Dokter Indonesia
page37image58018432page37image58018624
page38image60367184 page38image58087040 page38image177861088
  1. 1  Sakit kepala
  2. 2  Pusing
  3. 3  Kejang
  4. 4  Kejang demam
  5. 5  Epilepsi
  6. 6  Pingsan/sinkop
  7. 7  Hilang kesadaran
  8. 8  Terlambat bicara (speech delay)
  9. 9  Gerakan tidak teratur
  10. 10  Gangguan gerak dan koordinasi
  11. 11  Gangguan penciuman
  12. 12  Gangguan bicara
  13. 13  Wajah kaku
  14. 14  Wajah perot
  15. 15  Kesemutan
  16. 16  Mati rasa/baal
  17. 17  Gemetar (tremor)
  18. 18  Lumpuh
Sistem Indra
  1. 1  Mata merah
  2. 2  Mata gatal
  3. 3  Mata berair
  4. 4  Mata kering
  5. 5  Mata nyeri
  6. 6  Mata lelah
  7. 7  Kotoran mata
  8. 8  Penglihatan kabur
  9. 9  Penglihatan ganda
  10. 10  Penglihatan silau
  11. 11  Gangguan lapangan pandang
  12. 12  Buta
  13. 13  Bintit di kelopak mata
  14. 14  Kelilipan (benda asing di mata)
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
19
20
  1. 21  Gangguan belajar
  2. 22  Gangguan komunikasi
  3. 23  Penyalahgunaan obat
  4. 24  Pelupa (gangguan memori), bingung
  5. 25  Penurunan fungsi berpikir
  6. 26  Perubahan emosi, mood tidak stabil
    Gangguan perilaku seksual (nonorganik)
    Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif
  1. 29  Kepercayaan yang aneh
  2. 30  Gangguan perilaku makan
  3. 31  Gangguan tidur
  4. 32  Stres
  5. 33  Depresi
  6. 34  Cemas
  7. 35  Pemarah
  8. 36  Mengamuk
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
BAGIAN I DAFTAR MASALAH KESEHATAN
INDIVIDU DAN MASYARAKAT
Masalah Kesehatan Individu
Sistem Saraf dan Perilaku/Psikiatri
Perubahan perilaku (termasuk perilaku agresif)
Gangguan perkembangan (mental & intelektual)
page38image58089728page38image58089920page38image58090112page38image58090304page38image58090496page38image58090688page38image58090880page38image58091072
27
28
page38image58091264page38image58091456page38image58091648page38image58091840page38image58092032page38image58092224page38image58092416page38image58092608page38image58092800 page38image58092992 page38image58093184 page38image58093376page38image58093568
Masalah akibat penggunaan lensa kontak
15
16 Mata juling
page38image58094336page38image58094528
Mata terlihat seperti mata kucing/ orang-orangan mata terlihat putih
  1. 18  Telinga nyeri/sakit
  2. 19  Keluar cairan dari liang telinga
  3. 20  T elinga gatal
  4. 21  T elinga berdenging
  5. 22  T elinga terasa penuh
  6. 23  Tuli (gangguan fungsi pendengaran)
  7. 24  Benjolan di telinga
  8. 25  Daun telinga merah
  9. 26  Benda asing di dalam liang telinga
  10. 27  T elinga gatal
  11. 28  Gangguan penciuman
    22
17
page38image58094720page38image58094912page38image58095104page38image58095296page38image58095488page38image58095680page38image58095872page38image58096064page38image58096256page38image58096448page38image58096640 page38image58096832 page38image58097024 page38image58097216page38image58097408 page38image58098624 page38image177803200page38image58098048page38image58097856
page39image61465328 page39image58167424
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Sistem Respirasi dan Kardiovaskular
  1. 1  Bersin-bersin
  2. 2  Pilek (ingusan)
  3. 3  Mimisan
  4. 4  Hidung tersumbat
  5. 5  Hidung berbau
  6. 6  Benda asing dalam hidung
  7. 7  Suara sengau
  8. 8  Nyeri menelan
  9. 9  Suara serak
  10. 10  Suara hilang
  1. 11  T ersedak
  2. 12  Benda asing dalam kerongkongan
  3. 13  Batuk (kering, berdahak, darah)
  4. 14  Sakit/nyeri dada
  5. 15  Berdebar-debar
  6. 16  Sesak napas atau napas pendek
  7. 17  Napas berbunyi
  8. 18  Sumbatan jalan napas
  9. 19  Kebiruan
page39image58168192page39image58168384page39image58168576page39image58168768page39image58168960page39image58169152page39image58169344page39image58169536page39image58169728 page39image58169920 page39image58170112 page39image58170304page39image58170496
Sistem Gastrointestinal, Hepatobilier, dan Pankreas
  1. 1  Mata kuning
  2. 2  Mulut kering
  3. 3  Mulut berbau
  4. 4  Sakit gigi
  5. 5  Gusi bengkak
  6. 6  Sariawan
  7. 7  Bibir pecah-pecah
  8. 8  Bibir sumbing
  9. 9  Sulit menelan
  10. 10  Cegukan/hiccup
  11. 11  Nyeri perut
  12. 12  Nyeri ulu hati
  13. 13  Perut kram
  14. 14  Perut kembung
Sistem Ginjal dan Saluran Kemih
  1. 1  Nyeri pinggang
  2. 2  Peningkatan atau penurunan frekuensi buang air kecil (BAK)
  3. 3  Berkurangnya jumlah air kencing
  4. 4  Tidak dapat menahan/urgensi kencing
  5. 5  Nyeri saat BAK
  6. 6  BAK mengejan
  7. 7  Pancaran kencing menurun (poorstream)
  8. 8  Akhir kencing menetes (dribling)
  9. 9  BAK tidak puas
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
10 11
12 13 14 15
16
17 18
Perut berbunyi
Benjolan di daerah perut Muntah
Muntah darah
Sembelit atau tidak dapat berak Diare
Berak berlendir dan berdarah Berak berwarna hitam
Berak seperti dempul
Gatal daerah anus
Nyeri daerah anus
Benjolan di anus
Keluar cacing

Air kencing seperti teh
Kencing bercabang
Waktu kencing preputium melembung/balloning
Air kencing merah (hematuria)
Air kencing campur udara (pnemoturia)
Air kencing campur tinja
Keluar darah dari saluran kencing
Darah keluar bersama produk ejakulat (hemospermia)
Duh (discharge) dari saluran kencing Benjolan saluran reproduksi eksternal
page39image58171264page39image58171456page39image58171648page39image58171840page39image58172032page39image58172224page39image58172416page39image58172608page39image58172800page39image58172992page39image58173184page39image58173376page39image58173568 page39image58173760 page39image58173952 page39image58174144page39image58174336 page39image58175104page39image58175296page39image58175488page39image58175680page39image58175872page39image58176064page39image58176256page39image58176448 page39image58176640 page39image58176832 page39image58177024page39image58177216 page39image58177408 page39image177818576
23
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
page39image58178368page39image58178560
page40image61548080 page40image58182848
Sistem Reproduksi
  1. 1  ASI tidak keluar/kurang
  2. 2  Benjolan di daerah payudara
  3. 3  Puting terluka
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
  1. 17  Masalah nifas dan pascasalin
  2. 18  Perdarahan saat berhubungan
  3. 19  Keputihan
page40image58183616page40image58183808page40image58184000
4 Payudara mengencang 20
Gangguan daerah vagina (gatal, nyeri, rasa terbakar, benjolan)
page40image58184192
  1. 5  Puting tertarik ke dalam (retraksi)
  2. 6  Payudara seperti kulit jeruk 22
Gangguan masa menopause dan perimenopause
Gangguan menstruasi (tidak menstruasi, 21 menstruasi sedikit, menstruasi banyak,
menstruasi lama, nyeri saat menstruasi)
page40image58184384page40image58184576
  1. 7  Nyeri perut waktu hamil
  2. 8  Perdarahan vagina waktu hamil
  3. 9  Anyang-anyangan waktu hamil
  4. 10  Kaki bengkak waktu hamil
  5. 11  Ambeien waktu hamil
  6. 12  Kehamilan tidak diinginkan
  7. 13  Persalinan prematur
  8. 14  Ketuban pecah dini
  9. 15  Perdarahan lewat vagina
  10. 16  Duh (discharge) vagina
  1. 23  Sulit punya anak
  2. 24  Masalah kontrasepsi
  3. 25  Peranakan turun
  4. 26  Nyeri buah zakar
  5. 27  Buah zakar tidak teraba
  6. 28  Buah zakar bengkak
  7. 29  Benjolan di lipat paha
  8. 30  Gangguan fungsi ereksi (organik)
  9. 31  Produk ejakulat sedikit atau encer
  10. 32  Bau pada kemaluan
page40image58184768page40image58184960page40image58185152page40image58185344page40image58185536page40image58185728page40image58185920page40image58186112page40image58186304 page40image58186496 page40image58186688 page40image58186880page40image58187072
Sistem Endokrin, Metabolisme, dan Nutrisi
  1. 1  Nafsu makan hilang 6
  2. 2  Gangguan gizi (gizi buruk, kurang, berlebih)
  3. 3  Berat bayi lahir rendah 8
  4. 4  Kelelahan 9
  5. 5  Penurunan berat badan 10 drastis/mendadak
Sistem Hematologi dan Imunologi
Masalah imunisasi (termasuk
  1. 1  Kejadian Ikutan Pascaimunisasi 4
    [KIPI])
  2. 2  Perdarahan spontan 5
Tremor
Gangguan pertumbuhan

Benjolan di leher Berkeringat banyak
Polifagi, polidipsi, dan poliuria
Gatal-gatal (alergi makanan, alergi kontak, danlain-lain
Bercak merah di kulit
page40image58187840page40image58188032page40image58188224page40image58188416 page40image58188608 page40image58188800 page40image58188992page40image58189184 page40image58189952page40image58190144
3
Pucat
page40image58190336 page40image58190528 page40image58190720 page40image58190912page40image58191104 page40image177925056
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
24
page40image58192064page40image58192256
page41image61468864 page41image58141184
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Sistem Muskuloskeletal
1 2 3 4
5
Patah tulang 6 Terkilir 7
Gerakan terbatas
Nyeri punggung
Bengkak pada kaki dan tangan

Varises
Gangguan otot, nyeri otot, kaku otot, otot mengecil
Kulit melepuh
Benjolan kulit
Luka gores, tusuk, sayat

Luka bakar
Kuku nyeri
Kuku berubah warna atau bentuk Ketombe
Rambut rontok
Kebotakan
Ruam kulit

Bengkak/edema Gatal
page41image58141952page41image58142144
Gangguan jalan
T erlambat dapat berjalan

Gangguan sendi (nyeri, kaku, bengkak, kelainan bentuk)
8 9
10
12 13 14
15
16 17 18 19
20 21
page41image58142336page41image58142528 page41image58142720 page41image58142912 page41image58143104page41image58143296
Sistem Integumen
  1. 1  Kulit gatal
  2. 2  Kulit nyeri
  3. 3  Kulit mati rasa
  4. 4  Kulit berubah warna (menjadi putih, hitam, merah, atau kuning)
  5. 5  Kulit kering
  6. 6  Kulit berminyak
  7. 7  Kulit menebal
  8. 8  Kulit menipis
  9. 9  Kulit bersisik
  10. 10  Kulit lecet, luka, tukak
  11. 11  Kulit bernanah
Multisistem
page41image58144064page41image58144256page41image58144448page41image58144640page41image58144832page41image58145024page41image58145216page41image58145408page41image58145600page41image58145792 page41image58145984 page41image58146176 page41image58146368page41image58146560
  1. 1  Demam 4
  2. 2  Lemah/letih/lesu 5
  3. 3  Kelainan/ cacat bawaan
page41image58117696page41image58118848 page41image58118464 page41image58119424 page41image58119232page41image58119040 page41image58119616 page41image177866720
25
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
page41image58147584page41image58147776
page42image61541840 page42image59346112
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Kesehatan Masyarakat/Kedokteran Komunitas/Kedokteran Pencegahan
  1. 1  Kematian neonatus, bayi dan 20 balita
  2. 2  Kematian Ibu akibat kehamilan 21 dan persallinan
Kesehatan lansia
Cakupan pelayanan kesehatan yang masih rendah
page42image59346880
3
“Tiga terlambat” pada penatalaksanaan risiko tinggi kehamilan: (terlambat mengambil keputusan; terlambat dirujuk, terlambat ditangani)
22
Perilaku pencarian pelayanan kesehatan (care seeking behaviour)
4
“Empat Terlalu” pada deteksi risiko tinggi kehamilan (terlalu muda, terlalu tua terlalu sering, terlalu banyak)
23
Kepercayaan dan tradisi yang mempengaruhi kesehatan
5
Tidak terlaksananya audit maternal perinatal
24
Akses yang kurang terhadadap fasilitas pelayanan kesehatan (misalnya masalah geografi, masalah ketersediaan dan distribusi tenaga kesehatan)
Laktasi (termasuk lingkungan
  1. 6  kerja yang tidak mendukung 25
    fasilitas laktasi)
  2. 7  Imunisasi 26
  3. 8  Pola asuh 27
  1. 10  Anak dengan difabilitas 29
  2. 11  Perilaku berisiko pada masa 30 pubertas
  3. 12  Kehamilan pada remaja 31
  4. 13  Kehamilan yang tidak dikehendaki 32
  1. 15  Kejahatan seksual 34
  2. 16  Penganiayaan/perlukaan 35
  3. 17  Kesehatan kerja 36
  4. 18  Audit Medik 37
  5. 19  Pembiayaan pelayanan 38 kesehatan
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Kurangnya mutu fasilitas pelayanan kesehatan
Sistem rujukan yang belum berjalan baik
Cakupan program intervensi

Gaya hidup yang bermasalah (rokok, narkoba, alkohol, sedentary life, pola makan )
Kejadian Luar Biasa
Kesehatan pariwisata (travel medicine) Morbiditas dan mortalitas penyakit-
penyakit menular dan tidak menular
Kejadian wabah (endemi, pandemi) Rehabilitasi medik dan sosial
Pengelolaan pelayanan kesehatan termasuk klinik, puskesmas, dll
Rekam Medik dan Pencatatan pelaporan masalah kejadian penyakit di masyarakat
page42image59350720page42image59350912
9
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) pada masyarakat termasuk anak usia sekolah
28
Kurangnya pengetahuan keluarga dan masyarakat terkait program kesehatan pemerintah (misalnya KIA, kesehatan reproduksi, gizi masyarakat, TB Paru, dll.)
page42image59352448page42image59352640page42image59352832
14
Kekerasan pada wanita dan anak (termasuk child abuse dan neglected, serta kekerasan dalam rumah tangga)
33
Kesehatan lingkungan (termasuk sanitasi, air bersih, dan dampak pemanasan global)
page42image59354368page42image59354560page42image59354752page42image59354944
Sistem asuransi pelayanan kesehatan
26
page42image59355136 page42image59355328 page42image59355520 page42image59355712page42image59355904 page42image177979024page42image59356864page42image59357056
page43image61541632 page43image59247232
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Kedokteran Forensik dan Medikolegala
  1. 1  Kematian yang tidak jelas penyebabnya
  2. 2  Kekerasan tumpul
  3. 3  Kekerasan tajam
  4. 4  Trauma kimia
  5. 5  Luka tembak
10
11 12 13 14
T enggelam
Pembunuhan anak sendiri Pengguguran kandungan Kematian mendadak Keracunan
Jenasah yang tidak teridentifikasi Kebutuhan visum di layanan primer Bunuh diri
page43image59248000page43image59248192page43image59248384page43image59248576page43image59248768
  1. 6  Luka listrik dan petir
  2. 7  Barotrauma 16
  3. 8  Trauma suhu 17
  4. 9  Asfiksia
15
page43image59248960page43image59249152page43image59249344 page43image59249536 page43image59249728 page43image59249920page43image59250112 page43image59250304 page43image177881984
27
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
page43image59251264page43image59251456
page44image61778080 page44image59301184
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
BAGIAN II DAFTAR MASALAH
TERKAIT PROFESI DOKTER
page44image177985776
Yang dimaksud dengan permasalahan terkait dengan profesi adalah segala masalah yang muncul dan berhubungan dengan penyelenggaraan praktik kedokteran. Permasalahan tersebut dapat berasal dari pribadi dokter, institusi kesehatan tempat dia bekerja, profesi kesehatan yang lain, atau pihak-pihak lain yang terkait dengan pelayanan kesehatan. Bagian ini memberikan gambaran umum mengenai berbagai permasalahan tersebut sehingga memungkinkan bagi para penyelenggaran pendidikan kedokteran dapat mendiskusikannya dari berbagai sudut pandang, baik dari segi profesionalisme, etika, disiplin, dan hukum.
Masalah Terkait Profesi Dokter
  1. 1  Melakukan praktik kedokteran tidak sesuai dengan kompetensinya
  2. 2  Melakukan praktik tanpa izin (tanpa SIP dan STR)
    Melakukan praktik kedokteran lebih dari 3 tempat1
    Mengiklankan/mempromosikan diri dan institusi kesehatan yang tidak sesuai dengan ketentuan KODEKI
    Memberikan Surat Keterangan Sakit atau Sehat yang tidak sesuai kondisi sebenarnya
    Bertengkar dengan tenaga kesehatan lain atau dengan tenaga non-kesehatan di insitusi pelayan kesehatan
7 Tidak melakukan informed consent dengan semestinya
Membuka rahasia medis pasien kepada pihak yang tidak berkepentingan dan tidak sesuai denga ketentuan yang berlaku
Melakukan tindakan yang tidak seharusnya kepada pasien, misalnya pelecehan seksual, berkata kotor, dan lain-lain
  1. 12  Meminta imbal jasa yang berlebihan
  2. 13  Menahan pasien di rumah sakit bukan karena alasan medis
  3. 14  Memberikan keterangan/kesaksian palsu di pengadilan
    Tidak menangani pasien dengan baik sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan
    oleh Konsil Kedokteran Indonesia
  1. 16  Melakukan tindakan yang tergolong malpraktik
  2. 17  Tidak memperhatikan keselamatan diri sendiri dalam melakukan tugas profesinya
page44image59272256page44image59272448
3 4
5 6
page44image59272640page44image59272832page44image59273024page44image59273216page44image59273408
Tidak mengikuti Prosedur Operasional Standar atau Standar Pelayanan Minimal yang jelas
8
9 Tidak membuat dan menyimpan rekam medik sesuai dengan ketentuan yang berlaku
page44image59273600page44image59273792
10
11
page44image59273984page44image59274176page44image59274368page44image59274560page44image59274752
15
page44image59274944page44image59275136page44image59275328
Melanggar ketentuan institusi tempat bekerja (hospital bylaws, peraturan kepegawaian, dan lain-lain)
18Standar Kompetensi Dokter Indonesia 28
page44image59275520 page44image59275712page44image59275904 page44image178033360page44image59276864page44image59277056
page45image60363648 page45image59327232
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
page45image59327424
Melakukan praktik kedokteran melebihi batas kewajaran dengan motivasi yang tidak didasarkan pada keluhuran profesi dengan tidak memperhatikan kesehatan pribadi
  1. 20  Tidak mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran Melakukan kejahatan asuransi kesehatan secara sendiri atau bersama dengan
  2. 21  pasien (misalnya pemalsuan hasil pemeriksaan, dan tindakan lain untuk kepentingan pribadi)
    Pelanggaran disiplin profesi2
    Menggantikan praktik atau menggunakan pengganti praktik yang tidak memenuhi syarat
    Melakukan tindakan yang melanggar hukum (termasuk ketergantungan obat, tindakan kriminal/perdata, penipuan, dan lain-lain)
    Melakukan kolusi dengan perusahaan farmasi, meresepkan obat tertentu atas dasar keuntungan pribadi
    Menolak dan/atau tidak membuat Surat Keterangan Medis dan/atau Visum et Repertum sesuai dengan standar keilmuan yang seharusnya wajib dikerjakan
19
page45image59327616page45image59327808page45image59328000
22 23
24
page45image59328192page45image59328384page45image59328576
Merujuk pasien dengan motivasi untuk mendapatkan keuntungan pribadi, baik kepada dokter spesialis, laboratorium, klinik swasta, dan lain-lain
25
26 Peresepan obat tidak rasional
page45image59328768page45image59328960
27
28
page45image59329152 page45image59329344page45image59329536
1 2
Melanggar ketentuan Undang-Undang untuk tidak melakukan praktik dilebih dari 3 tempat praktik (3 SIP) dengan tetap memperhatikan pengecualiannya.
Pelanggaran kedisiplinan profesi dijelaskan dalam buku pedoman profesi kedokteran yang dikeluarkan oleh Majelis Kehormatan dan Disiplin Kedokteran Indonesia (MKDKI)
page45image59329728 page45image177996336
29 Standar Kompetensi Dokter Indonesia
page45image59330688page45image59330880
page46image61862288 page46image59616896
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
page46image61856880
STANDAR KOMPETENSI DOKTER INDONESIA
page46image61864368 page46image178145920
Lampiran-3
page46image59617856
DAFTAR
page46image59618048
PENYAKIT
page46image59618240 page46image178146368
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
30
page46image59619200page46image59619392
page47image61781408 page47image177981856
Pendahuluan
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Standar Kompetensi Dokter Indonesia Daftar Penyakit
Daftar Penyakit ini disusun bersumber dari lampiran Daftar Penyakit SKDI 2006, yang kemudian direvisi berdasarkan hasil survei dan masukan dari para pemangku kepentingan. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dan divalidasi dengan metode focus group discussion (FGD) dan nominal group technique (NGT) bersama para dokter dan pakar yang mewakili pemangku kepentingan. Daftar Penyakit ini penting sebagai acuan bagi institusi pendidikan dokter dalam menyelenggarakan aktivitas pendidikan termasuk dalam menentukan wahana pendidikan.
Tujuan
Daftar penyakit ini disusun dengan tujuan untuk menjadi acuan bagi institusi pendidikan dokter agar dokter yang dihasilkan memiliki kompetensi yang memadai untuk membuat diagnosis yang tepat, memberi penanganan awal atau tuntas, dan melakukan rujukan secara tepat dalam rangka penatalaksanaan pasien. Tingkat kompetensi setiap penyakit merupakan kemampuan yang harus dicapai pada akhir pendidikan dokter.
Sistematika
Penyakit di dalam daftar ini dikelompokkan menurut sistem tubuh manusia disertai tingkat kemampuan yang harus dicapai pada akhir masa pendidikan.
Tingkat kemampuan yang harus dicapai:
Tingkat Kemampuan 1: mengenali dan menjelaskan
Lulusan dokter mampu mengenali dan menjelaskan gambaran klinik penyakit, dan mengetahui cara yang paling tepat untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai penyakit tersebut, selanjutnya menentukan rujukan yang paling tepat bagi pasien. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 2: mendiagnosis dan merujuk
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik terhadap penyakit tersebut dan menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 3: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan awal, dan merujuk
3A. Bukan gawat darurat
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan yang bukan gawat darurat. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
page47image59318912 page47image177980736
31
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
page47image59319872page47image59320064
page48image61783072 page48image59317952
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
3BGawat daruratLulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan memberikan terapi pendahuluan pada keadaan gawat darurat demi menyelamatkan nyawa atau mencegah keparahan dan/atau kecacatan pada pasien. Lulusan dokter mampu menentukan rujukan yang paling tepat bagi penanganan pasien selanjutnya. Lulusan dokter juga mampu menindaklanjuti sesudah kembali dari rujukan.
Tingkat Kemampuan 4: mendiagnosis, melakukan penatalaksanaan secara mandiri dan tuntas
Lulusan dokter mampu membuat diagnosis klinik dan melakukan penatalaksanaan penyakittersebutsecaramandiridantuntas.
  1. 4A.  Kompetensi yang dicapai pada saat lulus dokter
  2. 4B.  Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip dan/atau
    Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB)
Dengan demikian didalam Daftar Penyakit ini level kompetensi tertinggi adalah 4A
page48image59317568 page48image178012384
Standar Kompetensi Dokter Indonesia 32
page48image59321024page48image59321216
page49image61485664 page49image59282688
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Daftar Penyakit
Tingkat Kemampuan
SISTEM SARAF
page49image178113376 page49image59281536
No
page49image59280960 page49image59282112
Genetik dan Kongenital
page49image59281920
  1. 1  Spina bifida 2
  2. 2  Fenilketonuria 1
Gangguan Neurologik Paediatrik
  1. 3  Duchene muscular dystrophy 1
  2. 4  Kejang demam 4A
Infeksi
  1. 5  Infeksi sitomegalovirus 2
  2. 6  Meningitis 3B
  3. 7  Ensefalitis 3B
  4. 8  Malaria serebral 3B
  5. 9  T etanus 4A
  6. 10  Tetanus neonatorum 3B
  7. 11  Toksoplasmosis serebral 2
  8. 12  Abses otak 2
  9. 13  HIV AIDS tanpa komplikasi 4A
  10. 14  AIDS dengan komplikasi 3A
  11. 15  Hidrosefalus 2
  12. 16  Poliomielitis 3B
  13. 17  Rabies 3B
  14. 18  Spondilitis TB 3A
Tumor Sistem Saraf Pusat
  1. 19  Tumor primer 2
  2. 20  Tumor sekunder 2
Penurunan Kesadaran
  1. 21  Ensefalopati 3B
  2. 22  Koma 3B
  3. 23  Mati batang otak 2
Nyeri Kepala
  1. 24  Tension headache 4A
  2. 25  Migren 4A
  3. 26  Arteritis kranial 1
  4. 27  Neuralgia trigeminal 3A
  5. 28  Cluster headache 3A
Penyakit Neurovaskular
page49image59281728 page49image59408768page49image59409536 page49image59409728page49image59409920 page49image59410112page49image59410304 page49image59410496page49image59410688 page49image59410880page49image59411072 page49image59411264page49image59411456 page49image59411648page49image59411840 page49image59412608page49image59413376 page49image59413568page49image59414336 page49image59414528page49image59414720 page49image59414912
29 30 31 32 33
TIA 3B
page49image59415680
Infark serebral
Hematom intraserebral Perdarahan subarakhnoid Ensefalopati hipertensi
3B 3B 3B 3B
page49image59415872 page49image59416064page49image59416256 page49image59416448 page49image59416640 page49image59416832page49image59417024 page49image178120656
33
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
page49image59417984page49image59418176
page50image61484208 page50image59432448
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Lesi Kranial dan Batang Otak
  1. 34  Bells’ palsy 4A
  2. 35  Lesi batang otak 2
Gangguan Sistem Vaskular
  1. 36  Meniere's disease 3A
  2. 37  Vertigo (Benign paroxysmal positional vertigo) 4A
  3. 38  Cerebral palsy 2
Defisit Memori
  1. 39  Demensia 3A
  2. 40  Penyakit Alzheimer 2
Gangguan Pergerakan
  1. 41  Parkinson 3A
  2. 42  Gangguan pergerakan lainnya 1
Epilepsi dan Kejang Lainnya
  1. 43  Kejang 3B
  2. 44  Epilepsi 3A
  3. 45  Status epileptikus 3B
Penyakit Demielinisasi
46 Sklerosis multipel 1
Penyakit pada Tulang Belakang dan Sumsum Tulang Belakang
  1. 47  Amyotrophic lateral sclerosis (ALS) 1
  2. 48  Complete spinal transaction 3B
  3. 49  Sindrom kauda equine 2
  4. 50  Neurogenic bladder 3A
  5. 51  Siringomielia 2
  6. 52  Mielopati 2
  7. 53  Dorsal root syndrome 2
  8. 54  Acute medulla compression 3B
  9. 55  Radicular syndrome 3A
  10. 56  Hernia nucleus pulposus (HNP) 3A
Trauma
  1. 57  Hematom epidural 2
  2. 58  Hematom subdural 2
  3. 59  Trauma Medula Spinalis 2
Nyeri
  1. 60  Reffered pain 3A
  2. 61  Nyeri neuropatik 3A
Penyakit Neuromuskular dan Neuropati
  1. 62  Sindrom Horner 2
  2. 63  Carpal tunnel syndrome 3A
  3. 64  Tarsal tunnel syndrome 3A
  4. 65  Neuropati 3A
  5. 66  Peroneal palsy 3A
  6. 67  Guillain Barre syndrome 3B
  7. 68  Miastenia gravis 3B
  8. 69  Polimiositis 1
  9. 70  Neurofibromatosis (Von Recklaing Hausen disease) 2
Gangguan Neurobehaviour
  1. 71  Amnesia pascatrauma 3A
  2. 72  Afasia 2
  3. 73  Mild Cognitive Impairment (MCI) 2
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
34
page50image59433216 page50image59433984page50image59434176 page50image59434944page50image59435712 page50image59436480page50image59436672 page50image59438016page50image59438208 page50image59438400page50image59438592 page50image59438784page50image59438976 page50image59439168page50image59439360 page50image59439552page50image59440320 page50image59440512page50image59392192 page50image59392960page50image59393152 page50image59393344page50image59393536 page50image59393728page50image59393920 page50image59394112page50image59394304 page50image59395072page50image59395264 page50image59395456 page50image59395648 page50image59395840page50image59396032 page50image178067584page50image59396992page50image59397184
page51image61526080 page51image58514176
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Daftar Penyakit
PSIKIATRI
Tingkat Kemampuan
page51image112275712 page51image112273808 page51image58480832 page51image58479680
No
page51image58482176 page51image58484096
Gangguan Mental Organik
page51image58479104
Delirium yang tidak diinduksi oleh alkohol atau zat 3A psikoaktif lainnya
Gangguan Mental dan Perilaku akibat Penggunaan zat Psikoaktif
  1. 2  Intoksikasi akut zat psikoaktif 3B
  2. 3  Adiksi/ketergantungan Narkoba 3A
  3. 4  Delirium yang diinduksi oleh alkohol atau zat psikoaktif 3A
    lainnya
Psikosis (Skizofrenia, Gangguan Waham menetap, Psikosis Akut dan Skizoafektif)
  1. 5  Skizofrenia 3A
  2. 6  Gangguan waham 3A
  3. 7  Gangguan psikotik 3A
  4. 8  Gangguan skizoafektif 3A
  5. 9  Gangguan bipolar, episode manik 3A
  6. 10  Gangguan bipolar, episode depresif 3A
  7. 11  Gangguan siklotimia 2
  8. 12  Depresi endogen, episode tunggal dan rekuran 2
  9. 13  Gangguan distimia (depresi neurosis) 2
  10. 14  Gangguan depresif yang tidak terklasifikasikan 2
  11. 15  Baby blues (post-partum depression) 3A
  12. 16  Agorafobia dengan/tanpa panik 2
  13. 17  Fobia sosial 2
  14. 18  Fobia spesifik 2
Gangguan Cemas Lainnya
  1. 19  Gangguan panik 3A
  2. 20  Gangguan cemas menyeluruh 3A
  3. 21  Gangguan campuran cemas depresi 3A
  4. 22  Gangguan obsesif-kompulsif 2
  5. 23  Reaksi terhadap stres yg berat, & gangguan penyesuaian 2
page51image58474688 page51image58489856page51image58567744 page51image58579520page51image58532864 page51image58531520page51image58534784 page51image58529216page51image58632320 page51image58634048page51image58624832 page51image58631744page51image58632896 page51image58629056
Gangguan Neurotik, Gangguan berhubungan dengan Stres, dan Gangguan Somatoform
Gangguan Cemas Fobia
page51image58642560 page51image58648512page51image58602432 page51image58593792page51image58600320 page51image58599552page51image58600128
  1. 24  Post traumatic stress disorder
  2. 25  Gangguan disosiasi (konversi)
  3. 26  Gangguan somatoform
  4. 27  Trikotilomania
Gangguan Kepribadian dan Perilaku Masa Dewasa
3A 2 4A 3A
2 2 2
page51image58590912 page51image58602624page51image58609408
28 29 30
Gangguan kepribadian Gangguan identitas gender Gangguan preferensi seksual
page51image58607680 page51image58605760page51image58613248 page51image58690752 page51image58713472page51image58714048 page51image111951872
35
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
page51image57843968page51image57843008
page52image61796336 page52image57735232
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
  1. 31  Gangguan perkembangan pervasif 2
  2. 32  Retardasi mental 3A
  3. 33  Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktif 2
    (termasuk autisme)
  4. 34  Gangguan tingkah laku (conduct disorder) 2
Gangguan Makam
  1. 35  Anoreksia nervosa 2
  2. 36  Bulimia 2
  3. 37  Pica 2
Tics
  1. 38  Gilles de la tourette syndrome 2
  2. 39  Chronic motor of vocal tics disorder 2
  3. 40  Transient tics disorder 3A
Gangguan Ekskresi
  1. 41  Functional encoperasis 2
  2. 42  Functional enuresis 2
Gangguan Bicara
43 Uncoordinated speech Kelainan dan Disfungsi Seksual
  1. 44  Parafilia 2
  2. 45  Gangguan keinginan dan gairah seksual 3A
  3. 46  Gangguan orgasmus, termasuk gangguan ejakulasi 3A
    (ejakulasi dini)
  4. 47  Sexual pain disorder (termasuk vaginismus, 3A
    diparenia)
Gangguan Tidur
  1. 48  Insomnia 4A
  2. 49  Hipersomnia 3A
  3. 50  Sleep-wake cycle disturbance 2
  4. 51  Nightmare 2
  5. 52  Sleep walking 2
page52image57722944 page52image57729664
Gangguan Emosional dan Perilaku dengan Onset Khusus pada Masa Anak dan Remaja
page52image57736960 page52image57728896page52image57721408 page52image57731200page52image57721024 page52image57736192page52image57735040 page52image57725824page52image58673792 page52image58685696page52image58685888 page52image58673024page52image58670464 page52image58657216page52image58668160 page52image58670080page52image58662400 page52image58657024 page52image58659136page52image58656640 page52image113104016
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
36
page52image58669504page52image58661632
page53image61772464 page53image58555584
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Daftar Penyakit
  1. 1  Benda asing di konjungtiva
  2. 2  Konjungtivitis
  3. 3  Pterigium
  4. 4  Perdarahan subkonjungtiva
  5. 5  Mata kering
Kelopak Mata
  1. 6  Blefaritis
  2. 7  Hordeolum
  3. 8  Chalazion
  4. 9  Laserasi kelopak mata
  5. 10  Entropion
  6. 11  Trikiasis
  7. 12  Lagoftalmus
  8. 13  Epikantus
  9. 14  Ptosis
  10. 15  Retraksi kelopak mata
  11. 16  Xanthelasma
Aparatus Lakrimalis
Tingkat Kemampuan
4A 4A
3A 4A 4A
4A 4A 3A 3B 2 4A 2 2 2 2 2
3A 3A 2 2
3A 4A
2 2 2 3A 2 2 2 3A
SISTEM INDRA
page53image112413648 page53image57753984
No
page53image57762816 page53image57761856
MATA
page53image57757824 page53image57756864
Konjunctiva
page53image57754176 page53image57768192page53image57768384 page53image57763776page53image57760704 page53image57761472page53image57760320 page53image57767616page53image57754368 page53image57764160page53image57763968 page53image57763392page53image57766464 page53image57767808page53image57763008
17 18 19 20
Sklera
21
22
Kornea
    23
    24
    25
    26
    27
    28
29 30
Dakrioadenitis Dakriosistitis Dakriostenosis
Laserasi duktus lakrimal

Skleritis Episkleritis
Erosi
Benda asing di kornea Luka bakar kornea Keratitis Kerato-konjungtivitis sicca Edema kornea Keratokonus 
Xerophtalmia
page53image57766656 page53image57768576page53image57767424 page53image57759552page53image57768000 page53image57755712page53image57758400 page53image57758976page53image57759168 page53image57756672page53image57762624 page53image57760512 page53image57758592 page53image57768960page53image57769344 page53image112400848
37
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
page53image57754560page53image57759936
page54image61464704 page54image57683200
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Bola Mata
  1. 31  Endoftalmitis
  2. 32  Mikroftalmos
Anterior Chamber
  1. 33  Hifema
  2. 34  Hipopion
Cairan Vitreous
2 2
3A 3A
1
3A 2
2 2 2
4A 4A 4A 4A 3A 2 2 2 4A 2 2 2
2 2 2 2 1
2 2 2 2 2
3B 3A
38
page54image57673792 page54image57732736
35 Perdarahan Vitreous
Iris dan Badan Silier
  1. 36  Iridosisklitis, iritis
  2. 37  Tumor iris
Lensa
  1. 38  Katarak
  2. 39  Afakia kongenital
  3. 40  Dislokasi lensa
Akomodasi dan Refraksi
  1. 41  Hipermetropia ringan
  2. 42  Miopia ringan
  3. 43  Astigmatism ringan
  4. 44  Presbiopia
  5. 45  Anisometropia pada dewasa
  6. 46  Anisometropia pada anak
  7. 47  Ambliopia
  8. 48  Diplopia binokuler
  9. 49  Buta senja
  10. 50  Skotoma
  11. 51  Hemianopia, bitemporal, and homonymous
  12. 52  Gangguan lapang pandang
Retina
  1. 53  Ablasio retina
  2. 54  Perdarahan retina, oklusi pembuluh darah retina
  3. 55  Degenerasi makula karena usia
  4. 56  Retinopati (diabetik, hipertensi, prematur)
  5. 57  Korioretinitis
Diskus Optik dan Saraf Mata
  1. 58  Optic disc cupping
  2. 59  Edema papil
  3. 60  Atrofi optik
  4. 61  Neuropati optik
  5. 62  Neuritis optik
Glaukoma
  1. 63  Glaukoma akut
  2. 64  Glaukoma lainnya
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
page54image57779008 page54image58714816page54image58691136 page54image58464832page54image58466176 page54image58468864page54image58432640 page54image58430720page54image57858048 page54image57868032page54image57867840 page54image57867264page54image57867072 page54image57866880page54image57865728 page54image57865536page54image57865344 page54image57854976page54image57851904 page54image57857664page54image57858624 page54image57861312page54image57857856 page54image57861504 page54image57861120 page54image57854400page54image57861696 page54image112534832page54image57862464page54image57862656
page55image61373888 page55image57832384
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
  1. 65  Tuli (kongenital, perseptif, konduktif) 2
  2. 66  Inflamasi pada aurikular 3A
  3. 67  Herpes zoster pada telinga 3A
  4. 68  Fistula pre-aurikular 3A
  5. 69  Labirintitis 2
  6. 70  Otitis eksterna 4A
  7. 71  Otitis media akut 4A
  8. 72  Otitis media serosa 3A
  9. 73  Otitis media kronik 3A
  10. 74  Mastoiditis 3A
  11. 75  Miringitis bullosa 3A
  12. 76  Benda asing 3A
  13. 77  Perforasi membran timpani 3A
  14. 78  Otosklerosis 3A
  15. 79  Timpanosklerosis 2
  16. 80  Kolesteatoma 1
  17. 81  Presbiakusis 3A
  18. 82  Serumen prop 4A
  19. 83  Mabuk perjalanan 4A
  20. 84  Trauma akustik akut 3A
  21. 85  Trauma aurikular 3B
  22. 86  Deviasi septum hidung 2
  23. 87  Furunkel pada hidung 4A
  24. 88  Rhinitis akut 4A
  25. 89  Rhinitis vasomotor 4A
  26. 90  Rhinitis alergika 4A
  27. 91  Rhinitis kronik 3A
  28. 92  Rhinitis medikamentosa 3A
  29. 93  Sinusitis 3A
  30. 94  Sinusitis frontal akut 2
  31. 95  Sinusitis maksilaris akut 2
  32. 96  Sinusitis kronik 3A
  33. 97  Benda asing 4A
  34. 98  Epistaksis 4A
  35. 99  Etmoiditis akut 1
  36. 100  Polip 2
Kepala dan Leher
TELINGA
Telinga, Pendengaran, dan Keseimbangan
page55image57833344 page55image57833536page55image57833728 page55image57833920page55image57834112 page55image57834304page55image57834496 page55image57834688page55image57834880 page55image57835072page55image57835264 page55image57753152page55image57746624 page55image57738176page55image57799808 page55image57773824page55image57780928 page55image57701888page55image57693440 page55image57695936
HIDUNG
Hidung dan Sinus Hidung
page55image57701696 page55image57700928page55image57697280 page55image58524800page55image58539584 page55image57901056page55image57901248 page55image57901440page55image57901632 page55image57901824page55image57902016 page55image57902208page55image57902400 page55image57902592
101
102
103
104
Fistula dan kista brankial lateral dan medial 2
page55image57903360
Higroma kistik Tortikolis Abses Bezold
2 3A 3A
page55image57903552 page55image57903744page55image57903936 page55image57904128 page55image57904320page55image57904512 page55image112543824
39
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
page55image57905472page55image57905664
page56image61363904 page56image57742976
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Daftar Penyakit
  1. 1  Influenza
  2. 2  Pertusis
  3. 3  Acute Respiratory distress syndrome (ARDS)
  4. 4  SARS
  5. 5  Flu burung
Laring dan Faring
  1. 6  Faringitis
  2. 7  T onsilitis
  3. 8  Laringitis
  4. 9  Hipertrofi adenoid
  5. 10  Abses peritonsilar
  6. 11  Pseudo-croop acute epiglotitis
  7. 12  Difteria (THT)
  8. 13  Karsinoma laring
  9. 14  Karsinoma nasofaring
Trakea
  1. 15  Trakeitis
  2. 16  Aspirasi
  3. 17  Benda asing
Paru
  1. 18  Asma bronkial
  2. 19  Status asmatikus (asma akut berat)
  3. 20  Bronkitis akut
  4. 21  Bronkiolitis akut
  5. 22  Bronkiektasis
  6. 23  Displasia bronkopulmonar
  7. 24  Karsinoma paru
  8. 25  Pneumonia, bronkopneumonia
  9. 26  Pneumonia aspirasi
  10. 27  Tuberkulosis paru tanpa komplikasi
  11. 28  Tuberkulosis dengan HIV
  12. 29  Multi Drug Resistance (MDR) TB
  13. 30  Pneumothorax ventil
  14. 31  Pneumothorax
  15. 32  Efusi pleura
  16. 33  Efusi pleura masif
  17. 34  Emfisema paru
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Tingkat Kemampuan
SISTEM RESPIRASI
page56image112450784 page56image57819520
No
page56image57819712 page56image57819904page56image57820096
4A 4A 3B 3B 3B
4A 4A 4A 2 3A 3A 3B 2 2
2 3B 2
4A 3B 4A 3B 3A 1 2 4A 3B 4A 3A 2 3A 3A 2 3B 3A
40
page56image57820288 page56image57820480page56image57820672 page56image57820864page56image57821632 page56image57821824page56image57822016 page56image57822208page56image57822400 page56image57822592page56image57822784 page56image57822976page56image57823744 page56image57823936page56image57824704 page56image57824896page56image57825088 page56image57825280page56image57825472 page56image57825664page56image57825856 page56image57826048page56image57826240 page56image57826432page56image57826624 page56image57805056page56image57804672 page56image57805248page56image57804288 page56image57804096page56image57804480 page56image57802752 page56image57803136page56image57803904 page56image112394352page56image57805824page56image57806016
page57image61615280 page57image57681472page57image57674560
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Atelektasis 2 Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) eksaserbasi 3B akut
Edema paru 3B Infark paru 1 Abses paru 3A Emboli paru 1 Kistik fibrosis 1 
Haematothorax 3B Tumor mediastinum 2 Pnemokoniasis 2 Penyakit paru intersisial
Obstructive Sleep Apnea (OSA)
page57image57826816 page57image57827008page57image57827200 page57image57827392page57image57827584 page57image57827776page57image57827968 page57image57828160page57image57828352 page57image57828544
1 1
page57image57828736 page57image57828928 page57image57829120 page57image57829312page57image57829504 page57image112455376
41
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
page57image57830464page57image57830656
page58image61525040 page58image57807360
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Daftar Penyakit
Kelainan jantung congenital (Ventricular Septal
  1. 1  Defect, Atrial Septal Defect, Patent Ductus Arteriosus,
    Tetralogy of Fallot)
  2. 2  Radang pada dinding jantung (Endokarditis,
    Miokarditis, Perikarditis)
  3. 3  Syok (septik, hipovolemik, kardiogenik, neurogenik)
  4. 4  Angina pektoris
  5. 5  Infark miokard
  6. 6  Gagal jantung akut
  7. 7  Gagal jantung kronik
  8. 8  Cardiorespiratory arrest
    Kelainan katup jantung: Mitral stenosis, Mitral
  9. 9  regurgitation, Aortic stenosis, Aortic regurgitation,dan
    Penyakit katup jantung lainnya
  10. 10  Takikardi: supraventrikular, ventrikular
  11. 11  Fibrilasi atrial
  12. 12  Fibrilasi ventrikular
  13. 13  Atrial flutter
  14. 14  Ekstrasistol supraventrikular, ventrikular
  15. 15  Bundle Branch Block
  16. 16  Aritmia lainnya
  17. 17  Kardiomiopati
  18. 18  Kor pulmonale akut
  19. 19  Kor pulmonale kronik
Gangguan Aorta dan Arteri
  1. 20  Hipertensi esensial
  2. 21  Hipertensi sekunder
  3. 22  Hipertensi pulmoner
  4. 23  Penyakit Raynaud
  5. 24  Trombosis arteri
  6. 25  Koarktasio aorta
  7. 26  Penyakit Buerger's (Thromboangiitis Obliterans)
  8. 27  Emboli arteri
  9. 28  Aterosklerosis
  10. 29  Subclavian steal syndrome
  11. 30  Aneurisma Aorta
  12. 31  Aneurisma diseksi
  13. 32  Klaudikasio
  14. 33  Penyakit jantung reumatik
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Tingkat Kemampuan
SISTEM KARDIOVASKULAR
page58image112380208 page58image57919936
No
page58image57920128 page58image57920320
Gangguan dan Kelainan pada Jantung
page58image57920512
2
2
3B 3B 3B 3B 3A 3b
2
3B 3A 3B 3B 3A
2 2 2 3B 3A
4A 3A 1 2 2 1 2 1 1 1 1 1 2 2
42
page58image57908928 page58image57909120page58image57909312 page58image57909504page58image57909696 page58image57909888page58image57910080 page58image57910272page58image57910464 page58image57910656page58image57910848 page58image57911040page58image57911232 page58image57911424page58image57911616 page58image57911808page58image57912000 page58image57912192page58image57912960 page58image57913152page58image57913344 page58image57913536page58image57913728 page58image57913920page58image57914112 page58image57914304page58image57914496 page58image57914688page58image57914880 page58image57915072page58image57915264 page58image57915456 page58image57915648 page58image57915840page58image57916032 page58image112549536page58image57916992page58image57917184
page59image61345024 page59image57907392
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Vena dan Pembuluh Limfe
34
35
36
37
38
39
40
41
Tromboflebitis 3A Limfangitis 3A
page59image57906432 page59image57906624
Varises (primer, sekunder)
Obstructed venous return
Trombosis vena dalam Emboli vena
Limfedema (primer, sekunder) Insufisiensi vena kronik
2 2 2 2 3A 3A
page59image57808512 page59image57808704page59image57808896 page59image57807552page59image57806976 page59image57806592 page59image57806400 page59image57809280page59image57809472 page59image112499600
43
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
page59image57810432page59image57810624
page60image61547248 page60image57817728
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Daftar Penyakit
  1. 1  Sumbing pada bibir dan palatum
  2. 2  Micrognatia and macrognatia
  3. 3  Kandidiasis mulut
  4. 4  Ulkus mulut (aptosa, herpes)
  5. 5  Glositis
  6. 6  Leukoplakia
  7. 7  Angina Ludwig
  8. 8  Parotitis
  9. 9  Karies gigi
Esofagus
  1. 10  Atresia esofagus
  2. 11  Akalasia
  3. 12  Esofagitis refluks
  4. 13  Lesi korosif pada esofagus
  5. 14  Varises esofagus
  6. 15  Ruptur esofagus
Dinding, Rongga Abdomen, dan Hernia
  1. 16  Hernia (inguinalis, femoralis, skrotalis) reponibilis, irreponibilis
  2. 17  Hernia (inguinalis, femoralis, skrotalis) strangulata, inkarserata
  3. 18  Hernia (diaframatika, hiatus)
  4. 19  Hernia umbilikalis
  5. 20  Peritonitis
  6. 21  Perforasi usus
  7. 22  Malrotasi traktus gastro-intestinal
  8. 23  Infeksi pada umbilikus
  9. 24  Sindrom Reye
Lambung, Duodenum, Jejunum, Ileum
  1. 25  Gastritis
  2. 26  Gastroenteritis (termasuk kolera, giardiasis)
  3. 27  Refluks gastroesofagus
  4. 28  Ulkus (gaster, duodenum)
  5. 29  Stenosis pilorik
  6. 30  Atresia intestinal
  7. 31  Divertikulum Meckel
  8. 32  Fistula umbilikal, omphalocoele-gastroschisis
  9. 33  Apendisitis akut
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Tingkat Kemampuan
SISTEM GASTROINTESTINAL,
HEPATOBILIER, & PANKREAS
page60image112554128 page60image57793664
No
page60image57686848 page60image57681856
Mulut
page60image57686080
2
2 4A 4A 3A 2 3A 4A 3A
2
2 3A 3B 2 1
2
3B
2 3A 3B 2 2 4A 1
4A 4A 4A 3A 2 2 2 2 3B
44
page60image58462144 page60image58430912page60image57908160 page60image57905856page60image57908352 page60image57908544page60image57907968 page60image57907584page60image57950592 page60image57950784page60image57950976 page60image57951168page60image57951360 page60image57952128page60image57952320 page60image57952512page60image57952704 page60image57952896page60image57953088 page60image57953280page60image57953472 page60image57954240page60image57954432 page60image57954624page60image57954816 page60image57955008page60image57955200 page60image57955392page60image57955584 page60image57955776 page60image57955968 page60image57956160page60image57956352 page60image112479968page60image57957312page60image57957504
page61image61776624 page61image57873664
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
  1. 34  Abses apendiks 3B
  2. 35  Demam tifoid 4A
  3. 36  Perdarahan gastrointestinal 3B
  4. 37  Ileus 2
  5. 38  Malabsorbsi 3A
  6. 39  Intoleransi makanan 4A
  7. 40  Alergi makanan 4A
  8. 41  Keracunan makanan 4A
  9. 42  Botulisme 3B
Infestasi Cacing dan Lainnya
  1. 43  Penyakit cacing tambang 4A
  2. 44  Strongiloidiasis 4A
  3. 45  Askariasis 4A
  4. 46  Skistosomiasis 4A
  5. 47  T aeniasis 4A
  6. 48  Pes 1
Hepar
  1. 49  Hepatitis A 4A
  2. 50  Hepatitis B 3A
  3. 51  Hepatitis C 2
  4. 52  Abses hepar amoeba 3A
  5. 53  Perlemakan hepar 3A
  6. 54  Sirosis hepatis 2
  7. 55  Gagal hepar 2
  8. 56  Neoplasma hepar 2
page61image57873856 page61image57874048page61image57874240 page61image57874432page61image57874624 page61image57874816page61image57875008 page61image57875200page61image57875392 page61image57876160page61image57876352 page61image57876544page61image57876736 page61image57876928page61image57877696 page61image57877888page61image57878080 page61image57878272page61image57878464 page61image57878656page61image57878848
Kandung Empedu, Saluran Empedu, dan Pankreas
    57
    58
    59
    60
    61
    62
Kolon
    63
    64
    65
    66
    67
    68
    69
    70
    71
    72
    73
Kolesistitis
Kole(doko)litiasis
Empiema dan hidrops kandung empedu Atresia biliaris
Pankreatitis
Karsinoma pankreas

Divertikulosis/divertikulitis Kolitis
Disentri basiler, disentri amuba Penyakit Crohn

Kolitis ulseratif
Irritable Bowel Syndrome
Polip/adenoma
Karsinoma kolon
Penyakit Hirschsprung Enterokolitis nekrotik Intususepsi atau invaginasi
3B 2 2 2 2 2
3A 3A 4A 1 1 3A 2 2 2 1 3B
page61image57879616 page61image57879808page61image57880000 page61image57880192page61image57880384 page61image57881152page61image57881344 page61image57881536page61image57881728 page61image57881920page61image57806784 page61image57816192page61image57816384 page61image57816576page61image57816768 page61image57816960 page61image57892736 page61image57892928page61image57893120 page61image112628992
45
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
page61image57894080page61image57894272
page62image61414512 page62image57972736
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
  1. 74  Atresia anus
  2. 75  Proktitis
  3. 76  Abses (peri)anal
  4. 77  Hemoroid grade 1-2
  5. 78  Hemoroid grade 3-4
  6. 79  Fistula
  7. 80  Fisura anus
  8. 81  Prolaps rektum, anus
Neoplasma Gastrointestinal
  1. 82  Limfoma
  2. 83  Gastrointestinal Stromal Tumor (GIST)
2 3A 3A 4A 3A 2 2 3A
2 2
page62image57972928 page62image57973120page62image57973312 page62image57973504page62image57973696 page62image57973888page62image57974080 page62image57974272page62image57975040 page62image57975232 page62image57975424 page62image57975616page62image57975808 page62image112689488
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
46
page62image57976768page62image57976960
page63image61517808 page63image57899648
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
No Daftar Penyakit
Tingkat Kemampuan
SISTEM GINJAL DAN
SALURAN KEMIH
page63image112500608
  1. 1  Infeksi saluran kemih 4A
  2. 2  Glomerulonefritis akut 3A
  3. 3  Glomerulonefritis kronik 3A
  4. 4  Gonore 4A
  5. 5  Karsinoma sel renal 2
  6. 6  Tumor Wilms 2
  7. 7  Acute kidney injury 2
  8. 8  Penyakit ginjal kronik 2
  9. 9  Sindrom nefrotik 2
  10. 10  Kolik renal 3A
  11. 11  Batu saluran kemih (vesika urinaria, ureter, uretra ) 3A
page63image57967936 page63image57968128page63image57968320 page63image57968512page63image57968704 page63image57968896page63image57969088 page63image57969280page63image57969472 page63image57969664
tanpa kolik
  1. 12  Ginjal polikistik simtomatik
  2. 13  Ginjal tapal kuda
  3. 14  Pielonefritis tanpa komplikasi
  4. 15  Nekrosis tubular akut
Alat Kelamin Pria
2
1 4A 2
2 2 2 2 2 2 4A 4A 2 2 3A 3B 3B 3B 3B 2 1 1 2 2 2 3B 3A
page63image57969856 page63image57970048page63image57970240 page63image57970432
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
Hipospadia
Epispadia
Testis tidak turun/ kriptorkidismus 
Rectratile testisVarikokel
Hidrokel
Fimosis
Parafimosis
Spermatokel
Epididimitis
Prostatitis
T orsio testis
Ruptur uretra
Ruptur kandung kencing
Ruptur ginjal
Karsinoma uroterial
Seminoma testis
Teratoma testis
Hiperplasia prostat jinak Karsinoma prostat
Striktura uretra
Priapismus
Chancroid
page63image57863808 page63image57864768page63image57863616 page63image57854784page63image57856512 page63image57933824page63image57934016 page63image57934208page63image57934400 page63image57934592page63image57934784 page63image57934976page63image57935168 page63image57935360page63image57935552 page63image57935744page63image57935936 page63image57936128page63image57936320 page63image57936512page63image57936704 page63image57936896page63image57937088 page63image57937280 page63image57937472page63image57937664 page63image112649744
47
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
page63image57938624page63image57938816
page64image61549952 page64image57864192
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Daftar Penyakit
  1. 1  Sifilis
  2. 2  Toksoplasmosis
  3. 3  Sindrom duh (discharge) genital (gonore dan
    nongonore)
  4. 4  Infeksi virus Herpes tipe 2
  5. 5  Infeksi saluran kemih bagian bawah
  6. 6  Vulvitis
  7. 7  Kondiloma akuminatum
  8. 8  Vaginitis
  9. 9  Vaginosis bakterialis
  10. 10  Servisitis
  11. 11  Salpingitis
  12. 12  Abses tubo-ovarium
  13. 13  Penyakit radang panggul
Kehamilan
14 Kehamilan normal
Gangguan pada Kehamilan
  1. 15  Infeksi intra-uterin: korioamnionitis
  2. 16  Infeksi pada kehamilan: TORCH, hepatitis B, malaria
  3. 17  Aborsi mengancam
  4. 18  Aborsi spontan inkomplit
  5. 19  Aborsi spontan komplit
  6. 20  Hiperemesis gravidarum
  7. 21  Inkompatibilitas darah
  8. 22  Mola hidatidosa
  9. 23  Hipertensi pada kehamilan
  10. 24  Preeklampsia
  11. 25  Eklampsia
  12. 26  Diabetes gestasional
  13. 27  Kehamilan posterm
  14. 28  Insufisiensi plasenta
  15. 29  Plasenta previa
  16. 30  Vasa previa
  17. 31  Abrupsio plasenta
  18. 32  Inkompeten serviks
  19. 33  Polihidramnion
  20. 34  Kelainan letak janin setelah 36 minggu
  21. 35  Kehamilan ganda
  22. 36  Janin tumbuh lambat
  23. 37  Kelainan janin
  24. 38  Diproporsi kepala panggul
  25. 39  Anemia defisiensi besi pada kehamilan
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Tingkat Kemampuan
SISTEM REPRODUKSI
page64image112594880 page64image57809088
No
page64image57818496 page64image57807744
Infeksi
page64image57811584
3A 2
4A
2 4A 4A 3A 4A 4A 3A 4A 3B 3A
4A
3A 3B 3B 3B 4A 3B 2 2 2 3B 3B 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3A 2 2 4A
48
page64image57815616 page64image57810816page64image57808320 page64image57808128page64image57813120 page64image57818112page64image57818304 page64image57906240page64image57906048 page64image57872320page64image57981184 page64image57981376page64image57958656 page64image57958464page64image57958272 page64image57958080page64image58032128 page64image58032320page64image58032512 page64image58032704page64image58032896 page64image58033088page64image58033280 page64image58033472page64image58033664 page64image58033856page64image58034048 page64image58034240page64image58034432 page64image58034624page64image58034816 page64image58035008page64image58035200 page64image58035392page64image58035584 page64image58035776page64image58035968 page64image58036160 page64image58036352page64image58036544 page64image112701472page64image58037504page64image58037696
page65image60421952 page65image57941504
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Persalinan dan Nifas
  1. 40  Intra-Uterine Fetal Death (IUFD) 2
  2. 41  Persalinan preterm 3A
  3. 42  Ruptur uteri 2
  4. 43  Bayi post matur 3A
  5. 44  Ketuban pecah dini (KPD) 3A
  6. 45  Distosia 3B
  7. 46  Malpresentasi 2
  8. 47  Partus lama 3B
  9. 48  Prolaps tali pusat 3B
  10. 49  Hipoksia janin 3B
  11. 50  Ruptur serviks 3B
  12. 51  Ruptur perineum tingkat 1-2 4A
  13. 52  Ruptur perineum tingkat 3-4 3B
  14. 53  Retensi plasenta 3B
  15. 54  Inversio uterus 3B
  16. 55  Perdarahan post partum 3B
  17. 56  Tromboemboli 2
  18. 57  Endometritis 3B
  19. 58  Inkontinensia urine 2
  20. 59  Inkontinensia feses 2
  21. 60  Trombosis vena dalam 2
  22. 61  Tromboflebitis 2
  23. 62  Subinvolusio uterus 3B
Kelainan Organ Genital
page65image57942272 page65image57942464page65image57942656 page65image57942848page65image57943040 page65image57943232page65image57943424 page65image57943616page65image57943808 page65image57944000page65image57944192 page65image57944384page65image57944576 page65image57944768page65image57944960 page65image57945152page65image57945344 page65image57945536page65image57945728 page65image57945920page65image57946112 page65image57946304
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
80
Kista dan abses kelenjar bartolini 3A Abses folikel rambut atau kelenjar sebasea 4A Malformasi kongenital 1 Kistokel 1 Rektokel 1 Corpus alienum vaginae 3A Kista Gartner 3A Fistula (vesiko-vaginal, uretero-vagina, rektovagina) 2
page65image57947072 page65image57947264page65image57947456 page65image57947648page65image57947840 page65image57948032page65image57948224 page65image57948416
Kista Nabotian
Polip serviks
Malformasi kongenital uterus
Prolaps uterus, sistokel, rektokel Hematokolpos
Endometriosis
Hiperplasia endometrium
Menopause, 
perimenopausal syndome Polikistik ovarium
Kehamilan ektopik
3A 3A 1 3A 2 2 1 2 1 2
page65image57948608 page65image57948800page65image57948992 page65image57949184page65image57949376 page65image57949568page65image57949760 page65image57949952page65image57997376 page65image57997568 page65image57997760 page65image57997952page65image57998144 page65image177785472
49
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
page65image58410304page65image58411264
page66image61423248 page66image57864384
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Tumor dan Keganasan pada Organ Genital
  1. 81  Karsinoma serviks
  2. 82  Karsinoma endometrium
  3. 83  Karsinoma ovarium
  4. 84  Teratoma ovarium (kista dermoid)
  5. 85  Kista ovarium
  6. 86  Torsi dan ruptur kista
  7. 87  Koriokarsinoma Adenomiosis, mioma
  8. 88  Malpresentasi
Payudara
  1. 89  Inflamasi, abses
  2. 90  Mastitis
  3. 91  Cracked nipple
  4. 92  Inverted nipple
  5. 93  Fibrokista
  6. 94  Fibroadenoma mammae (FAM)
  7. 95  Tumor Filoides
  8. 96  Karsinoma payudara
  9. 97  Penyakit Paget
  10. 98  Ginekomastia
Masalah Reproduksi Pria
  1. 89  Infertilitas
  2. 90  Gangguan ereksi
  3. 91  Gangguan ejakulasi
2 1 1 2 2 3B 1 2
2 4A 4A 4A 2 2 1 2 1 2
3A 2 2
page66image57894848 page66image58048512page66image58048704 page66image58048896page66image58049088 page66image58049280page66image58049472 page66image58050240page66image58050432 page66image58050624page66image58050816 page66image58051008page66image58051200 page66image58051392page66image58051584 page66image58051776page66image58052544 page66image58052736page66image58052928 page66image58053120 page66image58053312page66image58053504 page66image112667808
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
50
page66image58054464page66image58054656
page67image61773504 page67image58064896
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Daftar Penyakit
Tingkat Kemampuan
SISTEM ENDOKRIN,
METABOLIK, DAN NUTRISI
page67image177740800 page67image58019584
No
page67image58019776 page67image58019968
Kelenjar Endokrin
page67image58020160
  1. 1  Diabetes melitus tipe 1 4A
  2. 2  Diabetes melitus tipe 2 4A
  3. 3  Diabetes melitus tipe lain (intoleransi glukosa akibat 3A penyakit lain atau obat-obatan)
page67image58020352 page67image58020544page67image58020736
  1. 4  Ketoasidosis diabetikum nonketotik
  2. 5  Hiperglikemi hiperosmolar
  3. 6  Hipoglikemia ringan
  4. 7  Hipoglikemia berat
  5. 8  Diabetes insipidus
  6. 9  Akromegali, gigantisme
  7. 10  Defisiensi hormon pertumbuhan
  8. 11  Hiperparatiroid
  9. 12  Hipoparatiroid
  10. 13  Hipertiroid
  11. 14  Tirotoksikosis
  12. 15  Hipotiroid
  13. 16  Goiter
  14. 17  Tiroiditis
  15. 18  Cushing's disease
  16. 19  Krisis adrenal
  17. 20  Addison's disease
  18. 21  Pubertas prekoks
  19. 22  Hipogonadisme
  20. 23  Prolaktinemia
  21. 24  Adenoma tiroid
  22. 25  Karsinoma tiroid
Gizi dan Metabollisme
3B 3B 4A 3B 1 1 1 1 3A 3A 3B
2 3A
2 3B 3B 1 2 2 1 2 2
4A 4A 4A 4A 1 4A 4A 3B
page67image58020928 page67image58021120page67image58021312 page67image58021504page67image58021696 page67image58021888page67image58022080 page67image58022272page67image58022464 page67image58022656page67image58022848 page67image58023040page67image58023232 page67image58023424page67image58023616 page67image58023808page67image58024000 page67image58024192page67image58024384 page67image58024576page67image58024768
26
27
28
29
30
31
32
33
Malnutrisi energi-protein Defisiensi vitamin Defisiensi mineral Dislipidemia
Porfiria Hiperurisemia Obesitas
Sindrom metabolik
page67image58025536 page67image58025728page67image58025920 page67image58026112page67image58026304 page67image58026496page67image58026688 page67image58026880 page67image58027072 page67image58027264page67image58027456 page67image177833952
51
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
page67image58028416page67image58028608
page68image61552656 page68image58007040
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
No Daftar Penyakit
  1. 1  Anemia aplastik 2
  2. 2  Anemia defisiensi besi 4A
  3. 3  Anemia hemolitik 3A
  4. 4  Anemia makrositik 3A
  5. 5  Anemia megaloblastik 2
  6. 6  Hemoglobinopati 2
  7. 7  Polisitemia 2
  8. 8  Gangguan pembekuan darah (trombositopenia, 2
    hemofilia, Von Willebrand's disease)
  9. 9  DIC 2
  10. 10  Agranulositosis 2
  11. 11  Inkompatibilitas golongan darah 2
Timus
12 Timoma 1
Kelenjar Limfe dan Darah
  1. 13  Limfoma non-Hodgkin's, Hodgkin's 1
  2. 14  Leukemia akut, kronik 2
  3. 15  Mieloma multipel 1
  4. 16  Limfadenopati 3A
  5. 17  Limfadenitis 4A
Infeksi
  1. 18  Bakteremia 3B
  2. 19  Demam dengue, DHF 4A
  3. 20  Dengue shock syndrome 3B
  4. 21  Malaria 4A
  5. 22  Leishmaniasis dan tripanosomiasis 2
  6. 23  Toksoplasmosis 3A
  7. 24  Leptospirosis (tanpa komplikasi) 4A
  8. 25  Sepsis 3B
Penyakit Autoimun
  1. 26  Lupus eritematosus sistemik 3A
  2. 27  Poliarteritis nodosa 1
  3. 28  Polimialgia reumatik 3A
  4. 29  Reaksi anafilaktik 4A
  5. 30  Demam reumatik 3A
  6. 31  Artritis reumatoid 3A
  7. 32  Juvenile chronic arthritis 2
  8. 33  Henoch-schoenlein purpura 2
  9. 34  Eritema multiformis 2
  10. 35  Imunodefisiensi 2
Standar Kompetensi Dokter Indonesia 52
SISTEM HEMATOLOGI DAN
IMUNOLOGI
page68image177756512 page68image58005888 page68image58005696 page68image58002240 page68image58002624 page68image58002816 page68image58003008
Tingkat Kemampuan
page68image58003776 page68image58003968page68image58007808 page68image58008000page68image58008192 page68image58008384page68image58008576 page68image58008768page68image58008960 page68image58009152page68image58010496 page68image58010688page68image58010880 page68image58011072page68image58011840 page68image58012032page68image58012224 page68image58012416page68image58012608 page68image58012800page68image58012992 page68image58013760page68image58013952 page68image58014144page68image58014336 page68image58014528page68image58014720 page68image58014912page68image58015104 page68image58015296page68image58015488 page68image57939968 page68image58114048page68image58114240 page68image177757296page68image58115200page68image58115392
page69image61472400 page69image58030144
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Daftar Penyakit
Tingkat Kemampuan
SISTEM MUSKULOSKELETAL
page69image58030912 page69image58031104 page69image58031296 page69image58031488 page69image58031680 page69image58031872 page69image58056192 page69image58086080 page69image58086464 page69image58086272
  1. 1  Artritis, osteoarthritis 3A
  2. 2  Fraktur terbuka, tertutup 3B
  3. 3  Fraktur klavikula 3A
  4. 4  Fraktur patologis, 2
  5. 5  Fraktur dan dislokasi tulang belakang 2
  6. 6  Dislokasi pada sendi ekstremitas 2
  7. 7  Osteogenesis imperfekta 1
  8. 8  Ricketsia, osteomalasia 1
  9. 9  Osteoporosis 3A
  10. 10  Akondroplasia 1
  11. 11  Displasia fibrosa 1
  12. 12  T enosinovitis supuratif 3A
  13. 13  Tumor tulang primer, sekunder 2
  14. 14  Osteosarkoma 1
  15. 15  Sarcoma Ewing 1
  16. 16  Kista ganglion 2
  17. 17  Trauma sendi 3A
  18. 18  Kelainan bentuk tulang belakang (skoliosis, kifosis, 2
    lordosis)
  19. 19  Spondilitis, spondilodisitis 2
  20. 20  Teratoma sakrokoksigeal 2
  21. 21  Spondilolistesis 1
  22. 22  Spondilolisis 1
  23. 23  Lesi pada ligamentosa panggul 1
  24. 24  Displasia panggul 2
  25. 25  Nekrosis kaput femoris 1
  26. 26  T endinitis Achilles 1
  27. 27  Ruptur tendon Achilles 3A
  28. 28  Lesi meniskus, medial, dan lateral 3A
  29. 29  Instabilitas sendi tumit 2
  30. 30  Malformasi kongenital (genovarum, genovalgum, club 2
    foot, pes planus)
  31. 31  Claw foot, drop foot 2
  32. 32  Claw hand, drop hand 2
page69image58083584 page69image58085504page69image58085888 page69image58085696page69image58083968 page69image58084160page69image58084352 page69image58084544page69image58084736 page69image58083392page69image58084928 page69image58085120page69image58083776 page69image58085312page69image58163200 page69image58163392page69image58163584 page69image58163776page69image58163968 page69image58164160page69image58164352 page69image58164544page69image58164736 page69image58164928page69image58165120 page69image58165312page69image58165504 page69image58165696page69image58165888 page69image58166080page69image58166272
53
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
No
page69image58166848 page69image58069312
Tulang dan Sendi
page69image58069504
Otot dan Jaringan Lunak
33 34
35 36 37 38
4A
4A 1
Ulkus pada tungkai
Osteomielitis 
3B Rhabdomiosarkoma Leiomioma, leiomiosarkoma, liposarkoma 1
page69image58069888 page69image58070080page69image58070272 page69image58070464
Lipoma
Fibromatosis, fibroma, fibrosarkoma
page69image58070656 page69image58070848 page69image58071040 page69image58071232page69image58071424 page69image177747856page69image58072384page69image58072576
page70image61469904 page70image58149312
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Daftar Penyakit
  1. 1  Veruka vulgaris
  2. 2  Kondiloma akuminatum
  3. 3  Moluskum kontagiosum
  4. 4  Herpes zoster tanpa komplikasi
  5. 5  Morbili tanpa komplikasi
  6. 6  Varisela tanpa komplikasi
  7. 7  Herpes simpleks tanpa komplikasi
Infeksi Bakteri
  1. 8  Impetigo
  2. 9  Impetigo ulseratif (ektima)
  3. 10  Folikulitis superfisialis
  4. 11  Furunkel, karbunkel
  5. 12  Eritrasma
  6. 13  Erisipelas
  7. 14  Skrofuloderma
  8. 15  Lepra
  9. 16  Reaksi lepra
  10. 17  Sifilis stadium 1 dan 2
Infeksi Jamur
  1. 18  Tinea kapitis
  2. 19  Tinea barbe
  3. 20  Tinea fasialis
  4. 21  Tinea korporis
  5. 22  Tinea manus
  6. 23  Tinea unguium
  7. 24  Tinea kruris
  8. 25  Tinea pedis
  9. 26  Pitiriasis vesikolor
  10. 27  Kandidosis mukokutan ringan
Gigitan Serangga dan Infestasi Parasit
  1. 28  Cutaneus larva migran
  2. 29  Filariasis
  3. 30  Pedikulosis kapitis
  4. 31  Pedikulosis pubis
  5. 32  Skabies
  6. 33  Reaksi gigitan serangga
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Tingkat Kemampuan
SISTEM INTEGUMEN
page70image58150080 page70image58150272 page70image58150464 page70image58150656 page70image58150848 page70image58151040 page70image58151232 page70image58151424 page70image58151616 page70image58151808
No
page70image58152000 page70image58152192
KULIT
page70image58152384 page70image58152576
Infeksi Virus
page70image58152768
4A 3A
4A 4A 4A 4A 4A
4A 4A 4A 4A 4A 4A 4A 4A 3A 4A
4A 4A 4A 4A 4A 4A 4A 4A 4A 4A
4A 4A 4A 4A 4A 4A
54
page70image58152960 page70image58153152page70image58153344 page70image58153536page70image58153728 page70image58153920page70image58154688 page70image58154880page70image58155072 page70image58155264page70image58155456 page70image58155648page70image58155840 page70image58156032page70image58156224 page70image58156992page70image58157184 page70image58157376page70image58157568 page70image58157760page70image58157952 page70image58158144page70image58158336 page70image58158528page70image58159296 page70image58159488page70image58159680 page70image58159872page70image58160064 page70image58160256 page70image58160448 page70image58160640page70image58160832 page70image177878480page70image58161792page70image58161984
page71image61780160 page71image58068160
Dermatitis Eksim
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
  1. 34  Dermatitis kontak iritan 4A
  2. 35  Dermatitis kontak alergika 3A
  3. 36  Dermatitis atopik (kecuali recalcitrant4A
  4. 37  Dermatitis numularis 4A
  5. 38  Liken simpleks kronik/neurodermatitis 3A
  6. 39  Napkin eczema 4A
Lesi Eritro-Squamosa
  1. 40  Psoriasis vulgaris 3A
  2. 41  Dermatitis seboroik 4A
  3. 42  Pitiriasis rosea 4A
Kelainan Kelenjar Sebasea dan Ekrin
  1. 43  Akne vulgaris ringan 4A
  2. 44  Akne vulgaris sedang-berat 3A
  3. 45  Hidradenitis supuratif 4A
  4. 46  Dermatitis perioral 4A
  5. 47  Miliaria 4A
Penyakit Vesikobulosa
  1. 48  Toxic epidermal necrolysis 3B
  2. 49  Sindrom Stevens-Johnson 3B
Penyakit Kulit Alergi
  1. 50  Urtikaria akut 4A
  2. 51  Urtikaria kronis 3A
  3. 52  Angioedema 3B
Penyakit Autoimun
53 Lupus eritematosis kulit 2
Gangguan Keratinisasi
54 Ichthyosis vulgaris 3A Reaksi Obat
55 Exanthematous drug eruption, fixed drug eruption 4A Kelainan Pigmentasi
  1. 56  Vitiligo 3A
  2. 57  Melasma 3A
  3. 58  Albino 2
  4. 59  Hiperpigmentasi pascainflamasi 3A
  5. 60  Hipopigmentasi pascainflamasi 3A
Neoplasma
  1. 61  Keratosis seboroik 2
  2. 62  Kista epitel 3A
Tumor Epitel Premaligna dan Maligna
  1. 63  Squamous cell carcinoma (Karsinoma sel skuamosa) 2
  2. 64  Basal cell carcinoma (Karsinoma sel basal) 2
Tumor Dermis
page71image58067584 page71image58068928page71image58068544 page71image58075456page71image58075648 page71image58076416page71image58076608 page71image58077376page71image58077568 page71image58077760page71image58077952 page71image58078720page71image58079488 page71image58079680page71image58111488 page71image58111296page71image58111872 page71image58112064page71image59293888 page71image59294656
65 66
Xanthoma
Hemangioma
2 2
page71image59295808 page71image59296000 page71image59296192 page71image59296384page71image59296576 page71image177881200
55
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
page71image59297536page71image59297728
page72image60538096 page72image59277696
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Tumor Sel Melanosit
  1. 67  Lentigo
  2. 68  Nevus pigmentosus
  3. 69  Melanoma maligna
Rambut
  1. 70  Alopesia areata
  2. 71  Alopesia androgenik
  3. 72  Telogen eflluvium
  4. 73  Psoriasis vulgaris
Trauma
2 2 1
2 2 2 2
4A 3B 4A 3B 3B 3B
page72image59278464 page72image59278656page72image59279424 page72image59279616page72image59279808
  1. 74  Vulnus laseratum, punctum
  2. 75  Vulnus perforatum, penetratum
  3. 76  Luka bakar derajat 1 dan 2
  4. 77  Luka bakar derajat 3 dan 4
  5. 78  Luka akibat bahan kimia
  6. 79  Luka akibat sengatan listrik
page72image59295232 page72image59297920page72image59298112 page72image59298304page72image59298496 page72image59298688 page72image59298880 page72image59299072page72image59299264 page72image177893184
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
56
page72image59300224page72image59300416
page73image61539968 page73image59252416
ILMU KEDOKTERAN FORENSIK
DAN MEDIKOLEGAL
page73image177804768 page73image59253760 page73image59253952 page73image59254144 page73image59254336 page73image59254528 page73image59254720
No
 1
 2
 3
 4
 5
 6
 7
 8
 9
10
11
12
13
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Daftar Penyakit
Kekerasan tumpul Kekerasan tajam Trauma kimia
Luka tembak
Luka listrik dan petir Barotrauma Trauma suhu Asfiksia

T enggelam
Pembunuhan anak sendiri Pengguguran kandungan Kematian mendadak Toksikologi forensik
Tingkat Kemampuan 4A
4A
3A
3A
2
2
2
3A
3A
3A
3A
3B
3A
page73image59255296 page73image59255488page73image59255680 page73image59255872page73image59256064 page73image59256256page73image59256448 page73image59256640page73image59256832 page73image59257024page73image59257216 page73image59257408page73image59257600 page73image59257792 page73image59257984page73image59258176 page73image177931360
57
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
page73image59259136page73image59259328
page74image61723936 page74image59515712
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
page74image61729344
STANDAR KOMPETENSI DOKTER INDONESIA
page74image61733088 page74image178024928
Lampiran-4
DAFTAR
KETERAMPILAN KLINIS
page74image59517440 page74image178018768
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
58
page74image59518400page74image59518592
page75image61777456 page75image59317376
Pendahuluan
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Standar Kompetensi Dokter Indonesia Daftar Keterampilan Klinis
Keterampilan klinis perlu dilatihkan sejak awal hingga akhir pendidikan dokter secara berkesinambungan. Dalam melaksanakan praktik, lulusan dokter harus menguasai keterampilan klinis untuk mendiagnosis maupun melakukan penatalaksanaan masalah kesehatan. Daftar Keterampilan Klinis ini disusun dari lampiran Daftar Keterampilan Klinis SKDI 2006 yang kemudian direvisi berdasarkan hasil survei dan masukan dari pemangku kepentingan. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dan divalidasi dengan metode focus group discussion (FGD) dan nominal group technique (NGT) bersama para dokter dan pakar yang mewakili pemangku kepentingan.
Kemampuan klinis di dalam standar kompetensi ini dapat ditingkatkan melalui pendidikan dan pelatihan berkelanjutan dalam rangka menyerap perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran yang diselenggarakan oleh organisasi profesi atau lembaga lain yang diakreditasi oleh organisasi profesi, demikian pula untuk kemampuan klinis lain di luar standar kompetensi dokter yang telah ditetapkan. Pengaturan pendidikan dan pelatihan kedua hal tersebut dibuat oleh organisasi profesi, dalam rangka memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan yang terjangkau dan berkeadilan (pasal 28 UU Praktik Kedokteran no.29/2004).
Tujuan
Daftar Keterampilan Klinis ini disusun dengan tujuan untuk menjadi acuan bagi institusi pendidikan dokter dalam menyiapkan sumber daya yang berkaitan dengan keterampilan minimal yang harus dikuasai oleh lulusan dokter layanan primer.
Sistematika
Daftar Keterampilan Klinis dikelompokkan menurut sistem tubuh manusia untuk menghindari pengulangan. Pada setiap keterampilan klinis ditetapkan tingkat kemampuan yang harus dicapai di akhir pendidikan dokter dengan menggunakan Piramid Miller (knows, knows how, shows, does).
Gambar 3 menunjukkan pembagian tingkat kemampuan menurut Piramida Miller dan alternatif cara mengujinya pada mahasiswa.
Tingkat kemampuan 1 (Knows): Mengetahui dan menjelaskan
Lulusan dokter mampu menguasai pengetahuan teoritis termasuk aspek biomedik dan psikososial keterampilan tersebut sehingga dapat menjelaskan kepada pasien/klien dan keluarganya, teman sejawat, serta profesi lainnya tentang prinsip, indikasi, dan komplikasi yang mungkin timbul. Keterampilan ini dapat dicapai mahasiswa melalui perkuliahan, diskusi, penugasan, dan belajar mandiri, sedangkan penilaiannya dapat menggunakan ujian tulis.
page75image59344960 page75image178051200
59 Standar Kompetensi Dokter Indonesia
page75image59344576page75image59344192
page76image61791552 page76image58705984
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Tingkat kemampuan 2 (Knows How): Pernah melihat atau didemonstrasikan
Lulusan dokter menguasai pengetahuan teoritis dari keterampilan ini dengan penekanan pada clinical reasoning dan problem solving serta berkesempatan untuk melihat dan mengamati keterampilan tersebut dalam bentuk demonstrasi atau pelaksanaan langsung pada pasien/masyarakat. Pengujian keterampilan tingkat kemampuan 2 dengan menggunakan ujian tulis pilihan berganda atau penyelesaian kasus secara tertulis dan/atau lisan (oral test).
Tingkat kemampuan 3 (Shows): Pernah melakukan atau pernah menerapkan di bawah supervisi
Lulusan dokter menguasai pengetahuan teori keterampilan ini termasuk latar belakang biomedik dan dampak psikososial keterampilan tersebut, berkesempatan untuk melihat dan mengamati keterampilan tersebut dalam bentuk demonstrasi atau pelaksanaan langsung pada pasien/masyarakat, serta berlatih keterampilan tersebut pada alat peraga dan/atau standardized patient. Pengujian keterampilan tingkat kemampuan 3 dengan menggunakan Objective Structured Clinical Examination (OSCE) atau Objective Structured Assessment of Technical Skills (OSATS).
Standar Kompetensi Dokter Indonesia 60
page76image112410480
Gambar 3. tingkat kemampuan menurut Piramida Miller dan alternatif cara mengujinya pada mahasiswa. Dikutip dari Miller (1990), Shumway dan Harden (2003).
page76image58687680 page76image112400176page76image58611328page76image58617664
page77image61626672 page77image57710208
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Tingkat kemampuan 4 (Does): Mampu melakukan secara mandiri
Lulusan dokter dapat memperlihatkan keterampilannya tersebut dengan menguasai seluruh teori, prinsip, indikasi, langkah-langkah cara melakukan, komplikasi, dan pengendalian komplikasi. Selain pernah melakukannya di bawah supervisi, pengujian keterampilan tingkat kemampuan 4 dengan menggunakan Workbased Assessment misalnya mini-CEX, portfolio, logbook, dsb.
  1. 4A.  Keterampilan yang dicapai pada saat lulus dokter
  2. 4B.  Profisiensi (kemahiran) yang dicapai setelah selesai internsip dan/atau Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan (PKB)
Dengan demikian di dalam Daftar Keterampilan Klinis ini tingkat kompetensi tertinggi adalah 4A.
Tabel Matriks Tingkat Keterampilan Klinis, Metode Pembelajaran dan Metode Penilaian untuk setiap tingkat kemampuan
page77image112443136page77image57707136 page77image112432832
61 Standar Kompetensi Dokter Indonesia
page77image57719040page77image57716352
page78image61528160 page78image57848000
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Keterampilan
  1. 1  Pemeriksaan indra penciuman
  2. 2  Inspeksi lebar celah palpebra
  3. 3  Inspeksi pupil (ukuran dan bentuk)
  4. 4  Reaksi pupil terhadap cahaya
  5. 5  Reaksi pupil terhadap obyek dekat
  6. 6  Penilaian gerakan bola mata
  7. 7  Penilaian diplopia
  8. 8  Penilaian nistagmus
  9. 9  Refleks kornea
  10. 10  Pemeriksaan funduskopi
  11. 11  Penilaian kesimetrisan wajah
  12. 12  Penilaian kekuatan otot temporal dan masseter
  13. 13  Penilaian sensasi wajah
  14. 14  Penilaian pergerakan wajah
  15. 15  Penilaian indra pengecapan
  16. 16  Penilaian indra pendengaran (lateralisasi, konduksi
    udara dan tulang)
  17. 17  Penilaian kemampuan menelan
  18. 18  Inspeksi palatum
  19. 19  Pemeriksaan refleks Gag
  20. 20  Penilaian otot sternomastoid dan trapezius
  21. 21  Lidah, inspeksi saat istirahat
  22. 22  Lidah, inspeksi dan penilaian sistem motorik (misalnya
    dengan dijulurkan keluar)
Sistem Motorik
  1. 23  Inspeksi: postur, habitus, gerakan involunter
  2. 24  Penilaian tonus otot
  3. 25  Penilaian kekuatan otot
Koordinasi
  1. 26  Inspeksi cara berjalan (gait)
  2. 27  Shallow knee bend
  3. 28  Tes Romberg
  4. 29  Tes Romberg dipertajam
  5. 30  Tes telunjuk hidung
  6. 31  Tes tumit lutut
  7. 32  Tes untuk disdiadokinesis
Sistem Sensorik
  1. 33  Penilaian sensasi nyeri
  2. 34  Penilaian sensasi suhu
  3. 35  Penilaian sensasi raba halus
  4. 36  Penilaian rasa posisi (proprioseptif)
  5. 37  Penilaian sensasi diskriminatif (misal stereognosis)
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Tingkat Keterampilan
SISTEM SARAF
page78image112414208 page78image57846464
No
page78image57846272 page78image57843776
PEMERIKSAAN FISIK
page78image57845120 page78image57842048
Fungsi Saraf Kranial
page78image57844736
4A 4A 4A 4A 4A 4A 4A 4A 4A 4A 4A 4A 4A 4A 4A
4A
4A 4A 3 4A 4A
4A
4A 4A 4A
4A 4A 4A 4A 4A 4A 4A
4A 4A 4A 4A 4A
62
page78image57845312 page78image57842432page78image57845504 page78image57841472page78image57843200 page78image57844544page78image57841088 page78image57844160page78image57841664 page78image57844352page78image57846080 page78image57839744page78image57838208 page78image57850880page78image57849344 page78image57845888page78image57849728 page78image57849920page78image57850496 page78image57850112page78image57850304 page78image57843392page78image57851072 page78image57737984page78image57739520 page78image57746432page78image57737600 page78image57746816page78image57745664 page78image57747776page78image57737216 page78image57741632page78image57752576 page78image57748160 page78image57742016 page78image57752960page78image57749888 page78image112514304page78image57751232page78image57738560
page79image61619856 page79image57849152
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Fungsi Luhur
  1. 38  Penilaian tingkat kesadaran dengan skala koma 4A Glasgow (GCS)
  2. 39  Penilaian orientasi 4A
  3. 40  Penilaian kemampuan berbicara dan berbahasa, 4A
    termasuk penilaian afasia
  4. 41  Penilaian apraksia 2
  5. 42  Penilaian agnosia 2
  6. 43  Penilaian kemampuan belajar baru 2
  7. 44  Penilaian daya ingat/memori 4A
  8. 45  Penilaian konsentrasi 4A
Refleks Fisiologis, Patologis, dan Primitif
  1. 46  Refleks tendon (bisep, trisep, pergelangan, platela, 4A tumit)
  2. 47  Refleks abdominal 4A
  3. 48  Refleks kremaster 4A
  4. 49  Refleks anal 4A
  5. 50  Tanda Hoffmann-Tromner 4A
  6. 51  Respon plantar (termasuk grup Babinski) 4A
  7. 52  Snout reflex 4A
  8. 53  Refleks menghisap/rooting reflex menggengam 4A
    palmar/ grasp reflex glabela palmomental
  9. 54  Refleks menggengam palmar/grasp reflex 4A
  10. 55  Refleks glabela 4A
  11. 56  Refleks palmomental 4A
Tulang Belakang
  1. 57  Inspeksi tulang belakang saat istirahat 4A
  2. 58  Inspeksi tulang belakang saat bergerak 4A
  3. 59  Perkusi tulang belakang 4A
  4. 60  Palpasi tulang belakang 4A
  5. 61  Mendeteksi nyeri diakibatkan tekanan vertikal 4A
  6. 62  Penilaian fleksi lumbal 4A
Pemeriksaan Fisik Lainnya
page79image57711936 page79image57708672page79image57716160 page79image57705024page79image57715584 page79image57712320page79image57710016 page79image57708480page79image57716736 page79image57712512page79image57709824 page79image57705600page79image57710976 page79image57715392page79image57712704 page79image57716928page79image57719232 page79image58719424page79image58599168 page79image58626752page79image58631360 page79image58636928
63 64 65 66 67
68
69
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
Deteksi kaku kuduk 4A Penilaian fontanel 4A Tanda Patrick dan kontra-Patrick 4A Tanda Chvostek 4A Tanda Lasegue 4A
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Interpretasi X-Ray tengkorak 4A Interpretasi X-Ray tulang belakang 4A CT-Scan otak dan interpretasi 2 EEG dan interpretasi 2 EMG, EMNG dan interpretasi 2 Electronystagmography (ENG) 1 MRI 1 PET, SPECT 1 Angiography 1 Duplex-scan pembuluh darah 1 Punksi lumbal 2
page79image57848960 page79image57764928page79image57765312 page79image57756288page79image57756096 page79image57769536page79image57758784 page79image57750464page79image57752768 page79image57742592page79image57752384 page79image57737408page79image57740672 page79image57745472
KETERAMPILAN TERAPEUTIK
Therapeutic spinal tap
2
page79image57794432 page79image57790208 page79image57796928page79image57794624 page79image112387824
63
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
page79image57802112page79image57801536
page80image61606960 page80image57922432
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Keterampilan
  1. 1  Autoanamnesis dengan pasien
  2. 2  Alloanamnesis dengan anggota keluarga/orang lain
    yang bermakna
  3. 3  Memperoleh data mengenai keluhan/masalah utama
  4. 4  Menelusuri riwayat perjalanan penyakit
    sekarang/dahulu
    Memperoleh data bermakna mengenai riwayat
  5. 5  perkembangan, pendidikan, pekerjaan, perkawinan,
    kehidupan keluarga
    PEMERIKSAAN PSIKIATRI
  6. 6  Penilaian status mental
  7. 7  Penilaian kesadaran
  8. 8  Penilaian persepsi orientasi intelegensi secara klinis
  9. 9  Penilaian orientasi
  10. 10  Penilaian intelegensi secara klinis
  11. 11  Penilaian bentuk dan isi pikir
  12. 12  Penilaian mood dan afek
  13. 13  Penilaian motorik
  14. 14  Penilaian pengendalian impuls
  15. 15  Penilaian kemampuan menilai realitas (judgement)
  16. 16  Penilaian kemampuan tilikan (insight)
  17. 17  Penilaian kemampuan fungsional (general
    assessment of functioning)
  18. 18  Tes kepribadian (proyektif, inventori, dll)
    DIAGNOSIS DAN IDENTIFIKASI MASALAH
  19. 19  Menegakkan diagnosis kerja berdasarkan kriteria diagnosis multiaksial
  20. 20  Membuat diagnosis banding (diagnosis differensial)
  21. 21  Identifikasi kedaruratan psikiatrik
  22. 22  Identifikasi masalah di bidang fisik, psikologis, sosial
  23. 23  Mempertimbangan prognosis
  24. 24  Menentukan indikasi rujuk
    PEMERIKSAAN TAMBAHAN
  25. 25  Melakukan Mini Mental State Examination
  26. 26  Melakukan kunjungan rumah apabila diperlukan
  27. 27  Melakukan kerja sama konsultatif dengan teman
    sejawat lainnya
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Tingkat Keterampilan
PSIKIATRI
page80image112277280 page80image57924160
No
page80image57924352 page80image57924544
ANAMNESIS
page80image57924736
4A 4A 4A 4A
4A
4A 4A 4A 4A 4A 4A 4A 4A 4A 4A 4A
4A 2
4A
4A 4A 4A 4A 4A
4A 4A
4A
64
page80image57924928 page80image57925120page80image57925312 page80image57925504page80image57926272 page80image57926464page80image57926656 page80image57926848page80image57927040 page80image57927232page80image57927424 page80image57927616page80image57927808 page80image57928000page80image57928192 page80image57928384page80image57929152 page80image57929344page80image57929536 page80image57929728page80image57929920 page80image57930688page80image57930880 page80image57931072 page80image57931264 page80image57931456page80image57931648 page80image113185376page80image57932608page80image57932800
page81image61610704 page81image57720384
28
29
30
31
32
33
34
35
36
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
TERAPITERAPIMemberikan terapi psikofarmaka (obat-obat antipsiko- 3
tik, anticemas, antidepresan, antikolinergik, sedatif) Electroconvulsion therapy (ECT)
Psikoterapi suportif: konselling
Psikoterapi modifikasi perilaku

Cognitive Behavior Therapy (CBT) Psikoterapi psikoanalitik Hipnoterapi dan terapi relaksasi GroupTherapy
Family Therapy
2 3 2 2 1 2 1 2
page81image58648128 page81image58647360page81image58636544 page81image58622720page81image58625408 page81image58637120page81image58623872 page81image58554624page81image57831616 page81image57832000 page81image57831808page81image57830848 page81image112438656
65
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
page81image57917824page81image57918016
page82image61782240 page82image57866496
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Keterampilan
1 Penilaian penglihatan bayi, anak, dan dewasa
Refraksi
  1. 2  Penilaian refraksi, subjektif
  2. 3  Penilaian refraksi, objektif (refractometry keratometer)
Lapang Pandang
  1. 4  Lapang pandang, Donders confrontation test
  2. 5  Lapang pandang, Amsler panes
Penilaian Eksternal
Tingkat Keterampilan
SISTEM INDRA
page82image112484784 page82image57868480
No
page82image57868672 page82image57868864
PEMERIKSAAN FISIK DIAGNOSTIK
page82image57869056 page82image57869248
Indra Penglihatan
page82image57869440 page82image57869632
Penglihatan
page82image57869824 page82image57870592page82image57871360
  1. 6  Inspeksi
  2. 7  Inspeksi
  3. 8  Inspeksi
  4. 9  Inspeksi
4A
4A 2
4A 4A
4A 4A 4A 4A 4A 4A 4A
4A 4A 4A 4A
4A 4A
4A
4A 3 4A 4A 4A 4A 3
4A 4A
66
kelopak mata
kelopak mata dengan eversi kelopak atas bulu mata
konjungtiva, termasuk forniks
sklera
orifisium duktus lakrimalis

  1. 13  Penilaian posisi dengan corneal reflex images
  2. 14  Penilaian posisi dengan cover uncover test
  3. 15  Pemeriksaan gerakan bola mata
  4. 16  Penilaian penglihatan binokular
Pupil
  1. 17  Inspeksi pupil
  2. 18  Penilaian pupil dengan reaksi langsung terhadap
    cahaya dan konvergensi
Media
  1. 19  Inspeksi media refraksi dengan transilluminasi (pen light)
  2. 20  Inspeksi kornea
  3. 21  Inspeksi kornea dengan fluoresensi
  4. 22  Tes sensivitas kornea
  5. 23  Inspeksi bilik mata depan
  6. 24  Inspeksi iris
  7. 25  Inspeksi lensa
  8. 26  Pemeriksaan dengan slit-lamp
Fundus
  1. 27  Fundoscopy untuk melihat fundus reflex
  2. 28  Fundoscopy untuk melihat pembuluh darah, papil,
    makula
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
page82image57920896 page82image57921088page82image57922048 page82image57884672
  1. 10  Inspeksi
  2. 11  Inspeksi
  3. 12  Palpasi limfonodus pre-aurikular
page82image57884864 page82image57885056
Posisi Mata
page82image57885824 page82image57886016page82image57886208 page82image57886976page82image57887744 page82image57887936page82image57888128 page82image57888320page82image57888512 page82image57888704page82image57888896 page82image57890048page82image57890240 page82image57890432 page82image57890624page82image57890816 page82image112628320page82image57891776page82image57891968
page83image61773712 page83image57982976
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Tekanan Intraokular
  1. 29  Tekanan intraokular, estimasi dengan palpasi 4A
  2. 30  Tekanan intraokular, pengukuran dengan indentasi 4A
    tonometer (Schiötz)
  3. 31  Tekanan intraokular, pengukuran dengan aplanasi 1
    tonometer atau non-contact-tonometer
Pemeriksaan Oftamologi Lainnya
page83image57986048 page83image57986240
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46 47
48 49 50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
Penentuan refraksi setelah sikloplegia (skiascopy) 1 Pemeriksaan lensa kontak fundus, misalnya gonioscopy 1 Pengukuran produksi air mata 2 Pengukuran eksoftalmos (Hertel) 2 Pembilasan melalui saluran lakrimalis (Anel) 2 Pemeriksaan orthoptic 2 Perimetri 2 Pemeriksaan lensa kontak dengan komplikasi 3 Tes penglihatan warna (dengan buku Ishihara 12 plate) 4A Elektroretinografi 1 Electro-oculography Visual evoked potentials (VEP/VER) 1 Fluorescein angiography (FAG) 1 Echographic examination: ultrasonography (USG) 1
Indra Pendengaran dan Keseimbangan
Inspeksi aurikula, posisi telinga, dan mastoid 4A Pemeriksaan meatus auditorius externus dengan 4A otoskop
Pemeriksaan membran timpani dengan otoskop 4A Menggunakan cermin kepala 4A Menggunakan lampu kepala 4A Tes pendengaran, pemeriksaan garpu tala (Weber, 
4A Rinne, Schwabach)
Tes pendengaran, tes berbisik 4A Intepretasi hasil Audiometri - tone & speech audiometry 3 Pemeriksaan pendengaran pada anak-anak 4AOtoscopy pneumatic (Siegle) 2 Melakukan dan menginterpretasikan timpanometri 2
page83image57987008 page83image57987200page83image57987392 page83image57987584page83image57987776 page83image57987968page83image57988160 page83image57988352page83image57988544 page83image57988736page83image57988928 page83image57989120page83image57989312 page83image57990080page83image57990272 page83image57990464page83image57990656 page83image57990848page83image57991040 page83image57991232page83image57991424 page83image57991616page83image57991808 page83image57992000
Pemeriksaan vestibular Tes Ewing
Indra Penciuman
Inspeksi bentuk hidung dan lubang hidung Penilaian obstruksi hidung
Uji penciuman
Rinoskopi anterior

Transluminasi sinus frontalis & maksila Nasofaringoskopi
USG sinus
Radiologi sinus

Interpretasi radiologi sinus
Indra Pengecap
Penilaian pengecapan
2 2
4A 4A 4A 4A 4A 2 1 2 3
4A
page83image57992192 page83image57992960page83image57993152 page83image57993344page83image57993536 page83image57993728page83image57993920 page83image57994112page83image57994304 page83image57995072 page83image57995264page83image57995456 page83image57995648 page83image112707104
67
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
page83image57996608page83image57996800
page84image61541008 page84image57960192
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Peresepan kacamata pada kelainan refraksi ringan
  1. 69  (sampai dengan 5D tanpa silindris) untuk mencapai
    visus 6/6
  2. 70  Peresepan kacamata baca pada penderita dengan
    visus jauh normal atau dapat dikoreksi menjadi 6/6
  3. 71  Pemberian obat tetes mata
  4. 72  Aplikasi salep mata
  5. 73  Flood ocular tissue
  6. 74  Eversi kelopak atas dengan kapas lidi (swab) untuk
    membersihkan benda asing
  7. 75  To apply eyes dressing
  8. 76  Melepaskan lensa kontak dengan komplikasi
  9. 77  Melepaskan protesa mata
  10. 78  Mencabut bulu mata
  11. 79  Membersihkan benda asing dan debris di konjungtiva
  12. 80  Membersihkan benda asing dan debris di kornea
    tanpa komplikasi
  13. 81  Terapi laser
  14. 82  Operasi katarak
  15. 83  Squint, surgery
  16. 84  Vitrectomi
  17. 85  Operasi glaukoma dengan trabekulotomi
  18. 86  Transplantasi kornea
  19. 87  Cryocoagulation misalnya cyclocryocoagulation
  20. 88  Bedah kelopak mata (chalazion, entropion, ektropion,
    ptosis)
  21. 89  Operasi detached retina
    THT
  22. 90  Manuver Politzer
  23. 91  Manuver Valsalva
  24. 92  Pembersihan meatus auditorius eksternus dengan
    usapan
  25. 93  Pengambilan serumen menggunakan kait atau kuret
  26. 94  Pengambilan benda asing di telinga
  27. 95  Parasentesis
  28. 96  Insersi grommet tube
  29. 97  Menyesuaikan alat bantu dengar
  30. 98  Menghentikan perdarahan hidung
  31. 99  Pengambilan benda asing dari hidung
  32. 100  Bilas sinus/sinus lavage/pungsi sinus
  33. 101  Antroskopi
  34. 102  Trakeostomi
  35. 103  Krikotiroidektomi
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
4A
4A
4A 4A 3
3
4A 3 4A 4A 4A
3
1 2 1 1 1 1 1
1 1
2 4A
4A
4A 4A 2 1 2 4A 4A 2 1 2 2
68
KETERAMPILAN TERAPEUTIK
Mata
page84image57961344 page84image57961536page84image57961728 page84image57961920page84image57962112 page84image57962304page84image57962496 page84image57962688page84image57962880 page84image57963072page84image57963264 page84image57963456page84image57963648 page84image57963840page84image57964032 page84image57964224page84image57964416 page84image57964608page84image57964800 page84image57964992page84image57965760 page84image57965952page84image57966144 page84image57966336page84image57899840 page84image57900032page84image57894464 page84image57894656page84image57897728 page84image57897536page84image57897152 page84image57896960page84image57897344 page84image57896768 page84image57896576 page84image57896384page84image57896192 page84image112608464page84image57895232page84image57895040
page85image61780992 page85image57971200
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Keterampilan
Tingkat Keterampilan
SISTEM RESPIRASI
page85image112710688 page85image57977344
No
page85image57977536 page85image57977728
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
Inspeksi leher 4A Palpasi kelenjar ludah (submandibular, parotid) 4A Palpasi nodus limfatikus brakialis 4A Palpasi kelenjar tiroid 4A Rhinoskopi posterior 3 Laringoskopi, indirek 2 Laringoskopi, direk 2 Usap tenggorokan (throat swab) 4A Oesophagoscopy 2 Penilaian respirasi 4A Inspeksi dada 4A Palpasi dada 4A Perkusi dada 4A Auskultasi dada 4A
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Persiapan, pemeriksaan sputum, dan interpretasinya 4A (Gram dan Ziehl Nielsen [BTA])
Pengambilan cairan pleura (
pleural tap) 3 Uji fungsi paru/spirometri dasar 4A Tes provokasi bronkial 2 Interpretasi Rontgen/foto toraks 4AVentilation Perfusion Lung Scanning 1 Bronkoskopi 2 FNAB superfisial 2 Trans thoracal needle aspiration (TINA) 2
TERAPEUTIK
Dekompresi jarum 4A Pemasangan WSD 3 Ventilasi tekanan positif pada bayi baru lahir 3
PEMERIKSAAN FISIK
page85image58043264 page85image58043456page85image58043648 page85image58043840page85image58044032 page85image58044224page85image58044416 page85image58044608page85image58044800 page85image58044992page85image58045184 page85image58045376page85image58045568 page85image58045760page85image58046528 page85image58046720page85image58046912 page85image58047104page85image58047296 page85image58047488page85image58047680 page85image58047872page85image57998912 page85image57999104page85image57999360
Perawatan WSD
Pungsi pleura
Terapi inhalasi/nebulisasi Terapi oksigen
Edukasi berhenti merokok
4A 3 4A 4A 4A
page85image57999552 page85image57999744page85image57999936 page85image58000128page85image58000320 page85image58000512 page85image58000704page85image58000896 page85image112682064
69
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
page85image58001856page85image58002048
page86image60742352 page86image58099392
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Keterampilan
  1. 1  Inspeksi dada
  2. 2  Palpasi denyut apeks jantung
  3. 3  Palpasi arteri karotis
  4. 4  Perkusi ukuran jantung
  5. 5  Auskultasi jantung
  6. 6  Pengukuran tekanan darah
  7. 7  Pengukuran tekanan vena jugularis (JVP)
  8. 8  Palpasi denyut arteri ekstremitas
  9. 9  Penilaian denyut kapiler
  10. 10  Penilaian pengisian ulang kapiler (capillary refill)
  11. 11  Deteksi bruits
    PEMERIKSAAN FISIK DIAGNOSTIK
  12. 12  Tes (Brodie) Trendelenburg
  13. 13  Tes Perthes
  14. 14  Test Homan (Homan’s sign)
  15. 15  Uji postur untuk insufisiensi arteri
  16. 16  Tes hiperemia reaktif untuk insufisiensi arteri
  17. 17  Test ankle-brachial index (ABI)
  18. 18  Exercise ECG TestingPEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
  19. 19  Elektrokardiografi (EKG): pemasangan dan inter- pretasi hasil EKG sederhana (VES, AMI, VT, AF)
Tingkat Keterampilan
SISTEM
KARDIOVASKULAR
page86image177791072 page86image58101120
No
page86image58101312 page86image58101504
PEMERIKSAAN FISIK
page86image58101696 page86image58101888page86image58102080 page86image58102272page86image58102464 page86image58102656page86image58102848 page86image58103040page86image58103232 page86image58103424page86image58103616 page86image58104384page86image58104576 page86image58104768page86image58104960 page86image58105152page86image58105344 page86image58106112
  1. 20  Ekokardiografi
  2. 21  Fonokardiografi
  3. 22  USG Doppler
  4. 23  Pijat jantung luar
  5. 24  Resusitasi cairan
RESUSITASI
4A 4A 4A 4A 4A 4A 4A 4A 4A 4A 4A
4A 3 3 3 3 3 2
4A
2 2 2
4A 4A
page86image58106304 page86image58106496page86image58107264 page86image58107456 page86image58107648 page86image58107840page86image58108032 page86image177795664
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
70
page86image58108992page86image58109184
page87image61417008 page87image58056576
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Keterampilan
Tingkat Keterampilan
page87image112696208
SISTEM GASTROINTESTINAL,
HEPATOBILIER, & PANKREAS
page87image58058304
No
page87image58058496 page87image58058688
1 2 3 4
5
6 7 8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26 27 28 29
Inspeksi bibir dan kavitas oral 4A Inspeksi tonsil 4A Penilaian pergerakan otot-otot hipoglosus 4A Inspeksi abdomen 4A Inspeksi lipat paha/inguinal pada saat tekanan 4A abdomen meningkat
Palpasi (dinding perut, kolon, hepar, lien, aorta, 4A rigiditas dinding perut)
Palpasi hernia 4A Pemeriksaan nyeri tekan dan nyeri lepas (
Blumberg 4A test)
Pemeriksaan psoas sign 4A Pemeriksaan obturator sign 4A Perkusi (pekak hati dan area traube) 4A Pemeriksaan pekak beralih (shifting dullness) 4A Pemeriksaan undulasi (fluid thrill) 4A Pemeriksaan colok dubur (digital rectal examination) 4A Palpasi sacrum 4A Inspeksi sarung tangan pascacolok-dubur 4A Persiapan dan pemeriksaan tinja 4A
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemasangan pipa nasogastrik (NGT) 4A Endoskopi 2 Nasogastric suction 4A Mengganti kantong pada kolostomi 4A Enema 4A Anal swab 4A Identifikasi parasit 4A Pemeriksaan feses (termasuk darah samar, protozoa, 4A parasit, cacing)
Endoskopi lambung 2 Proktoskopi 2
PEMERIKSAAN FISIK
page87image58058880 page87image58059072page87image58059264 page87image58059456page87image58059648 page87image58059840page87image58060032 page87image58060224page87image58060416 page87image58060608page87image58060800 page87image58060992page87image58061184 page87image58061376page87image58061568 page87image58061760page87image58061952 page87image58062720page87image58062912 page87image58063104page87image58063296 page87image58063488page87image58063680 page87image58063872page87image58064064 page87image58064256page87image58064448
Biopsi hepar
Pengambilan cairan asites
1 3
page87image58064640 page87image57983744 page87image57985664 page87image57971392page87image57972352 page87image112669824
71
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
page87image58016320page87image58016512
page88image60644464 page88image58113408
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Keterampilan
  1. 1  Pemeriksaan bimanual ginjal
  2. 2  Pemeriksaan nyeri ketok ginjal
  3. 3  Perkusi kandung kemih
  4. 4  Palpasi prostat
  5. 5  Refleks bulbokavernosus
    PROSEDUR DIAGNOSTIK
  6. 6  Swab uretra
  7. 7  Persiapan dan pemeriksaan sedimen urine
    (menyiapkan slide dan uji mikroskopis urine)
  8. 8  Uroflowmetry
  9. 9  Micturating cystigraphy
  10. 10  Pemeriksaan urodinamik
  11. 11  Metode dip slide (kultur urine)
  12. 12  Permintaan pemeriksaan BNO IVP
  13. 13  Interpretasi BNO-IVP
    TERAPEUTIK
  14. 14  Pemasangan kateter uretra
  15. 15  Clean intermitten chateterization (Neurogenic bladder)
  16. 16  Sirkumsisi
  17. 17  Pungsi suprapubik
  18. 18  Dialisis ginjal
Tingkat Keterampilan
page88image177856496
SISTEM GINJAL DAN
SALURAN KEMIH
page88image58056000
No
page88image58055232 page88image58055424
PEMERIKSAAN FISIK
page88image58055616
4A 4A 4A 4A 3
4A 4A 1
1 1 3 4A 3
4A 3 4A 3 2
page88image58039616 page88image58038848page88image58039040 page88image58039232page88image58041344 page88image58041152page88image58040960 page88image58040768page88image58040576 page88image58040384page88image58040192 page88image57996992page88image58567552 page88image58412032page88image58285760 page88image58081280 page88image58081472 page88image58081664page88image58081856 page88image177853360
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
72
page88image58082816page88image58083008
page89image61542256 page89image58120000
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Keterampilan
Tingkat Keterampilan
page89image177758864
SISTEM REPRODUKSI
page89image58121728
No
page89image58121920 page89image58122112
SISTEM REPRODUKSI PRIA
page89image58122304
  1. 1  Inspeksi penis 4A
  2. 2  Inspeksi skrotum 4A
  3. 3  Palpasi penis, testis, duktus spermatik epididimis 4A
  4. 4  Transluminasi skrotum 4A
  5. 5  Pemeriksaan fisik umum termasuk pemeriksaan 4A payudara (inspeksi dan palpasi)
  6. 6  Inspeksi dan palpasi genitalia eksterna 4A
  7. 7  Pemeriksaan spekulum: inspeksi vagina dan serviks 4A
  8. 8  Pemeriksaan bimanual: palpasi vagina, serviks, korpus 4A
    uteri, dan ovarium
  9. 9  Pemeriksaan rektal: palpasi kantung Douglas, uterus, 3
    adneksa
  10. 10  Pemeriksaan combined recto-vaginal 3
Pemeriksaan Diagnostik
  1. 11  Melakukan swab vagina 4A
  2. 12  Duh (discharge) genital: bau, pH, pemeriksaan dengan 4A
    pewarnaan Gram, salin, dan KOH
  3. 13  Melakukan Pap’s smear 4A
  4. 14  Pemeriksaan IVA 4A
  5. 15  Kolposkopi 2
  6. 16  Pemeriksaan kehamilan USG perabdominal 3
  7. 17  Kuretase 3
  8. 18  Laparoskopi diagnostik 2
Pemeriksaan Tambahan untuk Fertilitas
  1. 19  Penilaian hasil pemeriksaan semen 4A
  2. 20  Kurva temperatur basal, instruksi, penilaian hasil 4A
  3. 21  Pemeriksaan mukus serviks, Tes fern 4A
  4. 22  Uji pascakoitus, perolehan bahan uji, penyiapan dan 3
page89image58122496 page89image58122688page89image58122880
SISTEM REPRODUKSI WANITA
GINEKOLOGI
Pemeriksaan Fisik
page89image58124416 page89image58124608page89image58124800 page89image58124992page89image58125184 page89image58125952page89image58126144 page89image58126336page89image58126528 page89image58126720page89image58126912 page89image58127104page89image58127872 page89image58128064page89image58128256
penilaian slide
  1. 23  Histerosalpingografi (HSG)
  2. 24  Peniupan tuba Fallopi
  3. 25  Inseminasi artifisial
Terapi dan Prevensi
1 1 1
4A 2 3 2 4A 2
page89image58128448 page89image58128640page89image58128832
26
27
28
29
30
31
Melatih pemeriksaan payudara sendiri Insersi pessariumElectro or crycoagulation cervix Laparoskopi, terapeutik
Insisi abses Bartholini Insisi abses lainnya
page89image58129600 page89image58129792page89image58129984 page89image58130176page89image58029760 page89image58029568 page89image58029376 page89image58179584page89image58179776 page89image177807120
73
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
page89image58180736page89image58180928
page90image61461584 page90image58118080
  1. 32  Konseling kontrasepsi
  2. 33  Insersi dan ekstraksi IUD
  3. 34  Laparoskopi, sterilisasi
  4. 35  Insersi dan ekstraksi implant
  5. 36  Kontrasepsi injeksi
  6. 37  Penanganan komplikasi KB (IUD, pil, suntik, implant)
  7. 38  Identifikasi kehamilan risiko tinggi
  8. 39  Konseling prakonsepsi
  9. 40  Pelayanan perawatan antenatal
  10. 41  Inspeksi abdomen wanita hamil
  11. 42  Palpasi: tinggi fundus, manuver Leopold, penilaian posisi
    dari luar
  12. 43  Mengukur denyut jantung janin
  13. 44  Pemeriksaan dalam pada kehamilan muda
  14. 45  Pemeriksaan pelvimetri klinis
  15. 46  Tes kehamilan
  16. 47  CTG: melakukan dan menginterpretasikan
  17. 48  Permintaan pemeriksaan USG obsgin
  18. 49  Pemeriksaan USG obsgin (skrining obstetri)
  19. 50  Amniosentesis
  20. 51  Chorionic villus sampling
Proses Melahirkan Normal
51 Pemeriksaan obstetri (penilaian serviks, dilatasi, membran, presentasi janin dan penurunan)
  1. 53  Menolong persalinan fisiologis sesuai Asuhan Persalinan Normal (APN)
  2. 54  Pemecahan membran ketuban sesaat sebelum melahirkan
  3. 55  Insersi kateter untuk tekanan intrauterus
  4. 56  Anestesi lokal di perineum
  5. 57  Anestesi pudendal
  6. 58  Anestesi epidural
  7. 59  Episiotomi
  8. 60  Resusitasi bayi baru lahir
  9. 61  Menilai skor Apgar
  10. 62  Pemeriksaan fisik bayi baru lahir
  11. 63  Postpartum: pemeriksaan tinggi fundus, plasenta: lepas/tersisa
  12. 64  Memperkirakan/mengukur kehilangan darah sesudah
    melahirkan
  13. 65  Menjahit luka episiotomi serta laserasi derajat 1 dan 2
  14. 66  Menjahit luka episiotomi serta laserasi derajat 3
  15. 67  Menjahit luka episiotomi derajat 4
  16. 68  Insiasi menyusui dini (IMD)
  17. 69  Induksi kimiawi persalinan
  18. 70  Menolong persalinan dengan presentasi bokong (breech
    presentation)
  19. 71  Pengambilan darah fetus
  20. 72  Operasi Caesar (Caesarean section)
  21. 73  Pengambilan plasenta secara manual
  22. 74  Ekstraksi vakum rendah
  23. 75  Pertolongan distosia bahu
  24. 76  Kompresi bimanual (eksterna, interna, aorta)
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
4A 4A 2 3 4A 4A
4A 4A 4A 4A
4A
4A 4A 4A 4A 3 4A 4A 2 2
4A
4A
4A 2 4A 2 2 4A 4A 4A 4A 4A
4A
4A 3 2 4A 3
3
2 2 3 3 3 4A
74
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Konseling
page90image58116928page90image58117120page90image58116736page90image58116544page90image58116352
OBSTETRI
Kehamilan
page90image58130624page90image58130816page90image58131008page90image58131200page90image58131392page90image58131584page90image58131776page90image58131968page90image58132160page90image58132352page90image58132544page90image58132736page90image58132928page90image58133696page90image58133888page90image58134080page90image58134272page90image58134464page90image58134656page90image58134848page90image58135040page90image58135232page90image58135424page90image58135616page90image58135808page90image58136000page90image58136192page90image58136384page90image58136576page90image58136768page90image58136960page90image58137152page90image58137344page90image58137536page90image58137728page90image58137920page90image58138112 page90image58138304 page90image58138496page90image58138688 page90image58138880 page90image177808688page90image58139840page90image58140032
page91image61777040 page91image58067392
Perawatan Masa Nifas
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
77
78
79
80
81
82
83
Menilai lochia 4A Palpasi posisi fundus 4A Payudara: inspeksi, manajemen laktasi, masase 4A
page91image58072768page91image58072960page91image58073152
Mengajarkan hygieneKonseling kontrasepsi/ KB pascasalin Perawatan luka episiotomi Perawatan luka operasi caesar
4A 4A 4A 4A
page91image58073344page91image58073536page91image58073728 page91image58073920 page91image58074112page91image58074304 page91image58074496 page91image177747072
75
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
page91image58140416page91image58140608
page92image61549744 page92image58194176
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
No Keterampilan
  1. 1  Penilaian status gizi (termasuk pemeriksaan
    antropometri)
  2. 2  Penilaian kelenjar tiroid: hipertiroid dan hipotiroid
  3. 3  Pengaturan diet
  4. 4  Penatalaksanaan diabetes melitus tanpa komplikasi
  5. 5  Pemberian insulin pada diabetes melitus tanpa komplikasi
  6. 6  Pemeriksaan gula darah (dengan Point of Care Test [POCT])
  7. 7  Pemeriksaan glukosa urine (Benedict)
  8. 8  Anamnesis dan konseling kasus gangguan metabolisme dan endokrin
Tingkat Keterampilan
SISTEM ENDOKRIN,
METABOLISME, DAN NUTRISI
page92image177819696
4A
4A 4A 4A
4A
4A 4A 4A
page92image58563712 page92image58148736page92image58162752 page92image58162560page92image58162368 page92image58162176page92image58148544 page92image58148928 page92image58162944 page92image59244544page92image59244736 page92image177813056
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
76
page92image59245696page92image59245888
page93image61465744 page93image59260928
SISTEMHEMATOLOGI DAN
IMUNOLOGI
page93image177912816
No
1 2 3
4
5
6
7
8 9
10 11
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Keterampilan
Tingkat Keterampilan
Palpasi kelenjar limfe 4A
Persiapan dan pemeriksaan hitung jenis leukosit 4A
Pemeriksaan darah rutin (Hb, Ht, Leukosit, Trombosit) 4A
Pemeriksaan profil pembekuan (bleeding time, clotting 4A time)
Pemeriksaan Laju endap darah/kecepatan endap 4A darah (LED/KED)
Permintaan pemeriksaan hematologi berdasarkan 4A indikasi
Permintaan pemeriksaan imunologi berdasarkan 4A indikasi
Skin test sebelum pemberiaan obat injeksi 4A
Pemeriksaan golongan darah dan inkompatibilitas 4A
Anamnesis dan konseling anemia defisiensi besi, 4A thalasemia, dan HIV
page93image59264192 page93image59264384page93image59264576 page93image59264768page93image59264960 page93image59265152page93image59265344 page93image59265536page93image59265728 page93image59265920
Penentuan indikasi dan jenis transfusi
4A
page93image59266112 page93image59266304 page93image59266496page93image59266688 page93image177908336
77
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
page93image59267648page93image59267840
page94image61467616 page94image58181696
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Keterampilan PEMERIKSAAN FISIK
  1. 1  Inspeksi gait
  2. 2  Inspeksi tulang belakang saat berbaring
  3. 3  Inspeksi tulang belakang saat bergerak
  4. 4  Inspeksi tonus otot ekstremitas
  5. 5  Inspeksi sendi ekstremitas
  6. 6  Inspeksi postur tulang belakang dan pelvis
  7. 7  Inspeksi posisi skapula
  8. 8  Inspeksi fleksi dan ekstensi punggung
  9. 9  Penilaian fleksi lumbal
  10. 10  Panggul: penilaian fleksi dan ekstensi, adduksi, abduksi dan rotasi
  11. 11  Menilai atrofi otot
  12. 12  Lutut: menilai ligamen krusiatus dan kolateral
  13. 13  Penilaian meniskus
  14. 14  Kaki: inspeksi postur dan bentuk
  15. 15  Kaki: penilaian fleksi dorsal/plantar, inversi dan eversi
  16. 16  Palpation for tenderness
  17. 17  Palpasi untuk mendeteksi nyeri diakibatkan tekanan
    vertikal
  18. 18  Palpasi tendon dan sendi
  19. 19  Palpasi tulang belakang, sendi sakro-iliaka dan otot- otot punggung
  20. 20  Percussion for tenderness
  21. 21  Penilaian range of motion (ROM) sendi
  22. 22  Menetapkan ROM kepala
  23. 23  Tes fungsi otot dan sendi bahu
  24. 24  Tes fungsi sendi pergelangan tangan, metacarpal, dan
    jari-jari tangan
  25. 25  Pengukuran panjang ekstremitas bawah
    TERAPEUTIK
  26. 26  Reposisi fraktur tertutup
  27. 27  Stabilisasi fraktur (tanpa gips)
  28. 28  Reduksi dislokasi
  29. 29  Melakukan dressing (slingbandage)
  30. 30  Nail bed cauterization
  31. 31  Aspirasi sendi
  32. 32  Mengobati ulkus tungkai
  33. 33  Removal of splinter
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Tingkat Keterampilan
SISTEM MUSKULOSKELETAL
page94image178039520 page94image59360768
No
4A 4A 4A 4A 4A 4A 4A 4A 4A
4A
4A 4A 4A 4A 4A 4A
4A
4A
4A
4A 4A 4A 4A
4A 4A
3 4A 3 4A 2 2 4A 3
78
page94image59361728 page94image59361920page94image59362112 page94image59362304page94image59362496 page94image59362688page94image59362880 page94image59363072page94image59363264 page94image59363456page94image59363648 page94image59363840page94image59364032 page94image59364224page94image59364416 page94image59364608page94image59364800 page94image59364992page94image59365184 page94image59365376page94image59365568 page94image59365760page94image59365952 page94image59366144page94image59366912 page94image59367104page94image59367296 page94image59367488page94image59367680 page94image59367872page94image59368064 page94image59368256 page94image59368448 page94image59368640page94image59368832 page94image178044000page94image59369792page94image59369984
page95image61782864 page95image59306944
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Keterampilan
PEMERIKSAAN FISIK
Tingkat Keterampilan
SISTEM INTEGUMEN
page95image177977456
No
1 2 3 4 5 6
7 8 9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Inspeksi kulit 4A Inspeksi membran mukosa 4A Inspeksi daerah perianal 4A Inspeksi kuku 4A Inspeksi rambut dan skalp 4A Palpasi kulit 4A Deskripsi lesi kulit dengan perubahan primer dan
sekunder, misal ukuran, distribusi, penyebaran, 4A konfigurasi
Deskripsi lesi kulit dengan perubahan primer dan
sekunder, seperti uku distribusi, penyebaran dan 4A konfigurasi

PEMERIKSAAN TAMBAHAN
Pemeriksaan dermografisme 4A Penyiapan dan penilaian sediaan kalium hidroksida 4A Penyiapan dan penilaian sediaan metilen biru 4A Penyiapan dan penilaian sediaan Gram 4A Biopsi plong (punch biopsy) 2 Uji tempel (patch test) 2 Uji tusuk (prick test) 2 Pemeriksaan dengan sinar UVA (lampu Wood) 4A
page95image59260288 page95image59260480page95image59260672 page95image59251840page95image59246656 page95image59271488page95image59310080 page95image59310848page95image59311040 page95image59311232page95image59311424 page95image59311616page95image59311808 page95image59312000
TERAPEUTIK
Pemilihan obat topikal
Insisi dan drainase abses
Eksisi tumor jinak kulit
Ekstraksi komedo
Perawatan luka
Kompres
Bebat kompresi pada vena varikosum 
Rozerplasty kuku
PENCEGAHAN
Pencarian kontak (case finding)
4A 4A 4A 4A 4A 4A 4A 4A
4A
page95image59312768 page95image59312960page95image59313152 page95image59313344page95image59313536 page95image59313728page95image59313920 page95image59314688 page95image59314880 page95image59315072page95image59315264 page95image177989696
79
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
page95image59316224page95image59316416
page96image60641552 page96image59281152
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Keterampilan ANAK
  1. 1  Anamnesis dari pihak ketiga
  2. 2  Menelusuri riwayat makan
  3. 3  Anamnesis anak yang lebih tua
  4. 4  Berbicara dengan orang tua yang cemas dan/atau
    orang tua dengan anak yang sakit berat
Pemeriksaan Fisik
  1. 5  Pemeriksaan fisik umum dengan perhatian khusus usia pasien
  2. 6  Penilaian keadaan umum, gerakan, perilaku, tangisan
  3. 7  Pengamatan malformasi kongenital
  4. 8  Palpasi fontanella
  5. 9  Respons moro
  6. 10  Refleks menggenggam palmar
  7. 11  Refleks mengisap
  8. 12  Refleks melangkah/menendang
  9. 13  Vertical suspension positioning
  10. 14  Asymmetric tonic neck reflex
  11. 15  Refleks anus
  12. 16  Penilaian panggul
  13. 17  Penilaian pertumbuhan dan perkembangan anak (termasuk
    penilaian motorik halus dan kasar, psikososial, bahasa)
  14. 18  Pengukuran antropometri
  15. 19  Pengukuran suhu
  16. 20  Tes fungsi paru
  17. 21  Ultrasound kranial
  18. 22  Pungsi lumbal
  19. 23  Ekokardiografi
  20. 24  Tes Rumple Leed
Terapeutik
  1. 25  Tatalaksana BBLR (KMC incubator)
  2. 26  Tatalaksana bayi baru lahir dengan infeksi
  3. 27  Peresepan makanan untuk bayi yang mudah
    dipahami ibu
  4. 28  Tatalaksana gizi buruk
  5. 29  Pungsi vena pada anak
  6. 30  Insersi kanula (vena perifer) pada anak
  7. 31  Insersi kanula (vena sentral) pada anak
  8. 32  Intubasi pada anak
  9. 33  Pemasangan pipa orofaring
  10. 34  Kateterisasi jantung
  11. 35  Vena seksi
  12. 36  Kanulasi intraoseus
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Tingkat Keterampilan
LAIN-LAIN
page96image177956480 page96image59286912
No
page96image59287104 page96image59287296page96image59287488 page96image59287680
Anamnesis
page96image59287872
4A 4A 4A
4A
4A
4A 4A 4A 4A 4A 4A 4A 3 3 4A 3
4A
4A 4A 2 1 2 2 4A
4A 3
4A
4A 4A 4A 1 3 2 1 3 2
80
page96image59288064 page96image59288256page96image59288448 page96image59289216page96image59289408 page96image59289600page96image59289792 page96image59289984page96image59290176 page96image59290368page96image59290560 page96image59290752page96image59290944 page96image59291136page96image59291328 page96image59291520page96image59291712 page96image59291904page96image59292096 page96image59292288page96image59292480 page96image59292672page96image59293440 page96image59306176page96image59306560 page96image59306368page96image59305600 page96image59305984page96image59305792 page96image59304448page96image59304640 page96image59304832page96image59305024 page96image59305216 page96image59305408 page96image59304256page96image59304064 page96image177960848page96image59302144page96image59326464
page97image61696992 page97image59335104
Resusitasi
    37
    38
    39
    40
    41
    42
43
44 45 46
Penunjang
47 48 49
50
51
    52
    53
    54
    55
    56
    57
Terapeutik
58 59 60
61
62
    63
    64
    65
    66
    67
    68
    69
    70
    71
    72
    73
    74
    75
    76
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Tatalaksana anak dengan tersedak 3 Tatalaksana jalan nafas 3 Cara pemberian oksigen Tatalaksana anak dengan kondisi tidak sadar 3
Tatalaksana pemberian infus pada anak syok 3 Tatalaksana pemberian cairan glukosa IV 3 Tatalaksana dehidrasi berat pada kegawatdaruratan 4Asetelah penatalaksanaan syok
Penilaian keadaan umum 4A Penilaian antropologi (habitus dan postur) 4A Penilaian kesadaran 4A
Punksi vena 4A Punksi arteri 3 Finger prick 4A Permintaan dan interpretasi pemeriksaan X-ray: foto 4A polos
Permintaan dan interpretasi pemeriksaan X-ray dengan kontras
Pemeriksaan skintigrafi 1 Ekokardiografi 1 Pemeriksaan patologi hasil biopsi 1 Artrografi 1 
Ultrasound skrining abdomen 3 Biopsi 2
Menasehati pasien tentang gaya hidup 4A Peresepan rasional, lengkap, dan dapat dibaca 4A Injeksi (intrakutan, intravena, subkutan, intramuskular) 4A
Menyiapkan pre-operasi lapangan operasi untuk 4A bedah minor, asepsis, antisepsis, anestesi lokal
Persiapan untuk melihat atau menjadi asisten di kamar
operasi (cuci tangan, menggunakan baju operasi, 4A menggunakan sarung tangan steril, dll)

Anestesi infiltrasi 4A Blok saraf lokal 4A Jahit luka 4A Pengambilan benang jahitan 4A Menggunakan anestesi topikal (tetes, semprot) 4A Pemberian analgesik 4A Vena seksi 3
KEGAWATDARURATAN
Bantuan hidup dasar 4A Ventilasi masker 4A Intubasi 3 Transpor pasien (transport of casualty) 4A Manuver Heimlich 4A Resusitasi cairan 4A Pemeriksaan turgor kulit untuk menilai dehidrasi 4A
page97image59420288 page97image59420480page97image59420672 page97image59420864page97image59421056 page97image59421248
DEWASA
Pemeriksaan Fisik
page97image59422400 page97image59422592page97image59423360 page97image59423552page97image59423744 page97image59423936page97image59424128 page97image59424320page97image59424512 page97image59424768page97image59424960 page97image59425152page97image59425920 page97image59426112page97image59426304 page97image59426496page97image59426688 page97image59426880page97image59427072 page97image59427264page97image59427456 page97image59427648page97image59427840 page97image59428608page97image59428800 page97image59428992page97image59429184 page97image59429376page97image59429568 page97image59429760 page97image59429952 page97image59430144page97image59430336 page97image178105840
81
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
page97image59431296page97image59431488
page98image61597024 page98image59344384
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
KOMUNIKASI
  1. 77  Menyelenggarakan komunikasi lisan maupun tulisan
  2. 78  Edukasi, nasihat dan melatih individu dan kelompok
    mengenai kesehatan
  3. 79  Menyusun rencana manajemen kesehatan
  4. 80  Konsultasi terapi
  5. 81  Komunikasi lisan dan tulisan kepadateman sejawat atau petugas kesehatan lainnya (rujukan dan konsultasi)
  6. 82  Menulis rekam medik dan membuat pelaporan
  7. 83  Menyusun tulisan ilmiah dan mengirimkan untuk
    publikasi
    Perencanaan dan pelaksanaan, monitoring dan
  8. 84  evaluasi upaya pencegahan dalam berbagai tingkat
    pelayanan
  9. 85  Mengenali perilaku dan gayahidup yang membahayakan
  10. 86  Memperlihatkan kemampuan pemeriksaan medis di
    komunitas
  11. 87  Penilaian terhadap risiko masalah kesehatan
  12. 88  Memperlihatkan kemampuan penelitian yang berkaitan dengan lingkungan
    Memperlihatkan kemampuan perencanaaan,
  13. 89  pelaksanaan, monitoring, dan evaluasi suatu intervensi
    pencegahan kesehatan primer, sekunder, dan tersier
    Melaksanakan kegiatan pencegahan spesifik seperti
  14. 90  vaksinasi, pemeriksaan medis berkala dan dukungan
    sosial
    Melakukan pencegahan dan penatalaksanaan
  15. 91  kecelakaan kerja serta merancang program untuk
    individu, lingkungan, dan institusi kerja
  16. 92  Menerapkan 7 langkah keselamatan pasien
    Melakukan langkah-langkah diagnosis penyakit akibat
  17. 93  kerja dan penanganan pertama di tempat kerja, serta
    melakukan pelaporan PAK
  18. 94  Merencanakan program untuk meningkatkan
    kesehatan masyarakat termasuk kesehatan lingkungan
  1. 96  Pembinaan kesehatan usia lanjut
  2. 97  Menegakkan diagnosis holistik pasien individu dan
    keluarga, dan melakukan terapi dasar secara holistik
  3. 98  Melakukan rehabilitasi medik dasar
  4. 99  Melakukan rehabilitasi sosial pada individu, keluarga,
    dan masyarakat
  5. 100  Melakukan penatalaksanaan komprehensif pasien,
    keluarga, dan masyarakat
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
4A 4A
4A 4A
4A 4A 4A
4A
4A 4A 4A 4A
4A 4A
4A 4A 4A
4A
4A 4A 4A 4A
4A
82
page98image59372672 page98image59372864page98image59373056 page98image59373248page98image59373440 page98image59373632page98image59373824 page98image59374016
KESEHATAN MASYARAKAT / KEDOKTERAN PENCEGAHAN / KEDOKTERAN KOMUNITAS
page98image59374208 page98image59374400page98image59374592 page98image59374784page98image59374976 page98image59375168page98image59375360 page98image59281344page98image59282304 page98image59326208page98image59326016
95
Melaksanakan 6 program dasar Puskesmas: 1) promosi kesehatan, 2) Kesehatan Lingkungan, 3) KIA termasuk KB, 4) Perbaikan gizi masyarakat, 5) Penanggulangan penyakit: imunisasi, ISPA, Diare, TB, Malaria 6) Pengobatan dan penanganan kegawatdaruratan
4A
page98image59316992 page98image59375616page98image59375808 page98image59376000page98image59376192 page98image59376384 page98image59376576page98image59376768 page98image178125360page98image59377728page98image59377920
page99image61486288 page99image59402944
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
SUPERVISI
101 Mengetahui penyakit-penyakit yang dapat dicegah 4A dengan imunisasi dan pengendaliannya
  1. 103  Menjelaskan mekanisme pencatatan dan pelaporan 4A Merencanakan, mengelola, monitoring, dan evaluasi
  2. 104  asuransi pelayanan kesehatan misalnya BPJS, 4A jamkesmas, jampersal, askes, dll
  3. 105  Prosedur medikolegal 4A
  4. 106  Pembuatan Visum et Repertum 4A
  5. 107  Pembuatan surat keterangan medis 4A
  6. 108  Penerbitan Sertifikat Kematian 4A
Forensik Klinik
  1. 109  Pemeriksaan selaput dara 3
  2. 110  Pemeriksaan anus 4A
102
Mengetahui jenis vaksin beserta
  • cara penyimpanan
  • cara distribusi
  • cara skrining dan konseling pada sasaran
  • cara pemberian
  • kontraindikasi efek samping yang mungkin terjadi dan upaya penanggulangannya
4A 4A 4A 4A 4A 4A
page99image59404864
KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL
Medikolegal
page99image59406016 page99image59406208page99image59406400 page99image59407168page99image59407360
111
112
Korban Mati
  1. 113  Pemeriksaan label mayat 4A
  2. 114  Pemeriksaan baju mayat 4A
  3. 115  Pemeriksaan lebam mayat 4A
  4. 116  Pemeriksaan kaku mayat 4A
  5. 117  Pemeriksaan tanda-tanda asfiksia 4A
  6. 118  Pemeriksaan gigi mayat 4A
  7. 119  Pemeriksaan lubang-lubang pada tubuh 4A
  8. 120  Pemeriksaan korban trauma dan deskripsi luka 4A
Deskripsi luka 4A Pemeriksaan derajat luka 4A
page99image59407552 page99image59490304page99image59490496 page99image59490688page99image59490880 page99image59491072page99image59491264 page99image59491456page99image59491648
  1. 121  Pemeriksaan patah tulang
  2. 122  Pemeriksaan tanda tenggelam
Teknik Otopsi
4A 4A
2 2 2 2 2 2 2
page99image59491840
123
124
125
126
127
128
129
Pemeriksaan rongga kepala Pemeriksaan rongga dada Pemeriksaan rongga abdomen Pemeriksaan sistem urogenital Pemeriksaan saluran luka Pemeriksaan uji apung paru Pemeriksaan getah paru
page99image59492608 page99image59492800page99image59492992 page99image59493184page99image59493376 page99image59493568page99image59493760 page99image59493952 page99image59494144page99image59494336 page99image178089232
83
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
page99image59495296page99image59495488
page100image61601392 page100image59419136
KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA
Teknik Pengambilan Sampel
  1. 130  Vaginal swab
  2. 131  Buccal swab
  3. 132  Pengambilan
  4. 133  Pengambilan
  5. 134  Pengambilan
  6. 135  Pengambilan
  7. 136  Pengambilan
  8. 137  Pengambilan
  9. 138  Pengumpulan dan pengemasan barang bukti
Pemeriksaan Penunjang / Laboratorium Forensik
  1. 139  Pemeriksaan bercak darah
  2. 140  Pemeriksaan cairan mani
  3. 141  Pemeriksaan sperma
  4. 142  Histopatologi forensik
  5. 143  Fotografo forensik
4A 4A 4A 4A 4A 2 2 2 2
3 3 3 1 3
page100image59418944 page100image59418752
darah
urine
muntahan atau isi lambung jaringan
sampel tulang
sampel gigi
page100image59343616 page100image59343808page100image59358976 page100image59358784page100image59358592 page100image59358400page100image59357632 page100image59357440page100image59343040 page100image59357248page100image59342848 page100image59343424 page100image59343232page100image59344768 page100image177949088
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
84
page100image59474496page100image59474688

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Your Affiliate Money Printing Machine is waiting -

Plus, making money with it is as simple as 1--2--3!

Here's how it all works...

STEP 1. Choose which affiliate products the system will promote
STEP 2. Add some PUSH BUTTON traffic (it LITERALLY takes 2 minutes)
STEP 3. See how the system grow your list and sell your affiliate products on it's own!

Are you ready to start making money???

Check it out here