Sabtu, 04 Januari 2014

Macam-macam Modal


Macam-macam modal

1. Modal menurut pemiliknya
a.Modal perseorangan, artinya modal tersebut dimiliki oleh perseorangan. Misalnya, gedung dan kendaraan.
b.Modal masyarakat, artinya modal tersebut dimiliki oleh banyak orang dan untuk kepentingan orang banyak. Misalnya, jalan dan jembatan.


2.Modal menurut wujudnya
a.Konkret, artinya modal yang jelas wujudnya, tetapi dapat dilihat. Misalnya, gedung, mesin, dan peralatan.
b.Abstrak, artinya modal yang tidak terlihat, tetapi kegunaannya dapat dirasakan. Misalnya, nama baik perusahaan, keahlian karyawan, dan hak cipta.


3. Modal menurut bentuknya
a.Uang, artinya modal berupa dana.
b.Barang, artinya modal berupa alat yang digunakan dalam  proses produksi. Misalnya, mesin, gedung, dan kendaraan.


4.Modal menurut sifatnya
a.Modal tetap, artinya modal yang dapat digunakan lebih dari satu kali masa produksi. Misalnya, mesin, kendaraan, dan gedung.
b.Modal lancar, artinya modal yang habis dalam satu kali proses produksi. Misalnya, bahan baku, kertas, dan bahan bakar mesin.


5.Modal menurut sumbernya
a. Modal sendiri, artinya modal yang berasal dari pemilik perusahaan. Misalnya, saham dan tabungan.
b. Modal pinjaman, artinya modal pinjaman dari pihak lain.

Sumber :

Eko, Yuli. 2009. Ekonomi  1 : Untuk SMA dan MA Kelas  X. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta.

Mulyati, sri Nur dan Mahfudz, Agus dan Permana, Leni. 2009. Ekonomi 1 : Untuk Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X. Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta.

 

FAKTOR PRODUKSI TURUNAN

1. Pengertian Faktor Produksi Turunan
Adalah faktor produksi hasil dari penggabungan faktor produksi asli yang merupakan perkembangan kebudayaan dan pengetahuan manusia.
2. Faktor Produksi Turunan terdiri dari:
a. Modal, adalah barang atau hasil produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk lebih lanjut.
Modal dapat dibedakan menurut:
1) Kegunaan dalam proses produksi/sifatnya
• Modal tetap adalah barang-barang modal yang dapat digunakan berkali-kali dalam proses produksi.
Contoh: gedung, mesin-mesin pabrik.
• Modal lancar adalah barang-barang modal yang habis sekali pakai dalam proses produksi.
Contoh: bahan baku, bahan pembantu, uang.
2) Bentuk modal
• Modal konkret (nyata) adalah modal yang dapat dilihat secara nyata dalam proses produksi.
Contoh: mesin, bahan baku, gedung pabrik, uang.
• Modal abstrak (tidak nyata) adalah modal yang tidak dapat dilihat tetapi mempunyai nilai dalam perusahan.
Contoh: nama baik perusahan, merek dagang, hak paten.
3) Berdasarkan sumbernya
• Modal sendiri adalah modal yang berasal dari dalam perusahan sendiri
Contoh: setoran dari pemilik perusahan sendiri.
• Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahan
Contoh: modal dari pinjaman Bank.
4) Berdasarkan pemilknya
• Modal individu adalah modal yang sumbernya dari perorangan dan hasilnya menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya.
Contoh: rumah pribadi yang disewakan
• Modal masyarakat adalah modal yang dimiliki oleh pemerintah dan digunakan untuk kepentingan umum dalam proses produksi.
Contoh: rumah sakit umum milik pemerintah, jalan, jembatan, dan pelabuhan.
b. Kewirausahan, adalah keahlian atau keterampilan yang digunakan seseorang dalam mengatur dan mengkombinasikan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
Sebanyak dan sebagus apa pun faktor produksi alam, tenaga manusia, modal, serta sumber daya informasi yang dipergunakan dalam proses produksi, jika dikelola dengan tidak baik, hasilnya tidak akan maksimal.
c. Sumber Daya Informasi, adalah seluruh data yang dibutuhkan perusahan untuk menjalankan bisnisnya. Sumber daya informasi ditambahkan sebagai faktor produksi karena mengingat semakin pentingnya peran informasi di era globalisasi.
Misalnya: Ramalan kondisi pasar, dan data-data ekonomi lainnya.
(Atep A.B. 2005. Memahami Ekonomi SMK Jilid 2. Bandung: Armico)


 

 

JENIS / MACAM TENAGA KERJA

1. Berdasarkan kemampuan

a. Tenaga kerja terdidik/ tenaga ahli / tenaga mahir

Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang mendapatkan suatu keahlian atau kemahiran pada suatu bidang karena sekolah atau pendidikan formal dan non formal. Contohnya seperti sarjana ekonomi, insinyur, sarjana muda, doktor, master, dan lain sebagainya.

Kebaikan:

- memiliki ilmu atau pengetahuan yang tinggi pada bidangnya masing – masing

- Biasanya penampilanya rapi

Keburukannya :

- Memiliki gengsi yang tinggi



b.Tenaga kerja terlatih.

Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian dalam bidang tertentu yang didapat melalui pengalaman kerja. Keahlian terlatih ini tidak memerlukan pendidikan karena yang dibutuhkan adalah latihan dan melakukannya berulang-ulang sampai bisa dan menguasai pekerjaan tersebut. Contohnya adalah supir, pelayan toko, tukang masak, montir, pelukis, dan lain-lain.

Kebaikan :

- Sangat ahli pada bidang pekerjaannya karena dilakukan setiap hari

Keburukannya :

- Kurangnya latar belakang pendidikan

c.Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih.

Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja kasar yang hanya mengandalkan tenaga saja. Contoh tenaga kerja model ini seperti kuli, buruh angkut, buruh pabrik, pembantu, tukang becak, dan masih banyak lagi contoh lainnya.

Kebaikan :

- Memiliki tenaga yang kuat

Keburukannya :

- Tidak memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi

- Hanya mengandalkan kekuatan

2. Penggolongan tenaga kerja menurut sifatnya dibedakan menjadi:

a. Tenaga keja jasmani yaitu tenaga kerja yang mengandalkan fisik atau jasmani dalam proses produksi

b. Tenaga kerja rohani yaitu tenaga kerja yang memerlukan pikiran untuk melakukan dalam proses produksi

3. Penggolongan tenaga kerja menurut fungsi pokok dalam perusahaan.

a. Tenaga kerja bagian produksi.

b. Tenaga kerja bagian pemasaran.

c. Tenaga kerja bagian umum dan administrasi.

4. Penggolongan tenaga kerja menurut hubungan dengan produk.

a. Tenaga kerja langsung

b. Tenaga kerja tidak langsung

5. Penggolongan tenaga kerja menurut kegiatan departemen-departemen dalam perusahaan.

a. Tenaga kerja departemen produksi

b. Tenaga kerja departemen non produksi

6. Penggolongan tenaga kerja menurut jenis pekerjaannya.

a. Tenaga kerja bagian pabrik

b. Tenaga kerja bagian kantor

c. Tenaga kerja bagian lapanga

JENIS / MACAM TENAGA KERJA

1.Berdasarkan kemampuan

a.Tenaga kerja terdidik/ tenaga ahli/tenaga mahir

Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang mendapatkan suatu keahlian atau kemahiran pada suatu bidang karena sekolah atau pendidikan formal dan non formal. Contohnya seperti sarjana ekonomi, insinyur, sarjana muda, doktor, master, dan lain sebagainya.

Kebaikan:

- memiliki ilmu atau pengetahuan yang tinggi pada bidangnya masing – masing

- Biasanya penampilanya rapi

Keburukannya :

- Memiliki gengsi yang tinggi

b.Tenaga kerja terlatih.

Tenaga kerja terlatih adalah tenaga kerja yang memiliki keahlian dalam bidang tertentu yang didapat melalui pengalaman kerja. Keahlian terlatih ini tidak memerlukan pendidikan karena yang dibutuhkan adalah latihan dan melakukannya berulang-ulang sampai bisa dan menguasai pekerjaan tersebut. Contohnya adalah supir, pelayan toko, tukang masak, montir, pelukis, dan lain-lain.

Kebaikan :

- Sangat ahli pada bidang pekerjaannya karena dilakukan setiap hari

Keburukannya :

- Kurangnya latar belakang pendidikan

c.Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih.


Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja kasar yang hanya mengandalkan tenaga saja. Contoh tenaga kerja model ini seperti kuli, buruh angkut, buruh pabrik, pembantu, tukang becak, dan masih banyak lagi contoh lainnya.

Kebaikan :

- Memiliki tenaga yang kuat

Keburukannya :

- Tidak memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi

- Hanya mengandalkan kekuatan

2. Penggolongan tenaga kerja menurut sifatnya dibedakan menjadi:

a. Tenaga keja jasmani yaitu tenaga kerja yang mengandalkan fisik atau jasmani dalam

proses produksi.

b.Tenaga kerja rohani yaitu tenaga kerja yang memerlukan pikiran untuk melakukan

dalam proses produksi

3. Penggolongan tenaga kerja menurut fungsi pokok dalam perusahaan.

a. Tenaga kerja bagian produksi.

b. Tenaga kerja bagian pemasaran.

c. Tenaga kerja bagian umum dan administrasi.

4. Penggolongan tenaga kerja menurut hubungan dengan produk.

a. Tenaga kerja langsung

b. Tenaga kerja tidak langsung

5. Penggolongan tenaga kerja menurut kegiatan departemen-departemen dalam perusahaan.

a. Tenaga kerja departemen produksi

b. Tenaga kerja departemen non produksi

6. Penggolongan tenaga kerja menurut jenis pekerjaannya.

a. Tenaga kerja bagian pabrik

b. Tenaga kerja bagian kantor

c. Tenaga kerja bagian lapangan


 

Secara umum produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang menstranspormasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran (output). Dalam pemgartian yang bersifat umum ini penggunaannya cukup leas, sehingga mencakup keluaran (output) yang berupa barang atau jasa. Dalam arti sempit, pengertian produksi hanya dimaksud sebagai kegiatan yang menghsilkan barang baik barang jadi maupun barang setengah jadi, bahan industri dan suku cadang atau spareparts dan komponen. Hasil produksinya dapat berupa barang­barang konsumsi maupun barang-barang industri. Produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa. (Sofjan Assauri, 1999: him 11)

Produksi adalah suatu proses mengubah input menjadi output sihingga nilai barang tersebut bertambah. Input dapat berupa terdiri dari barang atau jasa yang digunakan dalam proses produksi, dan output adalah barang atau jasa yang di hasilkan dari suatu proses produksi.(sri adiningsih, 1999 : him 3-4). sedangkan menurut, sukanto dan indriy, Produksi merupakan pusat pelaksanaan kegiatan konkrit mengadakan barang-barang dan jasa-jasa. Tanpa kegiatan ini kosonglah arti suatu badan usaha.(sukanto, indriyo, 1992, him 12-13)

Produksi adalah suatu kegiatan yang mengubah input menjadi output. Kegiatan tersebut dalam ekonomi biasa di nyatakan dalam fungsi produk, Fungsi produk menunjukkan jumiah maksimum output yang dapat dihasilkan dari pemakaian sejumlah input dengan menggunakan teknogi tertentu. (sugiarto, dkk, 2002 : him 202) sedangkan menurut Ari sudarman, Produksi sering didefenisikan sebagai penciptaan guna, dimana guna bararti kemampuan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia(Ari Sudarman, 2004 : him 103)

Menurut definisi diatas produksi meliputi semua aktivitas dan tidak hanya mencakup pengertian yang sangat luas, produksi meliputi semua aktivitas dan tidak hanya mencakup pembuatan barang-barang yang dapat dilihat dengan menggunakan faktor produksi. Faktor produksi yang dimaksud adalah berbagai macam input yang digunakan untuk melakukan proses produksi. Faktor-faktor produksi tersebut dapat diklasifikasi menjadi faktor produksi tenaga kerja, modal, dan bahan mentah. Ketiga faktor produksi tersebut dikombinasikan dalam jumlah dan kualitas tertentu. Aktivitas yang terjadi didalam proses produksi yang meliputi perubahan-perubahan bentuk, tempat dan waktu penggunaan hasil-hasil produksi.

Disamping itu produksi juga diartikan sebagai penciptaan nilai guna (utility) suatu barang dan jasa dimana nilai guna diartikan sebagai kemampuan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pengertian lain dengan lebih sederhana mengatakan bahwa produksi adalah suatu kegiatan mengubah input (faktor produksi menjadi output barang dan jasa). adanya perbedaan produksi dalam arti teknis dan ekonomi adalah secara teknis merupakan suatu pendayagunaan sumber­sumber yang tersedia. Dimana nantinya diharapkan terwvujudnya hasil yang lebih baik dari segala pengorbanan yang telah diberikan. Sedangkan bila ditinjau dari pengertian ekonomi, produksi merupakan suatu proses pendayagunaan segala sumber yang tersedia untuk mewujudkan hasil yang terjamin kualitas, terkelola dengan baik sehingga kegiatan tersebut haruslah dilakukan dengan biaya serendah mungkin untuk mencapai hasil maksimal.

 

Fungsi Produksi

Pada umumnya ekonomi menggunakan fungsi produksi untuk menggambarkan hubungan antara input dan output. Fungsi produksi menunjjukan berapa banyak jumlah maksimum output yang dapat diproduksi apabila sejumlah input yang tertentu dipergunakan pada proses produksi(Sri Adiningsi, 1999: hlm 5)

Fungsi produksi adalah suatu skedul (atau tabel atau persamaan matematis) yang menggambarkan jumlah output maksimum yang dapat dihasilkan dari satu set faktor produksi tertentu, dan pada tingkat teknologi tertentu pula. Singkatnya fungsi produksi adalah katalog dari kemungkinan hasil produksi(Ari Sudarman, 2004: hlm 108)

Fungsi produksi menunjukkan sifat hubungan di antara faktor­faktor produksi dan tingkat produksi yang dihasilkan. Faktor-faktor produksi dikenal pula dengan istilah input dan jumlah produksi selalu juga disebut sebagai output.(Sadono Sukirno, 2008 : him 193)

Dari pengertian diatas dapat dipahami mengenai unsur-unsur dan Faktor-faktor produksi disini yang dimaksud adalah tanah, modal, tenaga kerja dan keahlian keusahawan dimana tetap jumlahnya. Hanya tenaga kerja dipandang sebagai faktor produksi yang berubah-ubah. jumlahnya. Dengan demikian perkaitan antara faktor produksi yang digunakan dan tingkat produksi yang dicapai adalah perkaitan antara jumlah tenaga kerja yang digunakan dan jumlah produksi yang dicapai. 3 variabel independen yaitu Bahan Baku, Tenaga Kerja, dan Pemasaran Hasil produksi.

 a.    Bahan baku

Menurut Mulyadi (1986: 118) bahan baku adalah bahan yang membentuk bagian integral produk jadi. Bahan baku yang diolah dalam perusahaan manufaktur dapat diperoleh dari pembelian lokal, pembelian import atau dari pengolahan sendiri.

Adapun jenis jenis bahan baku menurut Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri (1982: 185) terdiri dari

1. Bahan baku langsung (direct material)

Bahan baku langsung adalah semua bahan baku yang merupakan bagian daripada barang jadi yang dihasilkan. Biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan mentah langsung ini mempunyai hubungan yang erat dan sebanding dengan jumlah barang jadi yang dihasilkan.

2. Bahan baku tak langsung (indirect material)

Bahan baku tak langsung adalah bahan baku yang ikut berperanan dalam proses produksi, tetapi tidak secara langsung tamapak pada barang jadi yang dihasilkan. Seandainya barang jadi yang dihasilkan adalah meja dan kursi maka kayu merupakan bahan baku langsung, sedangkan paku dan plamir merupakan bahan mentah tak langsung. Sumber : id.shvoong

b.    Tenaga kerja

Tenaga Kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja dan sanggup bekerja jika ada permintaan kerja, tenaga kerja dapat dilihat dari konsep produktivitasnya. Sumber : socialrewardsurvey

Tenaga kerja faktor produksi ini bukan saja berarti jumlah buruh yang terdapat dalam perekonomian. Pengertian tenaga kerja meliputi juga keahlian dan ketrampilan yang mereka miliki. Dari segi keahlian dan pendidikannya, tenaga kerja di bedakan kepada tiga golongan berikut:

1. Tenaga kerja kasar adalah tenaga kerja yang tidak berpendidikan atau rendah pendidikannya dan tidak memiliki keahlian dalam suatu bidang pekerjaan,

2. Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja yang memilki keahlian dari pelatihan atau dari pengalaman kerja seperti montir mobil, tukang kayu dan ahli merepasi TV dan radio.

3. Tenaga karja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki pendidikan cukup tinggi dan ahli dalam bidang tertentu seperti dokter, akuntan, ahli ekonom dan insinyur. .(sudono sukirno, 2003: hlm 7)

 Konsep produktivitas kerja dapat dilihat dari dua dimensi, yaitu dimensi individu dan dimensi organisasian. Dimensi individu melihat produktivitas dalam kaitannya dengan karakteristik­karakteristik kepribadian individu yang muncul dalam bentuk sikap mental dan mengandung makna keinginan dan upaya individu yang selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas kehidupannya. Sedangkan dimensi keorganisasian melihat produktivitas dalam kerangka hubungan teknis antara masukan (input) dan keluaran (out put). Oleh karena itu dalam pandangan ini, terjadinya peningkatan produktivitas tidak hanya dilihat dari aspek kuantitas, tetapi juga dapat dilihat dari aspek kualitas,

                                                                          Pemasaran Hasil produksi

Pemasaran adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2002: hlm 9)

Perencanaan pemasaran harus dimulai dari penetapan tujuan perusahaan, misalnya tujuan yang ingin dicapai:

a.    Menciptakan kepuasan pelanggan melalui tawaran produk

b.    Meningkatkan kwalitas produk

c.    Meningkatkan pasar

d.   Medapat laba dalam jangka pendek dan panjang (Ali Hasan 2008: hlm 31)

Meskipun beberapa perusahaan mempunyai tujuan yang sama, tetapi strategi yang digunakan berbeda-beda. Umumnya strategi pemasaran adalah:

a.    Memilih pelanggan sasaran yang dituju atau dilayani

b.    Mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pelanggan

c.    Menentukan bauran pemasaran panjang (Ali Hasan 2008: Mm 32)

Agar strategi pemasaran dapat dijalankan, menajer pemasaran diharuskan untuk mengembangkan program-program pemasaran, seperti berikut:

a.    Target penjualan

b.    Anggaran pemasaran

c.    Alokasi bauran pemasaran

d.   Penetapan harga

e.    Alokasi anggaran pemasaran pada masing-masing kelompok(Ali Hasan 2008: him 32)

Implementasi perencanaan pemasaran akan menjadi aktivitas terbaik perusahaan harus diorganisasikan melalui struktur organisasi yang mencerminkan kegiatan pemasaran yang optimal.

Tidak ada komentar: