Macam-macam modal
1. Modal menurut
pemiliknya
a.Modal perseorangan,
artinya modal tersebut dimiliki oleh perseorangan. Misalnya, gedung dan
kendaraan.
b.Modal masyarakat,
artinya modal tersebut dimiliki oleh banyak orang dan untuk kepentingan orang
banyak. Misalnya, jalan dan jembatan.
2.Modal
menurut wujudnya
a.Konkret, artinya
modal yang jelas wujudnya, tetapi dapat dilihat. Misalnya, gedung, mesin, dan
peralatan.
b.Abstrak, artinya
modal yang tidak terlihat, tetapi kegunaannya dapat dirasakan. Misalnya, nama
baik perusahaan, keahlian karyawan, dan hak cipta.
3.
Modal menurut bentuknya
a.Uang, artinya modal
berupa dana.
b.Barang, artinya
modal berupa alat yang digunakan dalam proses produksi. Misalnya, mesin, gedung, dan
kendaraan.
4.Modal
menurut sifatnya
a.Modal tetap,
artinya modal yang dapat digunakan lebih dari satu kali masa produksi.
Misalnya, mesin, kendaraan, dan gedung.
b.Modal lancar,
artinya modal yang habis dalam satu kali proses produksi. Misalnya, bahan baku,
kertas, dan bahan bakar mesin.
5.Modal
menurut sumbernya
a. Modal sendiri,
artinya modal yang berasal dari pemilik perusahaan. Misalnya, saham dan
tabungan.
b. Modal pinjaman,
artinya modal pinjaman dari pihak lain.
Sumber :
Eko, Yuli.
2009. Ekonomi 1 : Untuk SMA dan MA Kelas X. Pusat Perbukuan
Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta.
Mulyati, sri
Nur dan Mahfudz, Agus dan Permana, Leni. 2009. Ekonomi 1 : Untuk Sekolah
Menengah Atas/Madrasah Aliyah Kelas X. Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional : Jakarta.
FAKTOR
PRODUKSI TURUNAN
1. Pengertian Faktor Produksi
Turunan
Adalah faktor produksi hasil dari penggabungan faktor produksi asli yang
merupakan perkembangan kebudayaan dan pengetahuan manusia.
2. Faktor Produksi Turunan terdiri dari:
a. Modal, adalah barang atau hasil produksi yang digunakan untuk menghasilkan
produk lebih lanjut.
Modal dapat dibedakan menurut:
1) Kegunaan dalam proses produksi/sifatnya
• Modal tetap adalah barang-barang modal yang dapat digunakan berkali-kali
dalam proses produksi.
Contoh: gedung, mesin-mesin pabrik.
• Modal lancar adalah barang-barang modal yang habis sekali pakai dalam proses
produksi.
Contoh: bahan baku, bahan pembantu, uang.
2) Bentuk modal
• Modal konkret (nyata) adalah modal yang dapat dilihat secara nyata dalam
proses produksi.
Contoh: mesin, bahan baku, gedung pabrik, uang.
• Modal abstrak (tidak nyata) adalah modal yang tidak dapat dilihat tetapi
mempunyai nilai dalam perusahan.
Contoh: nama baik perusahan, merek dagang, hak paten.
3) Berdasarkan sumbernya
• Modal sendiri adalah modal yang berasal dari dalam perusahan sendiri
Contoh: setoran dari pemilik perusahan sendiri.
• Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahan
Contoh: modal dari pinjaman Bank.
4) Berdasarkan pemilknya
• Modal individu adalah modal yang sumbernya dari perorangan dan hasilnya
menjadi sumber pendapatan bagi pemiliknya.
Contoh: rumah pribadi yang disewakan
• Modal masyarakat adalah modal yang dimiliki oleh pemerintah dan digunakan
untuk kepentingan umum dalam proses produksi.
Contoh: rumah sakit umum milik pemerintah, jalan, jembatan, dan pelabuhan.
b. Kewirausahan, adalah keahlian atau keterampilan yang digunakan seseorang
dalam mengatur dan mengkombinasikan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan
barang dan jasa.
Sebanyak dan sebagus apa pun faktor produksi alam, tenaga manusia, modal, serta
sumber daya informasi yang dipergunakan dalam proses produksi, jika dikelola
dengan tidak baik, hasilnya tidak akan maksimal.
c. Sumber Daya Informasi, adalah seluruh data yang dibutuhkan perusahan untuk
menjalankan bisnisnya. Sumber daya informasi ditambahkan sebagai faktor
produksi karena mengingat semakin pentingnya peran informasi di era
globalisasi.
Misalnya: Ramalan kondisi pasar, dan data-data ekonomi lainnya.
(Atep A.B. 2005. Memahami Ekonomi SMK Jilid 2. Bandung: Armico)
JENIS / MACAM TENAGA KERJA
1. Berdasarkan kemampuan
a. Tenaga kerja terdidik/ tenaga ahli /
tenaga mahir
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga
kerja yang mendapatkan suatu keahlian atau kemahiran pada suatu bidang karena
sekolah atau pendidikan formal dan non formal. Contohnya seperti sarjana
ekonomi, insinyur, sarjana muda, doktor, master, dan lain sebagainya.
Kebaikan:
- memiliki ilmu atau pengetahuan yang tinggi pada bidangnya
masing – masing
- Biasanya penampilanya rapi
Keburukannya
:
- Memiliki gengsi yang tinggi
b.Tenaga kerja terlatih.
Tenaga kerja terlatih adalah tenaga
kerja yang memiliki keahlian dalam bidang tertentu yang didapat melalui
pengalaman kerja. Keahlian terlatih ini tidak memerlukan pendidikan karena yang
dibutuhkan adalah latihan dan melakukannya berulang-ulang sampai bisa dan
menguasai pekerjaan tersebut. Contohnya adalah supir, pelayan toko, tukang masak,
montir, pelukis, dan lain-lain.
Kebaikan :
- Sangat ahli pada bidang pekerjaannya karena dilakukan setiap
hari
Keburukannya :
- Kurangnya latar belakang pendidikan
c.Tenaga
kerja tidak terdidik dan tidak terlatih.
Tenaga
kerja tidak terdidik dan tidak terlatih adalah tenaga kerja kasar yang hanya
mengandalkan tenaga saja. Contoh tenaga kerja model ini seperti kuli, buruh
angkut, buruh pabrik, pembantu, tukang becak, dan masih banyak lagi contoh
lainnya.
Kebaikan :
- Memiliki tenaga yang kuat
Keburukannya :
- Tidak memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi
- Hanya mengandalkan kekuatan
2. Penggolongan tenaga kerja menurut sifatnya dibedakan
menjadi:
a. Tenaga
keja jasmani yaitu tenaga kerja yang mengandalkan fisik atau jasmani dalam
proses produksi
b. Tenaga
kerja rohani yaitu tenaga kerja yang memerlukan pikiran untuk melakukan dalam
proses produksi
3. Penggolongan tenaga kerja menurut fungsi pokok dalam
perusahaan.
a. Tenaga kerja bagian produksi.
b. Tenaga kerja bagian pemasaran.
c. Tenaga kerja bagian umum dan administrasi.
4. Penggolongan tenaga kerja menurut hubungan dengan produk.
a. Tenaga kerja langsung
b. Tenaga kerja tidak langsung
5. Penggolongan tenaga kerja menurut kegiatan
departemen-departemen dalam perusahaan.
a. Tenaga kerja departemen produksi
b. Tenaga kerja departemen non produksi
6. Penggolongan tenaga kerja menurut jenis pekerjaannya.
a. Tenaga kerja bagian pabrik
b. Tenaga kerja bagian kantor
c. Tenaga kerja bagian lapanga
JENIS / MACAM TENAGA KERJA
1.Berdasarkan
kemampuan
a.Tenaga
kerja terdidik/ tenaga ahli/tenaga mahir
Tenaga kerja terdidik adalah tenaga
kerja yang mendapatkan suatu keahlian atau kemahiran pada suatu bidang karena
sekolah atau pendidikan formal dan non formal. Contohnya seperti sarjana
ekonomi, insinyur, sarjana muda, doktor, master, dan lain sebagainya.
Kebaikan:
- memiliki ilmu atau pengetahuan yang tinggi pada bidangnya
masing – masing
- Biasanya penampilanya rapi
Keburukannya
:
- Memiliki gengsi yang tinggi
b.Tenaga kerja terlatih.
Tenaga kerja terlatih adalah tenaga
kerja yang memiliki keahlian dalam bidang tertentu yang didapat melalui
pengalaman kerja. Keahlian terlatih ini tidak memerlukan pendidikan karena yang
dibutuhkan adalah latihan dan melakukannya berulang-ulang sampai bisa dan
menguasai pekerjaan tersebut. Contohnya adalah supir, pelayan toko, tukang
masak, montir, pelukis, dan lain-lain.
Kebaikan :
- Sangat ahli pada bidang pekerjaannya karena dilakukan setiap
hari
Keburukannya :
- Kurangnya latar belakang pendidikan
c.Tenaga
kerja tidak terdidik dan tidak terlatih.
Tenaga kerja tidak terdidik dan
tidak terlatih adalah tenaga kerja kasar yang hanya mengandalkan tenaga saja.
Contoh tenaga kerja model ini seperti kuli, buruh angkut, buruh pabrik,
pembantu, tukang becak, dan masih banyak lagi contoh lainnya.
Kebaikan :
- Memiliki tenaga yang kuat
Keburukannya :
- Tidak memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi
- Hanya mengandalkan kekuatan
2.
Penggolongan tenaga kerja menurut sifatnya dibedakan menjadi:
a. Tenaga keja jasmani yaitu tenaga
kerja yang mengandalkan fisik atau jasmani dalam
proses produksi.
b.Tenaga kerja rohani yaitu tenaga
kerja yang memerlukan pikiran untuk melakukan
dalam proses produksi
3.
Penggolongan tenaga kerja menurut fungsi pokok dalam perusahaan.
a. Tenaga kerja bagian produksi.
b. Tenaga kerja bagian pemasaran.
c. Tenaga kerja bagian umum dan
administrasi.
4.
Penggolongan tenaga kerja menurut hubungan dengan produk.
a.
Tenaga kerja langsung
b.
Tenaga kerja tidak langsung
5.
Penggolongan tenaga kerja menurut kegiatan departemen-departemen dalam
perusahaan.
a. Tenaga kerja departemen produksi
b. Tenaga kerja departemen non
produksi
6.
Penggolongan tenaga kerja menurut jenis pekerjaannya.
a.
Tenaga kerja bagian pabrik
b.
Tenaga kerja bagian kantor
c.
Tenaga kerja bagian lapangan
Secara umum
produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang menstranspormasikan
masukan (input) menjadi hasil keluaran
(output). Dalam pemgartian yang bersifat
umum ini penggunaannya cukup leas, sehingga mencakup keluaran (output) yang berupa barang atau jasa. Dalam arti sempit,
pengertian produksi hanya dimaksud sebagai kegiatan yang menghsilkan
barang baik barang jadi maupun barang
setengah jadi, bahan industri dan suku cadang atau spareparts dan komponen. Hasil produksinya dapat
berupa barangbarang konsumsi maupun barang-barang industri. Produksi
adalah kegiatan untuk menciptakan atau
menambah kegunaan suatu barang atau
jasa. (Sofjan Assauri, 1999: him 11)
Produksi adalah suatu proses mengubah
input menjadi output sihingga
nilai barang tersebut bertambah. Input dapat berupa terdiri dari barang atau jasa yang digunakan dalam proses
produksi, dan output adalah barang
atau jasa yang di hasilkan dari suatu proses produksi.(sri adiningsih, 1999 : him 3-4). sedangkan menurut,
sukanto dan indriy, Produksi merupakan pusat pelaksanaan kegiatan
konkrit mengadakan barang-barang dan jasa-jasa. Tanpa kegiatan ini kosonglah
arti suatu badan usaha.(sukanto, indriyo,
1992, him 12-13)
Produksi adalah suatu kegiatan yang mengubah input menjadi
output. Kegiatan tersebut dalam ekonomi biasa di nyatakan dalam fungsi produk,
Fungsi produk menunjukkan jumiah maksimum output yang dapat dihasilkan dari
pemakaian sejumlah input dengan menggunakan
teknogi tertentu. (sugiarto, dkk, 2002 : him 202) sedangkan menurut Ari sudarman, Produksi sering
didefenisikan sebagai penciptaan
guna, dimana guna bararti kemampuan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia(Ari Sudarman, 2004 : him 103)
Menurut definisi
diatas produksi meliputi semua aktivitas dan tidak hanya
mencakup pengertian yang sangat luas, produksi meliputi semua aktivitas dan
tidak hanya mencakup pembuatan barang-barang yang
dapat dilihat dengan menggunakan faktor produksi. Faktor produksi yang
dimaksud adalah berbagai macam input yang digunakan untuk melakukan proses produksi.
Faktor-faktor produksi tersebut dapat diklasifikasi
menjadi faktor produksi tenaga kerja, modal, dan bahan mentah. Ketiga faktor produksi tersebut
dikombinasikan dalam jumlah dan
kualitas tertentu. Aktivitas yang terjadi didalam proses produksi yang
meliputi perubahan-perubahan bentuk, tempat
dan waktu penggunaan hasil-hasil produksi.
Disamping itu
produksi juga diartikan sebagai penciptaan nilai guna (utility) suatu barang dan jasa dimana nilai guna diartikan sebagai kemampuan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Pengertian lain
dengan lebih sederhana mengatakan bahwa produksi adalah suatu kegiatan mengubah input (faktor produksi menjadi output barang dan jasa). adanya perbedaan produksi dalam arti teknis dan ekonomi adalah secara teknis merupakan suatu pendayagunaan sumbersumber yang tersedia. Dimana nantinya diharapkan terwvujudnya hasil yang lebih baik dari segala pengorbanan yang telah
diberikan. Sedangkan bila ditinjau dari
pengertian ekonomi, produksi merupakan
suatu proses pendayagunaan segala sumber
yang tersedia untuk mewujudkan hasil
yang terjamin kualitas, terkelola dengan
baik sehingga kegiatan tersebut haruslah
dilakukan dengan biaya serendah mungkin untuk mencapai hasil maksimal.
Fungsi Produksi
Pada umumnya ekonomi menggunakan fungsi produksi untuk
menggambarkan hubungan antara input dan output. Fungsi produksi menunjjukan berapa banyak jumlah maksimum output
yang dapat diproduksi apabila sejumlah input yang tertentu dipergunakan pada proses produksi(Sri Adiningsi, 1999: hlm 5)
Fungsi produksi adalah suatu skedul (atau tabel atau
persamaan matematis) yang menggambarkan
jumlah output maksimum yang dapat dihasilkan
dari satu set faktor produksi tertentu, dan pada tingkat teknologi tertentu pula. Singkatnya fungsi
produksi adalah katalog dari kemungkinan
hasil produksi(Ari Sudarman, 2004: hlm 108)
Fungsi produksi menunjukkan sifat hubungan di antara faktorfaktor
produksi dan tingkat produksi yang dihasilkan. Faktor-faktor produksi dikenal pula dengan istilah input dan
jumlah produksi selalu juga disebut
sebagai output.(Sadono Sukirno, 2008 : him 193)
Dari pengertian diatas dapat dipahami
mengenai unsur-unsur dan Faktor-faktor
produksi disini yang dimaksud adalah tanah, modal, tenaga kerja dan keahlian keusahawan dimana tetap jumlahnya. Hanya tenaga kerja dipandang sebagai faktor produksi yang
berubah-ubah. jumlahnya. Dengan demikian perkaitan antara faktor
produksi yang digunakan dan tingkat produksi yang dicapai adalah perkaitan
antara jumlah tenaga kerja yang digunakan
dan jumlah produksi yang dicapai. 3 variabel independen yaitu Bahan Baku, Tenaga Kerja,
dan Pemasaran Hasil produksi.
a.
Bahan baku
Menurut Mulyadi (1986: 118) bahan baku
adalah bahan yang membentuk bagian integral produk jadi. Bahan baku yang
diolah dalam perusahaan
manufaktur dapat diperoleh dari pembelian lokal, pembelian import atau dari pengolahan
sendiri.
Adapun jenis
jenis bahan baku menurut Gunawan Adisaputro dan Marwan Asri (1982: 185) terdiri
dari
1. Bahan baku langsung (direct material)
Bahan baku
langsung adalah semua bahan baku yang merupakan bagian daripada barang jadi yang dihasilkan. Biaya
yang dikeluarkan untuk membeli bahan mentah
langsung ini mempunyai hubungan yang erat dan sebanding dengan jumlah barang
jadi yang dihasilkan.
2. Bahan baku tak langsung (indirect
material)
Bahan baku tak langsung adalah bahan
baku yang ikut berperanan dalam proses
produksi, tetapi tidak secara langsung tamapak
pada barang jadi yang dihasilkan. Seandainya barang jadi yang dihasilkan adalah meja dan kursi maka
kayu merupakan bahan baku langsung,
sedangkan paku dan plamir merupakan bahan mentah tak langsung. Sumber : id.shvoong
b. Tenaga kerja
Tenaga Kerja
adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja dan sanggup bekerja jika
ada permintaan kerja, tenaga kerja
dapat dilihat dari konsep produktivitasnya.
Sumber : socialrewardsurvey
Tenaga kerja
faktor produksi ini bukan saja berarti jumlah buruh yang terdapat dalam perekonomian. Pengertian tenaga
kerja meliputi juga keahlian dan ketrampilan
yang mereka miliki. Dari segi
keahlian dan pendidikannya, tenaga kerja di bedakan kepada tiga golongan
berikut:
1. Tenaga kerja
kasar adalah tenaga kerja yang tidak berpendidikan atau rendah pendidikannya
dan tidak memiliki
keahlian dalam suatu bidang pekerjaan,
2. Tenaga kerja
terampil adalah tenaga kerja yang memilki keahlian dari pelatihan atau dari
pengalaman kerja seperti montir mobil, tukang kayu dan ahli merepasi TV dan radio.
3. Tenaga karja
terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki pendidikan cukup tinggi dan ahli
dalam bidang tertentu seperti dokter, akuntan, ahli ekonom dan insinyur.
.(sudono sukirno, 2003: hlm 7)
Konsep produktivitas kerja dapat dilihat dari
dua dimensi, yaitu dimensi individu dan dimensi organisasian. Dimensi individu melihat
produktivitas dalam kaitannya dengan karakteristikkarakteristik
kepribadian individu yang muncul dalam bentuk sikap mental dan mengandung makna
keinginan dan upaya individu yang selalu berusaha untuk meningkatkan
kualitas kehidupannya. Sedangkan dimensi keorganisasian melihat produktivitas
dalam kerangka
hubungan teknis antara masukan (input) dan keluaran (out put). Oleh
karena itu dalam pandangan ini, terjadinya peningkatan produktivitas tidak hanya
dilihat dari aspek kuantitas, tetapi juga dapat dilihat dari aspek kualitas,
Pemasaran Hasil produksi
Pemasaran
adalah suatu proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan
apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas
mempertukarkan
produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler, 2002: hlm 9)
Perencanaan pemasaran harus dimulai
dari penetapan tujuan perusahaan, misalnya
tujuan yang ingin dicapai:
a. Menciptakan kepuasan pelanggan
melalui tawaran produk
b. Meningkatkan kwalitas produk
c. Meningkatkan pasar
d. Medapat laba
dalam jangka pendek dan panjang (Ali Hasan 2008: hlm 31)
Meskipun
beberapa perusahaan mempunyai tujuan yang sama, tetapi strategi yang digunakan berbeda-beda. Umumnya
strategi pemasaran adalah:
a. Memilih pelanggan sasaran yang dituju
atau dilayani
b. Mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pelanggan
c. Menentukan bauran pemasaran panjang
(Ali Hasan 2008: Mm 32)
Agar strategi
pemasaran dapat dijalankan, menajer pemasaran diharuskan untuk mengembangkan program-program pemasaran, seperti berikut:
a.
Target
penjualan
b.
Anggaran pemasaran
c.
Alokasi bauran
pemasaran
d. Penetapan harga
e.
Alokasi
anggaran pemasaran pada masing-masing kelompok(Ali Hasan 2008: him 32)
Implementasi
perencanaan pemasaran akan menjadi aktivitas terbaik perusahaan harus
diorganisasikan melalui struktur organisasi yang mencerminkan kegiatan pemasaran yang optimal.