KUMPULAN-KUMPULAN MAJAS
Gaya Bahasa atau majas adalah suatu cara
mengekspresikan pikiran dan perasaan dengan bahasa yang indah dan personal.
Gaya bahasa digunakan untuk meningkatkan efek dan menjelaskan gagasan-gagasan
sehingga dapat dimengerti, baik oleh pembaca maupun pendengar. Bagi penulis
(atau pemakai bahasa), gaya bahasa memperlihatkan kekhasan bahasa serta jiwa
dan kepribadiannya.
Para ahli
telah menemukan enam puluh macam gaya bahasa dan diklasifikasikan ke dalam
empat kelompok. Keempat kelompok gaya bahasa yang dimaksud adalah: a) gaya
bahasa perbandingan; b) gaya bahasa pertentangan; c) gaya bahasa pertautan; d)
gaya bahasa perulangan/Penegasan.
Dalam blog
ini kita tidak bermaksud membahas keempat kelompok gaya gaya bahasa tersebut
secara tuntas. Pada kesempatan ini kita membatasi diri, hanya membahas sebagian
saja.
A.
Majas Perbandingan
Majas Perbandingan ialah
kata-kata berkias yang menyatakan perbandingan untuk meningkatkan kesan dan
juga pengaruhnya terhadap pendengar ataupun pembaca. Ditinjau atau dilihat dari
cara pengambilan perbandingannya, Majas Perbandingan terbagi atas
1. Personifikasi
Personifikasi
adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah
mempunyai sifat seperti manusia.
Contoh:
·
Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.
·
Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.
·
Peluit wasit menjerit panjang menandai akhir dari pertandingan tersebut.
2. Asosiasi atau Perumpamaan
Majas asosiasi atau perumpamaan
adalah perbandingan terhadap dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi
sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan,
seumpama, seperti, dan laksana. Berikut ini Espilen Blog sampaikan contoh majas
asosiasi :
Contoh :
·
Semangatnya keras bagaikan baja.
·
Mukanya pucat bagai mayat.
·
Wajahnya kuning bersinar bagai bulan purnama
3. Metafora
Metafora adalah majas yang
mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis. Pemakaian kata atau
kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang
berdasarkan persamaan atau perbandingan, misalnya tulang punggung dalam kalimat
pemuda adalah tulang punggung negara. Contoh majas metafora seperti berikut
ini.
Contoh:
·
Engkau belahan jantung hatiku sayangku. (sangat penting)
·
Raja siang keluar dari ufuk timur
·
Jonathan adalah bintang kelas dunia.
·
Harta karunku (sangat berharga)
·
Dia dianggap anak emas majikannya.
·
Perpustakaan adalah gudang ilmu.
4. Alegori
Alegori adalah Menyatakan dengan cara
lain, melalui kiasan atau penggambaran.
Alegori: majas perbandingan yang
bertautan satu dan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh.
Contoh: Suami sebagai nahkoda, Istri
sebagai juru mudi
Alegori biasanya berbentuk cerita
yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral.
Contoh:
Perjalanan hidup manusia seperti
sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak
kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti
ketika bertemu dengan laut.
5. Simbolik
Simbolik adalah majas yang melukiskan
sesuatu dengan
mempergunakan benda, binatang, atau
tumbuhan sebagai simbol atau lambang.
Contoh:
·
Ia terkenal sebagai buaya darat.
·
Rumah itu hangus dilalap si jago merah.
·
Ia adalah seorang bunga desa
·
Bunglon, lambang orang yang tak berpendirian
·
Melati, lambang kesucian
·
Teratai, lambang pengabdian
6. Sinekdok
Sinekdok adalah majas yang
menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya.
Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk berikut.
a) Pars pro toto, yaitu menyebutkan
sebagian untuk keseluruhan.
Contoh:
(a) Hingga detik ini ia belum
kelihatan batang hidungnya.
(b) Per kepala mendapat Rp. 300.000.
b) Totem pro parte, yaitu menyebutkan
keseluruhan untuk sebagian.
Contoh:
(a) Dalam pertandingan final bulu
tangkis Rt.03 melawan Rt. 07.
(b) Indonesia akan memilih idolanya
malam nanti.
7. Metonimia
Metonimia adalah majas yang menggunakan
ciri atau lebel dari sebuah benda untuk menggantikan benda
tersebut.Pengungkapan tersebut berupa penggunaan nama untuk benda lain yang
menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
Contoh:
·
Di kantongnya selalu terselib gudang garam. (maksudnya rokok gudang garam)
·
Setiap pagi Ayah selalu menghirup kapal api. (maksudnya kopi kapal api)
·
Ayah pulang dari luar negeri naik garuda (maksudnya pesawat)
8. Simile:
Pengungkapan dengan perbandingan
eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya,
bagaikan, " umpama", "ibarat","bak", bagai".
Contoh:
Kau umpama air aku bagai minyaknya,
bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.
9. Sinestesia
Sinestesia adalah majas yang pengungkapannya berupa rasa dari alat indera yang
diungkapkan melalui ungkapan rasa alat indera lainnya.
Contoh: 1. Kata-kata yang Anda ucapkan sungguh pedas.
Sinestesia adalah majas yang pengungkapannya berupa rasa dari alat indera yang
diungkapkan melalui ungkapan rasa alat indera lainnya.
Contoh: 1. Kata-kata yang Anda ucapkan sungguh pedas.
10. Parabel
Adalah majas perbandingan dengan mempergunakan perumpamaan dalam hidup. Majas ini terkandung dalam seluruh isi karangan.
Misalnya:
Bhagawat gita, Mahabrata, Bayan Budiman
Adalah majas perbandingan dengan mempergunakan perumpamaan dalam hidup. Majas ini terkandung dalam seluruh isi karangan.
Misalnya:
Bhagawat gita, Mahabrata, Bayan Budiman
11. Tropen
Tropen adalah majas yang menggunakan kiasan kata atau istilah yang dalam penggunaanya ditujukan terhadap pekerjaan yang dilakukan orang lain.
Contoh : demi membiyayai anak cucunya, ia sampai membenamkan wajahnya di lumpur.
Tropen adalah majas yang menggunakan kiasan kata atau istilah yang dalam penggunaanya ditujukan terhadap pekerjaan yang dilakukan orang lain.
Contoh : demi membiyayai anak cucunya, ia sampai membenamkan wajahnya di lumpur.
12. Eponim
Eponim adalah majas dimana nama dari seseorang begitu sering dihubungakan dengan sifat tertentu, sehingga nama tersebut dipakai sebagai pengganti dari sifat orang tersebut.
Contoh : belajarlah yang giat, maka kau akan menjadi Einsten.
Eponim adalah majas dimana nama dari seseorang begitu sering dihubungakan dengan sifat tertentu, sehingga nama tersebut dipakai sebagai pengganti dari sifat orang tersebut.
Contoh : belajarlah yang giat, maka kau akan menjadi Einsten.
13. Eufimisme
Eufimisme adalah majas pengganti kata kasar dengan yang halus agar terkesan sopan.
Contoh : tunawisma itu akhirnya meninggal.
Eufimisme adalah majas pengganti kata kasar dengan yang halus agar terkesan sopan.
Contoh : tunawisma itu akhirnya meninggal.
14. Majas
Fabel adalah sejenis Alegori yang didalamnya binatang-binatang bicara dan
bertingkah laku seperti manusia contoh perilakunya seperti ular yang menggeliat
15. Perifrasa adalah majas yang berupa
pengungkapan yang panjang sebagai pengganti pengungkapan yang lebih pendek [1],
atau, dengan kata lain, suatu frasa panjang menggantikan frasa yang lebih pendek. Frasa atau
kata yang
digantikan tersebut dapat berupa nama tempat, nama benda, atau nama sifat.
Contoh:Ia bersekolah di kota kembang (maksudnya: Bandung).
16. Depersonifikasi adalah majas
yang berupa pembandingan manusia dengan bukan manusia atau dengan benda . Majas ini mirip dengan majas
metafora.
17. Majas
disfemisme adalah pengunggkapan pernyataan tabu atau yang dirasa kurang pantas
sebagaimana adanya contoh perbuatanya yang tidak senonoh telah merusak
kehormatan gadis itu.
18. Hipokorisme adalah
penggunaan nama timangan atau kata yang dipakai untuk menunjukkan hubungan
karib. Contoh hitam dan putih warna kesukaan ku.
19. Aptronim
adalah pemberian nama orang yang cocok dengan sifat atau pekerjaan orang.Contoh:Karena
sehari-hari ia bekerja sebagai kusir gerobak,
ia dipanggil Karto Grobak.
20. Antropomorfisme
adalah atribusi karakteristik manusia ke makhluk bukan manusia. CONTOH. Mulut gua itu sangat
sempit.
B.
MAJAS
PERTENTANGAN
Majas Pertentangan adalah
“Kata-kata berkias yang menyatakan pertentangan dengan yang dimaksudkan
sebenarnya oleh pembicara atau penulis dengan maksud untuk memperhebat atau
meningkatkan kesan dan pengaruhnya kepada pembaca atau pendengar”. Yang
termasuk Majas Pertentangan:
1. Gaya
Bahasa Hyper Bola
Hyper Bola adalah “Lukisan suatu
peristiwa atau keadaan sebenarnya yang dilebih-lebihkan”.
Contoh:
– Anak yang berjalan itu terlihat kurus kering
– Suara penonton bergemuruh membelah angkasa
– Orang tua itu mabuk kemenangan
2. Gaya
Bahasa Litotes
Litotes adalah ”Kiasan yang
mempergunakan ungkapan merendahkan diri atau tidak mau menyebutkan yang
sebenarnya”.
Contoh:
– Kalau bapak pergi ke Solo, Sudilah mampir ke gubuk
kami
– Maukah engkau menerima pemberian sekedarnya
ini?
– Apa yang kami lakukan hanya setitik embun di
samudra.
3. Gaya
Bahasa Ironi
Ironi adalah “Kiasan dengan menggunakan
kata yang mengandung arti sebaiknya atau bertentangan dengan yang dimaksud
untuk mengejek atau mencemooh”.
Contoh:
– Ah, benar-benar tepat waktu engkau! Aku sampai
bosan menunggumu disini.
– Pandai sekali anak itu, soal yang segitu mudah
saja tidak bisa menjawab.
– Pabrik gula jauh dari sini yaa? Manis sekali
teh ini.
4. Gaya
Bahasa Paradoks
Paradoks adalah “Ungkapan berlawanan
atau kebalikan yang sebenarnya guna tidak menyakiti hati”.
Contoh:
– Dia masih saja kesepian di tempat yang seramai
ini.
– Bibi selalu tersenyum walaupun hatinya terluka.
– Dalam perkara korupsi itu, ia jatuh ke atas hingga
ia bebas dari hukuman.
5. Antitesis
adalah majs pertentangan yang melukiskan sesuatu dengan mempegunakan pauan kata yang berlawanan arti
contoh:
-hidup matinya manusia ada ditangan tuhan
adalah majs pertentangan yang melukiskan sesuatu dengan mempegunakan pauan kata yang berlawanan arti
contoh:
-hidup matinya manusia ada ditangan tuhan
6. Okupasi
adalah majas pertetangan yang meukiskan sesuatu dengan bantahan, tetapi kemudian diberi penjelasan atau diakhiri dengan kesimpulan.
contoh:
-merokok itu merusak ksehatan, tetapi si perokok tidak dapat menghentikan kebiasaannya. Maka muncullah pabrik-pabrik rokok karena untungnya banyak
adalah majas pertetangan yang meukiskan sesuatu dengan bantahan, tetapi kemudian diberi penjelasan atau diakhiri dengan kesimpulan.
contoh:
-merokok itu merusak ksehatan, tetapi si perokok tidak dapat menghentikan kebiasaannya. Maka muncullah pabrik-pabrik rokok karena untungnya banyak
7.
Kontradiksi intermiris
adalah majas pertentangan yang meperlibatkan pertentangan dengan penjelasan semula.
contoh:
-semua murid kelas ini hadir, kecuali Hasan yang sedang ikut olympiade.
adalah majas pertentangan yang meperlibatkan pertentangan dengan penjelasan semula.
contoh:
-semua murid kelas ini hadir, kecuali Hasan yang sedang ikut olympiade.
8. Antonomasia
Antonomasia
adalah penyebutan terhadap seseorang berdasarkan ciri khusus yang dimilikinya.
Contoh:Sssssttt,
lihat! Si cerewet datang. Kalian tidak perlu bertanya.Macam-macam! Biar
si gendut saja nanti yang menghadapinya.Kemarin saya lihat si Kacamata
hitam keluar bersama-sama dengan si Kribo. Benar tidak?
9. Oksimoron
Oksimoron adalah
pengungkapan yang mengandung pendirian/pendapat terhadap sesuatu yang
mengandung hal-hal yang bertentangan.
Contoh:
- Memang benar musyawarah itu merupakan wadah untuk mencari kesepakatan. Namun tidak jarang menjadi wadah pertentangan para pesertanya.
- Siaran radio dapat dipakai untuk sarana persatuan dan kesatuan, tetapi dapat juga sebagai alat untuk memecah belah suatu kelompok masyarakat atau bangsa.
- Olahraga mendaki bukit memang menarik, tetapi juga sangat berbahaya.
10. Kontradiksio
Kontradiksio adalah
pengungkapan yang memperlihatkan pertentangan dengan yang sudah dikatakan lebih
dulu sebagai pengecualian.
Contoh:
- Sebenarnya semua saudaranya, yang dulu-dulu pandai, hanya dia sendiri yang bodoh. Mungkin saja karena malasnya.
- Malam itu gelap gulita, tanpa kerlip kunang-kunang yang sebentar tampak dan sebentar hilang.
11. Majas Kiasmus adalah
majas berupa repetisi yang menggunkan inversi diantara dua kata yang
berhubungan. Contoh, Banyak orang pintar merasa bodoh
(Kiasmus
Kiasmus adalah majas yang berisi susunan kalimat yang berupa pengulangan sekaligus pembalikan dari dua kata dalam kalimat yang sama..
Contoh : ia membenarkan orang yang jelas salah dan menyalahkan orang yang benar.)
Kiasmus adalah majas yang berisi susunan kalimat yang berupa pengulangan sekaligus pembalikan dari dua kata dalam kalimat yang sama..
Contoh : ia membenarkan orang yang jelas salah dan menyalahkan orang yang benar.)
12. Apostrof
Apostrof adalah majas yang tampak menolak tetapi justru malah menegaskan.
Contoh : sebenarnya saya tidak mau bilang tapi anakmu sangat nakal.
Apostrof adalah majas yang tampak menolak tetapi justru malah menegaskan.
Contoh : sebenarnya saya tidak mau bilang tapi anakmu sangat nakal.
13. Histeron
Proteron
Histeron Proteron adalah majas kebailikan dari sesuatu yang wajar.
Contoh : Bila ia sudah berhasil mendaki tebing itu, sampailah ia di tepi danau dengan airnya yang jernih.
Histeron Proteron adalah majas kebailikan dari sesuatu yang wajar.
Contoh : Bila ia sudah berhasil mendaki tebing itu, sampailah ia di tepi danau dengan airnya yang jernih.
14. Sarkasme
Sarkasme adalah majas yang mengandung olok-olokan atau ejekan paling kasar.
Contoh : kau memang bangsat..!!
Sarkasme adalah majas yang mengandung olok-olokan atau ejekan paling kasar.
Contoh : kau memang bangsat..!!
15. Anakronisme
Anakronisme adalah gaya bahasa yang memperlihatkan tentang adanya ketidak sesuaian uraian yang termuat dalam sebuah karya sastra yang termuat dalam sejarah, sedangkan hal yang disebutkan itu belum ada saat itu.
Contoh : didalam tulisan Cesar, William Shakespeare menuliskan “jam berbunyi tiga kali” (ini jelas kontras karena jam saat itu belum ada)
Anakronisme adalah gaya bahasa yang memperlihatkan tentang adanya ketidak sesuaian uraian yang termuat dalam sebuah karya sastra yang termuat dalam sejarah, sedangkan hal yang disebutkan itu belum ada saat itu.
Contoh : didalam tulisan Cesar, William Shakespeare menuliskan “jam berbunyi tiga kali” (ini jelas kontras karena jam saat itu belum ada)
16. Sinisme
Sinisme
adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung.
Contoh:
1. Perkataanmu tadi
sangat menyebakan. Kata-kata itu tadi pantas disampaikan orang
terpelajar seperti kamu!
2.
Bisa-bisa aku jadi gila melihat kelakuanmu itu!
17. Antifrasis
Antifrasis adalah majas ironi yang dalam penggunaanya bermakna berbeda/sebaliknya.
Contoh : lihatlah orang tercantik didesa ini sudah datang (maksud dari kalimat ini adalah dia orang terjelek dikampungnya)
Antifrasis adalah majas ironi yang dalam penggunaanya bermakna berbeda/sebaliknya.
Contoh : lihatlah orang tercantik didesa ini sudah datang (maksud dari kalimat ini adalah dia orang terjelek dikampungnya)
18. Majas
Satire adalah ungkapan yang menggunakan sarkasme ironi atau parodi mengencam
atau menertawakan gagasan kebiasaan dll, contoh kamu ini budek atau tuli?? Kok tidak
mendengar
19. Majas
Innuendo adalah majas sindiran yang bersifat
mengecilkan fakta sesungguhnya contoh alaa dicubit sedikit saja sudah
marah
20. Hipalase adalah gaya bahasa yang menggunakan
kata tertentu untuk menerangkan sesuatu, namun kata tersebut tidak tepat bagi
kata yang diterangkannya.
Contoh :
Dia berenang
di atas ombak yang gelisah. (bukan ombak yang gelisah, tetapi manusianya).
C.
MAJAS
PERTAUTAN
Majas Pertautan
adalah ”Kata-kata berkias yang bertautan (berasosiasi) dengan gagasan, ingatan
atau kegiatan panca indra pembicara atau penulisnya”. Terdapat bermacam-macam
asosiasi sehingga membentuk bermacam-macam Majas Pertautan.
1. Alusio
Alusio adalah “Majas Pertautan yang
berupa penunjukkan secara tidak langsung atau sindiran tentrang suatu
peristiwa, hal, tokoh berdasarkan ucapan umum (ungkapan, pantun, peribahasa,
dll) yang adakalanya tidak diselesaikan”.
Contoh:
– Kalau tidak tahu, jangan diam. Malu
bertanya………
– Biasanya kalau sudah bicara, Tong
kosong……..
2. Anastrof
atau Inversi
Anastrof adalah majas yang mendahulukan predikat kalimatnya daripada subjek.
Contoh : ditinggalkanlah ia tanpa tahu sanak saudaranya.
Anastrof adalah majas yang mendahulukan predikat kalimatnya daripada subjek.
Contoh : ditinggalkanlah ia tanpa tahu sanak saudaranya.
3. Asindeton
Asindeton adalah majas yang menyebutkan kata dengan berurutan tanpa memakai kata penghubung.
Contoh : ayah,ibu,anak adalah satuan keluarga.
Asindeton adalah majas yang menyebutkan kata dengan berurutan tanpa memakai kata penghubung.
Contoh : ayah,ibu,anak adalah satuan keluarga.
4. Polisindeton
Polisindeton adalah majas yang menyebutkan kata dengan berurutan dan memakai kata hubung.
Contoh : pembangunan gedung ini memerlukan tenaga dan modal yang sangat banyak serta waktu yang tidak sedikit.
Polisindeton adalah majas yang menyebutkan kata dengan berurutan dan memakai kata hubung.
Contoh : pembangunan gedung ini memerlukan tenaga dan modal yang sangat banyak serta waktu yang tidak sedikit.
5. Elipsis
Ellipsis adalah majas yang menghilangkan salah satu unsur kata dalam kalimat.
Contoh : mari berangkat!
Ellipsis adalah majas yang menghilangkan salah satu unsur kata dalam kalimat.
Contoh : mari berangkat!
6. Eufimisme
Eufimisme adalah majas pengganti kata kasar dengan yang halus agar terkesan sopan.
Contoh : tunawisma itu akhirnya meninggal.
Eufimisme adalah majas pengganti kata kasar dengan yang halus agar terkesan sopan.
Contoh : tunawisma itu akhirnya meninggal.
7. Epitet
Epitet adalah majas yang menyatakan suatu ciri atau sifat khusus dari seseorang atau suatu hal.
Contoh : dewi malam menyambut remaja yang sedang dimabuk cinta.
Epitet adalah majas yang menyatakan suatu ciri atau sifat khusus dari seseorang atau suatu hal.
Contoh : dewi malam menyambut remaja yang sedang dimabuk cinta.
8. Erotesis
Erotesis, disebut juga pertanyaan retoris, adalah sejenis majas yang berupa pertanyaan yang dipergunakan dalam tulisan atau pidato untuk mencapai efek yang mendalam dan penekanan yang wajar. Pertanyaan itu sama sekali tidak menuntut suatu jawaban.
Contoh:
- Apakah kita biarkan korupsi merajalela di negeri ini?
- Pendidikan nasional memang sedang merosot. Apakah wajar bila semua kesalahan ditimpakan kepadapara guru?
Erotesis, disebut juga pertanyaan retoris, adalah sejenis majas yang berupa pertanyaan yang dipergunakan dalam tulisan atau pidato untuk mencapai efek yang mendalam dan penekanan yang wajar. Pertanyaan itu sama sekali tidak menuntut suatu jawaban.
Contoh:
- Apakah kita biarkan korupsi merajalela di negeri ini?
- Pendidikan nasional memang sedang merosot. Apakah wajar bila semua kesalahan ditimpakan kepadapara guru?
9. Paralelisme
Paralelisme adalah majas yang berusaha mencapai kesejajaran dalam memakai kata-kata atau frasa-frasa yang menduduki fungsi yang sama dalam bentuk gramatikal yang sama. Kesejajaran tersebut dapat pula terjadi pada klausa-klausa bawahan yang bergabung pada sebuah klausa atasan.
Contoh:
- Kaum pria maupun kaum wanita sama kedudukannya di depan hukum.
- Potensi kekayaan Indonesia ada di daratan dan laut.
- Bapak pimpinan partai politik itu menginginkan perubahan dan menggerakkan perubahan itu.
Paralelisme adalah majas yang berusaha mencapai kesejajaran dalam memakai kata-kata atau frasa-frasa yang menduduki fungsi yang sama dalam bentuk gramatikal yang sama. Kesejajaran tersebut dapat pula terjadi pada klausa-klausa bawahan yang bergabung pada sebuah klausa atasan.
Contoh:
- Kaum pria maupun kaum wanita sama kedudukannya di depan hukum.
- Potensi kekayaan Indonesia ada di daratan dan laut.
- Bapak pimpinan partai politik itu menginginkan perubahan dan menggerakkan perubahan itu.
10. Antonomasia
Antonomasia ialah gaya bahasa yang
berupa pernyataan yang menggunakan gelar resmi atau jabatan sebagai
pengganti
nama diri.
Contoh: Kepala sekolah mengundang
para orang tua murid.
11. Gradasi
Gradasi ialah gaya bahasa yang
mengandung beberapa kata (sedikitnya tiga kata) yang diulang dalam
konstruksi itu.
Contoh: Kita
harus membangun, membangun jasmani dan rohani, rohani yang kuat dan tangguh,
dengan ketangguhan itu kita maju.
D.
MAJAS
PERULANGAN
Gaya
bahasa perulangan atau repetisi mengandungan perulangan yang terjadi pada
baunyi, suku kata, kata, frasa, dan bagian kalimat. Perulangan itu perlu untuk
memberikan penekanan dalam sebuah konteks.
1. Aliterasi
Aliterasi adalah gaya bahasa yang berwujud perulangan konsonan yang sama pada seluruh baris.
Contoh :
- Bila biduan berani berkicau
- Kala kanda kala kacau
Aliterasi adalah gaya bahasa yang berwujud perulangan konsonan yang sama pada seluruh baris.
Contoh :
- Bila biduan berani berkicau
- Kala kanda kala kacau
2. Asonansi
Asonansi adalah jenis gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan pada vokal yang sama.
Contoh :
- Sudah luka tujuan terjungkal
- Anak dara aman dijaga
Asonansi adalah jenis gaya bahasa repetisi yang berupa perulangan pada vokal yang sama.
Contoh :
- Sudah luka tujuan terjungkal
- Anak dara aman dijaga
3. Antanaklasis
Antanaklasis adalah jenis majas yang berupa perulangan kata yang sama dengan makna berbeda.
Contoh :
- Di Aman ternyata ia tidak merasa aman.
- Kembang itu tidak berkembang
- Tulislah karangan tentang batu karang
Antanaklasis adalah jenis majas yang berupa perulangan kata yang sama dengan makna berbeda.
Contoh :
- Di Aman ternyata ia tidak merasa aman.
- Kembang itu tidak berkembang
- Tulislah karangan tentang batu karang
4. Anafora
Anafora ialah jenis majas repetisi yang berupa perulangan kata pertama pada setiap baris atau setiap kalimat.
Contoh :
- Aku memandang sang bulan dalam angan.
- Aku tak sanggup melepas rinduku padanya.
- Belajar merupakan aktivitas insani
- Belajar tidak mengenal batas usia
Anafora ialah jenis majas repetisi yang berupa perulangan kata pertama pada setiap baris atau setiap kalimat.
Contoh :
- Aku memandang sang bulan dalam angan.
- Aku tak sanggup melepas rinduku padanya.
- Belajar merupakan aktivitas insani
- Belajar tidak mengenal batas usia
5. Epistrofa
Epistrofa adalah jenis majas repetisi berupa perulangan kata atau frasa pada akhir baris setiap kalimat berurutan.
Contoh : Duduk adalah hidup, Berjalan adalah hidup, DAN Bermain adalah hidup
Epistrofa adalah jenis majas repetisi berupa perulangan kata atau frasa pada akhir baris setiap kalimat berurutan.
Contoh : Duduk adalah hidup, Berjalan adalah hidup, DAN Bermain adalah hidup
6. Simploke
Simploke adalah jenis majas repetisi berupa perulangan pada awal dan akhir beberapa baris atau kalimat berturut-turut.
Contoh :
- Engkau meminta aku duduk. Aku bilang baiklah
- Engkau meminta aku bekerja. Abu bilang baiklah
- Engkau meminta aku beristirahat. Aku bilang baiklah
- Engkau meminta aku bangun. Aku bilang baiklah
Simploke adalah jenis majas repetisi berupa perulangan pada awal dan akhir beberapa baris atau kalimat berturut-turut.
Contoh :
- Engkau meminta aku duduk. Aku bilang baiklah
- Engkau meminta aku bekerja. Abu bilang baiklah
- Engkau meminta aku beristirahat. Aku bilang baiklah
- Engkau meminta aku bangun. Aku bilang baiklah
7. Klimak
Klimak adalah majas yang menyatakan suatu hal yang semakin meningkat kepentinganya dari kalimat sebelumnya.
Contoh : setiap anak diharapakan dapat mengabdi kepada orang tua, nusa dan bangsa.
8. Antiklimaks
Antiklimaks adalah majas yang menyatakan suatu hal yang semakin menurun kepentinganya dari kalimat sebelumnya.
Contoh : upacara bendera wajib diikuti oleh kepala sekolah, guru, dan siswa.
Klimak adalah majas yang menyatakan suatu hal yang semakin meningkat kepentinganya dari kalimat sebelumnya.
Contoh : setiap anak diharapakan dapat mengabdi kepada orang tua, nusa dan bangsa.
8. Antiklimaks
Antiklimaks adalah majas yang menyatakan suatu hal yang semakin menurun kepentinganya dari kalimat sebelumnya.
Contoh : upacara bendera wajib diikuti oleh kepala sekolah, guru, dan siswa.
9. Paralelisme
Paralelisme adalah majas yang merupakan pengulangan berbentuk penegasan yang biasa terdapat dalam puisi.
Contoh : sahabat adalah kawan. sahabat adalah pelipur lara. Sahabat adalah kamu.
Paralelisme adalah majas yang merupakan pengulangan berbentuk penegasan yang biasa terdapat dalam puisi.
Contoh : sahabat adalah kawan. sahabat adalah pelipur lara. Sahabat adalah kamu.
10. Epizeuksis
Epizeuksis adalah majas yang mengalami perulangan dalam salah satu katanya.
Contoh : Kita harus terus bergerak, bergerak, dan bergerak untuk sampai ke tujuan
Epizeuksis adalah majas yang mengalami perulangan dalam salah satu katanya.
Contoh : Kita harus terus bergerak, bergerak, dan bergerak untuk sampai ke tujuan
11. Tautotes
Tautotes ialah majas yang berupa pengulangan kata berkali-kali dalam sebuah konstruksi.
Contoh : kau menuduh aku, aku menuduh kau, kau dan aku sama saja.
Tautotes ialah majas yang berupa pengulangan kata berkali-kali dalam sebuah konstruksi.
Contoh : kau menuduh aku, aku menuduh kau, kau dan aku sama saja.
12. Mesodiplosis
Mesodiplosis adalah majas pengulangan di tengah-tengah baris-baris secara berurutan.
Contoh : guru harus meningkatkan mutu pendidikan.
Presiden harus meningkatkan pendapatan rakyatnya.
Mesodiplosis adalah majas pengulangan di tengah-tengah baris-baris secara berurutan.
Contoh : guru harus meningkatkan mutu pendidikan.
Presiden harus meningkatkan pendapatan rakyatnya.
13. Epanalepsis
Epanalepsis adalah majas pengulangan kata pertama diakhir baris.
Contoh : Kita harus mampu berjuang demi kemakmuran kita.
Epanalepsis adalah majas pengulangan kata pertama diakhir baris.
Contoh : Kita harus mampu berjuang demi kemakmuran kita.
14. Anadiplosis
Anadiplosis adalah pengulangan kata terakhir menjadi kata pertama dalam klausa.
Contoh : Dalam hati ada ragu, dalam ragu ada bimbang, dalam bimbang ada cinta, dalam cinta ada kamu.
Anadiplosis adalah pengulangan kata terakhir menjadi kata pertama dalam klausa.
Contoh : Dalam hati ada ragu, dalam ragu ada bimbang, dalam bimbang ada cinta, dalam cinta ada kamu.
15. Aliterasi
Aliterasi adalah majas berupa perulangan bunyi konsonan.
Contoh : sekeras-kerasnya batu kena air lunak juga
Aliterasi adalah majas berupa perulangan bunyi konsonan.
Contoh : sekeras-kerasnya batu kena air lunak juga
16. Anastrof
atau Inversi
Anastrof adalah majas yang mendahulukan predikat kalimatnya daripada subjek.
Contoh : ditinggalkanlah ia tanpa tahu sanak saudaranya.
Anastrof adalah majas yang mendahulukan predikat kalimatnya daripada subjek.
Contoh : ditinggalkanlah ia tanpa tahu sanak saudaranya.
17. Apofasis
atau Preterisio
Adalah gaya bahasa dimana penulis atau pengarang menegaskan sesuatu, tetapi tampaknya menyangkal.
Contoh : Saya tidak mau mengungkapkan dalam forum ini bahwa saudara telah menggelapkan ratusan juta rupiah uang negara
Adalah gaya bahasa dimana penulis atau pengarang menegaskan sesuatu, tetapi tampaknya menyangkal.
Contoh : Saya tidak mau mengungkapkan dalam forum ini bahwa saudara telah menggelapkan ratusan juta rupiah uang negara
18. Apostrof
Apostrof adalah majas yang tampak menolak tetapi justru malah menegaskan.
Contoh : sebenarnya saya tidak mau bilang tapi anakmu sangat nakal.
Apostrof adalah majas yang tampak menolak tetapi justru malah menegaskan.
Contoh : sebenarnya saya tidak mau bilang tapi anakmu sangat nakal.
19. Kiasmus
Kiasmus adalah majas yang berisi susunan kalimat yang berupa pengulangan sekaligus pembalikan dari dua kata dalam kalimat yang sama..
Contoh : ia membenarkan orang yang jelas salah dan menyalahkan orang yang benar.
Kiasmus adalah majas yang berisi susunan kalimat yang berupa pengulangan sekaligus pembalikan dari dua kata dalam kalimat yang sama..
Contoh : ia membenarkan orang yang jelas salah dan menyalahkan orang yang benar.
20. Asindeton
Asindeton adalah majas yang menyebutkan kata dengan berurutan tanpa memakai kata penghubung.
Contoh : ayah,ibu,anak adalah satuan keluarga.
Asindeton adalah majas yang menyebutkan kata dengan berurutan tanpa memakai kata penghubung.
Contoh : ayah,ibu,anak adalah satuan keluarga.
21. Polisindeton
Polisindeton adalah majas yang menyebutkan kata dengan berurutan dan memakai kata hubung.
Contoh : pembangunan gedung ini memerlukan tenaga dan modal yang sangat banyak serta waktu yang tidak sedikit.
Polisindeton adalah majas yang menyebutkan kata dengan berurutan dan memakai kata hubung.
Contoh : pembangunan gedung ini memerlukan tenaga dan modal yang sangat banyak serta waktu yang tidak sedikit.
22. Pleonasme
Pleonasme adalah majas yang penggunaan katanya sebenarnya tidak diperlukan.
Contoh : capek mata menangis.
Pleonasme adalah majas yang penggunaan katanya sebenarnya tidak diperlukan.
Contoh : capek mata menangis.
23. Tautologi
Tautology adalah majas yang mempunyai arti sama dengan kata sebelumnya.
Contoh : apa tujuan dan maksudmu datang kerumahku
Tautology adalah majas yang mempunyai arti sama dengan kata sebelumnya.
Contoh : apa tujuan dan maksudmu datang kerumahku
24. Eksklmasio
Eksklmasio adalah majas yang menggunakan kata-kata seru atau tiruan bunyi.
Contoh : Wah, biar ku belai, dengan tangan menggigil.
Eksklmasio adalah majas yang menggunakan kata-kata seru atau tiruan bunyi.
Contoh : Wah, biar ku belai, dengan tangan menggigil.
25. Enumerasio
Enumerasio adalah kumpulan peristiwa yang menjadi satu dan membentuk satu kesatuan, dilukiskan satu persatu agar tiap peristiwa dalam keseluruhannya tampak dengan jelas.
Contoh :
Hutan luas. Di atas permadani hijau itu tampak hamparan embun yang mengusik gairah pagi. Sinar mentari terang berlomba-lomba menerangi gelapnya dedaunan. Disana sini burung menari berkicau memamerkan kemerduanya. Semua berpadu membentuk lukisan alam yang harmonis.
Enumerasio adalah kumpulan peristiwa yang menjadi satu dan membentuk satu kesatuan, dilukiskan satu persatu agar tiap peristiwa dalam keseluruhannya tampak dengan jelas.
Contoh :
Hutan luas. Di atas permadani hijau itu tampak hamparan embun yang mengusik gairah pagi. Sinar mentari terang berlomba-lomba menerangi gelapnya dedaunan. Disana sini burung menari berkicau memamerkan kemerduanya. Semua berpadu membentuk lukisan alam yang harmonis.
26. Resentia
Resentia adalah gaya bahasa yang menggambarkan sesuatu yang tidak bermaksud tegas pada bagian tertentu dari kalimat.
Contoh : “Apakah ayah mau….?”
Resentia adalah gaya bahasa yang menggambarkan sesuatu yang tidak bermaksud tegas pada bagian tertentu dari kalimat.
Contoh : “Apakah ayah mau….?”
27. Interupsi
Interupsi adalah majas yang menggunakan sisipan kata dalam kalimat pokok agar makna dari kalimat yang sebelumnya dikatakan lebih jelas.
Contoh : tiba-tiba ia-istri itu disebut oleh laki-laki lain.
Interupsi adalah majas yang menggunakan sisipan kata dalam kalimat pokok agar makna dari kalimat yang sebelumnya dikatakan lebih jelas.
Contoh : tiba-tiba ia-istri itu disebut oleh laki-laki lain.
28. Silepsis
dan Zeugma
Silepsis adalah majas yang menyatukan dua konstruksi rapatan dengan dua kata atau lebih. Hanya salah kata yang mempunyai arti yang sama.
Contoh : aku sudah melihat beritanya di televise dan surat kabar.
Silepsis adalah majas yang menyatukan dua konstruksi rapatan dengan dua kata atau lebih. Hanya salah kata yang mempunyai arti yang sama.
Contoh : aku sudah melihat beritanya di televise dan surat kabar.
29. Reseptisi
adalah salah satu jenis majas yang termasuk dalam kategori majas penegasan dan
merupakan gaya bahasa Perulangan kata, frasa, dan klausa yang sama dalam suatu
kalimat untuk menegaskan hal yang terkait dalam majas tersebut.a). Selamat
tinggal pacarku, selamat tinggal kekasihku.
b). Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut putra bangsa.
c). Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.
d). Rindu itu menyakitkan. Rindu itu penantian. Rindu itu angan-angan.
E). Cinta adalah misteri. Cinta adalah kesetiaan. Cinta a
b). Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut putra bangsa.
c). Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.
d). Rindu itu menyakitkan. Rindu itu penantian. Rindu itu angan-angan.
E). Cinta adalah misteri. Cinta adalah kesetiaan. Cinta a
30. Majas
Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan jawaban.
Tujuannya memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah.Contoh:Kata siapa
cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja?. Apakah ini orang yang
selama ini kamu bangga-banggakan ?
31. Majas Koreksio adalah majas yang
mengoreksi sesuatu.
Contoh : Ia bersepatu. E, bukan. Ia bersandal saat
bertamu dirumahku.
32. Majas
Tropen yaitu melukiskan sesuatu dengan mempergunakan kata yang tepat dan
sejajar artinya dengan pengertian yang dimaksudkan
Contoh : Seharian dia berkubur dalam kamarnya
sejajar artinya dengan pengertian yang dimaksudkan
Contoh : Seharian dia berkubur dalam kamarnya
33. Sigmatisme
Majas Sigmatisme adalah pengulangan bunyi “s” untuk efek tertentu.
Majas Sigmatisme adalah pengulangan bunyi “s” untuk efek tertentu.
Contoh: Saya
Sudah Bilang sapi itu sapi Spanyol
34. Pararima
Majas Pararima adalah pengulangan konsonan awal dan akhir dalam kata atau bagian kata yang berlainan. Contoh: Bolak-balik, Luka-liku, Kocar-kacir
Majas Pararima adalah pengulangan konsonan awal dan akhir dalam kata atau bagian kata yang berlainan. Contoh: Bolak-balik, Luka-liku, Kocar-kacir
35. Preterito
Majas Preterito adalah ungkapan penegasan dengan cara menyembunyikan maksud yang sebenarnya. Contoh: jangan kamu beritahu Andi, kalau saya tadi menyontek
Majas Preterito adalah ungkapan penegasan dengan cara menyembunyikan maksud yang sebenarnya. Contoh: jangan kamu beritahu Andi, kalau saya tadi menyontek
36. Antanaklasis
Majas Antanaklasis adalah yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna yang berbeda.
Contoh : Ibu membawa buah tangan, yaitu buah apel merah
Majas Antanaklasis adalah yang mengandung ulangan kata yang sama dengan makna yang berbeda.
Contoh : Ibu membawa buah tangan, yaitu buah apel merah
37. Majas
Koreksio: Adalah gaya bahasa yang mula-mula menegaskan sesuatu, tetapi
kemudian memperbaikinya. Contoh : Silakan pulang saudara-saudara, eh maaf,
silakan makan.
Sumber-sumber:
http://asysyfa-fauzia.blogspot.co.id/2009/08/majas-majas.html
http://chada23-unesa.blogspot.co.id/2008/06/majas-perulangan.html
http://bahasa20.blogspot.co.id/2009/08/gaya-bahasa.html
http://mainingrum.blogspot.co.id/2011/05/jenis-jenis-majas.html
http://rohmatullahh.blogspot.co.id/2013/09/PengertianMajasContohMacam-macamMajas.html
http://hadialwani.blogspot.co.id/2016/02/kumpulan-kumpulan-majas.html
http://hadialwani.blogspot.co.id/2016/02/kumpulan-kumpulan-majas.html